Mohon tunggu...
Bisyri Ichwan
Bisyri Ichwan Mohon Tunggu... Dosen - Simple Man with Big Dream and Action

Santri Pesantren Darussalam Blokagung Banyuwangi dan Alumni Universitas Al-Azhar Mesir. Seorang yang kagum dengan Mesir karena banyak kisah dalam Al Qur'an yang terjadi di negeri ini. Seorang yang mencoba mengais ilmu pengetahuan di ramainya kehidupan. Seorang yang ingin aktif kuliah di Universitas terbuka Kompasiana. Awardee LPDP PK 144. Program Doktor UIN Malang. Ketua Umum MATAN Banyuwangi. Dosen IAIDA Banyuwangi. Dan PP. Minhajut Thullab, Muncar, Banyuwangi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dunia Media Dakwah

28 Desember 2020   05:46 Diperbarui: 28 Desember 2020   06:04 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
STON, Seed The One Nabi. Genteng, Banyuwangi (Foto : ElHa Abdullah)

Aku menyampaikan bahwa, dai itu yang disampaikan adalah kitab suci dari Tuhan, mulai dari Al-qur'an hingga hadits. Seperti halnya kita tidak berani bermain listrik, karena tidak punya keahlian untuk itu.

Kita tidak bisa menjadi guru TK, SD, bahkan SMP kalau tidak punya SK menjadi guru. Kenapa banyak dari kita berani berucap tentang al-qur'an hingga hadits, padahal tidak punya keahlian dan izin untuk menyampaikan itu?!. Sehingga yang terjadi, akibatnya adalah terkadang kesalahfahaman akan arti dan menyebabkan kegaduhan karena salah faham gara-gara pemahaman yang salah.

Selanjutnya Mas Rizwan berbicara tentang Dunia Media. Beliau adalah lulusan psikologi, namun tertarik untuk menjadi jurnalis dan berkarya bersama Times Indonesia yang menjadi media yang memiliki jaringan di seluruh dunia.

Fakta yang mencengangkan ketika Mas Rizwan menyebutkan bahwa pengguna aktif internet di Indonesia hampir menyentuh 175 juta jiwa, yang berarti bahwa hampir separo penduduk di Indonesia sudah merasakan yang namanya internet. Bahkan hp android yang dulunya hanya dipakai dan dinikmati oleh para intelejen, sekarang bisa dinikmati oleh semua orang.

Ini tantangan, sekaligus sebagai peluang. Apakah terbukanya informasi ini akan dimanfaatkan untuk hal positif seperti halnya dakwah atau hal-hal negative seperti untuk provokatif, pornograpi, untuk memecah belah bangsa dan lain sebagainya. Ini adalah PR buat kita semua.

Bahkan hingga saat ini Mas Rizwan masih aktif menjadi policy cyber. Membantu pemerintah untuk melaporkan situs-situs yang melanggar UU ITE. Pernah timnya Mas Rizwan melakukan sebuah penelitian tentang situs-situs yang berisi konten yang melanggar undang-undang dan waktu itu ditemukan sekitar satu juta tiga ratus situs yang terindikasi telah melakukan pelanggaran. Itu bukan jumlah yang sedikit.

Setelah kami memaparkan materi masing-masing. Gus Lukman memberikan waktu kepada perwakilan dari peserta yang hadir untuk membacakan puisi. Tema puisi yang dibaca adalah tentang "Kepalsuan Media Sosial". Lalu diiringi dengan pembacaan puisi tentang "Pandemi Covid" dari Uma Lia yang menjadi istri dari Gus Lukman. Ada lagu Osing yang dibawakan oleh teman mahasiswa yang hadir juga, hal ini menambah kesan kajian pada pagi menjelang siang ini menjadi semakin hidup.

Kami terus berdiskusi, ada beberapa yang bertanya dan seperti biasa, ketika menjelaskan apapun, aku selalu tertarik untuk menghubungkannya dengan tasawwuf, dengan adab dan akhlak.

Hingga adzan dhuhur berkumandang, Gus Lukman memberikan waktu kepadaku untuk memberikan statemen penutup, aku bercerita secara singkat perjalanan hidupku yang tidak mulus. Aku mencari ke mana aku harus melabuhkan hati dan fikiranku? Untuk berkhidmah.

Pada akhirnya aku memilih NU (Nahdlatul Ulama'), bagiku NU adalah organisasi yang indah. Semua yang hadir bertepuk tangan merasa bangga. Usai acara ditutup, kami foto bersama. Aku memberikan hadiah buku "Umroh Koboy" dan kami mengobrol santai bersama hingga sekitar jam 1 siang, aku mohon pamit diri.

Hari ini adalah luar biasa. Aku bisa belajar bersama dan sharing bersama orang-orang yang haus untuk terus mencari ilmu dan jatidiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun