"Beasiswa LPDP adalah hutang yang harus dibayar lunas oleh awardee dengan cara lulus tepat waktu dan mendapatkan nilai yang memuaskan", pesan Ibu Suri, yang merupakan panggilan akrab dari seluruh awardee yang tersebar di seluruh negara di dunia, kepada Ibu Ratna Prabandari yang selama ini bertugas sebagai Kepala Divisi Pelayanan LPDP.
Agenda hari selasa setelah kami semua mendengarkan presentasi dari Kang Abik dan Pak Prie GS adalah mendengarkan pemaparan dari struktur kepengurusan LPDP.
Di acara PK sebelumnya, kesempatan ini adalah yang paling ditunggu, jarang sekali peserta yang bisa mengantuk apalagi sampai tertidur, karena berkaitan dengan uang. Ya, uang yang diberikan dari LPDP kepada penerima beasiswa atau awardee. Kalau urusannya adalah uang, mata langsung bersemangat untuk tidak terpejam.
Bu Ratna sebagai kepala divisi layanan LPDP akan ditemani oleh pembicara kedua yakni Bapak Lukmanul Hakim sebagai Kepala Divisi Keuangan LPDP. Acara dimulai dari jam 13.00 dan akan berakhir pada pukul 17.00.
Memang 5 jam, acara yang lumayan lama. Menurut cerita di PK sebelumnya, acara ketika berkaitan dengan pelayanan LPDP dan pencairan dana beasiswa memang membutuhkan waktu yang banyak, karena akan banyak peserta yang bertanya perihal teknis-teknis yang dirasa penting.
Pertama kali yang menyampaikan informasi adalah Bapak Lukman sebagai kepada divisi keuangan. Baru saja beliau bicara, teman-teman sudah sangat antusias mendengarkannya.
Dengan banyaknya jumlah penerima LPDP dan mereka semua bukan hanya berada di tanah air, tapi tersebar di seluruh dunia, maka pencairan dana dilakukan dengan cara satu pintu dan otomatis. Proses laporan akademik untuk syarat mencaikan beasiswa semua dilakukan di situs www.simonev.lpdp.kemenkeu.go.id.
Nantinya kami akan diberikan username dan password setelah kontrak beasiswa dilaksanakan. Syarat bisa kontrak beasiswa, seorang awardee harus lulus dalam kegiatan PK (Persiapan Keberangkatan), seperti PK 144 LPDP Santri sekarang ini yang dilaksanakan dari tanggal 22-26 Juli 2019 di hotel Acacia Jakarta yang sangat megah ini. Di dalam situs si monev, seluruh awardee bisa memantau segala informasi yang berkaitan dengan pencairan beasiswanya.
LPDP tidak mencaikan dana setiap bulan, melainkan setiap tiga bulan sekali. Jumlah dana yang dicairkan, untuk kampus yang berada di Indonesia, sudah bisa dibaca sendiri di e-book panduan penerima beasiswa LPDP.
Untuk awardee yang kuliyah di dalam negeri, jatah bulanan yang mereka peroleh adalah berkisah mulai dari 3,6 juta rupiah hingga 4 juta rupiah, itu belum termasuk bonus untuk pembelian buku setiap tahun yang senilai 10 juta rupiah, juga belum untuk tunjangan keluarga yang nilainya 25 % dari jatah dana hidup bulanan.