"LPDP Santri sebenarnya lebih layak disebut sebagai bentuk beasiswa Targeted Group, bukan jenis beasiswa afirmasi. Melihat dari hasil beberapa seleksi mulai dari administrasi, seleksi computer, hinggga seleksi subtansi yang nilainya berada di atas rata-rata", perkataan dari Bapak Rionald Silaban ini memberi kami motivasi sebagai bagian dari LPDP Santri angkatan pertama yang lebih tepat disebut dengan Targeted Group ketimbang jenis afirmasi.
Siang ini agendanya setelah makan di restoran hotel adalah materi yang diisi langsung oleh Direktur Utama LPDP, Bapak Rionald Silaban. Malam tadi ketika kami berpindah dari PBNU ke hotel Acacia ini, tim dari Mas Fajar sudah meminjam bedug yang biasanya dibuat pembukaan acara-acara nasional miliknya PBNU, mereka saling tolong menolong untuk membawanya.
Bedug itu sudah terpasang di pentas, siap untuk ditabuh oleh Bapak Rio sebagai direktur utama LPDP yang membuka PK 144 khusus Santri ini dan menjadi angkatan yang pertama. Setelah kenyang dengan makanan yang mewah sekali, sebelum masuk ke ruangan, saya mengisi botol tumbler untuk persiapan minum air putih di tengah acara serius nanti. Juga menjadi persediaan kalau di tengah-tengah acara nanti mengantuk.
Kursi dan meja yang berada di dalam ruangan di atur sedemikian rupa dengan berbentuk seperti meja bundar. Ada 6 kelompok yang sudah dibuat dari keseluruhan anggota yang berjumlah 114. Nama kelompok-kelompok itu adalah Sultan Khairun, Sultan Agung, Sultan Baabullah, Sultan Djamaluddin, Sultan Hasanuddin dan Sultan Malikussaleh. Saya bergabung di group Sultan Agung dengan ketuanya Mas Anwar.
Sebelum acara resmi dimulai, kami semua berdiri menyanyikan lagu angkatan Cantrikabinaya Nagarajaya dengan musiknya yang bagi saya enak untuk berjoget sesuai koreografi yang dibuat oleh teman-teman, walaupun pada awalnya saya tidak terlalu pede untuk berjoget. Untungnya, hari pertama ini, group Sultan Agung mendapatkan tempat duduk di bagian belakang sebelah kiri dari ruangan, sehingga tidak ada yang memperhatikan gerakan goreografi yang saya lakukan.
Bapak Rionald Silaban memasuki ruangan, kami semua berdiri menyambutnya. Setiap pembicara yang hendak mengisi di acara PK ini, selalu diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama dan dirigen yang memimpin adalah Bintan yang berdiri di atas panggung. Setelah itu diputarkan ikrar LPDP dan lagi-lagi lagu angkatan yang dibuat oleh Mbak Ana Yulvia dengan pemimpin joget di atas panggung diantaranya adalah Mas Anwar.
Bapak Rio membawakan tema besar "What, Why & How to LPDP". Apa itu LPDP? Dari keterangan beliau yang saya tangkap dan fahami, LPDP adalah kepanjangan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan. Salah satu pendiri dan penggagas LPDP adalah Ibu Sri Mulyani pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudoyono.
LPDP memiliki paling tidak tiga aktifitas, pertama memberikan beasiswa S2 dan S3 kepada putra putri terbaik bangsa untuk melanjutkan studi di kampus-kampus bonafid yang ada di dalam dan luar negeri. Jenis beasiswanya macam-macam, yang lewat jalur regular, afirmasi, hingga targeted group. Kegiatan kedua adalah memberikan bantuan dana untuk sebuah penelitian yang nantinya akan bermanfaat buat masyarakat. Tidak tanggung-tanggung dana yang digelontorkan di kegiatan kedua ini, dalam satu penelitian saja, bisa miliaran dana yang dikeluarkan. Sedangkan untuk kegiatan ketiga adalah melakukan investasi dari dana abadi yang dikelola oleh LPDP. Ada kegiatan lain yang saya ketahui adalah memberikan pendanaan untuk menyelesaikan disertasi bagi calon doctor, selain ketiga kegiatan tadi.
 Dana abadi yang dikelola oleh LPDP sekitar 46 triliun pada saat Bapak Rio memberikan penjelasan dalam presentasinya. Dana yang banyak sekali jika dibandingkan dengan dana beasiswa dari lembaga-lembaga lain, namun termasuk tidak banyak jika dibandingkan dengan potensi dari rakyat Indonesia yang bisa mendapatkan beasiswa LPDP ini.
Pada awalnya LPDP berada di bawah naungan kementrian Keuangan. Seiring berjalannya waktu, LPDP terus didukung oleh banyak kementrian. Mulai dari Kementrian Keuangan, Menteri Pendidikan, Menristek DIKTI, hingga Kementrian Agama. Adanya LPDP jalur afirmasi Santri ini juga berkat lobi Menteri Agama kepada Menteri Keuangan, Ibu Sri Mulyani, agar memberikan kesempatan kepada para santri ikut serta meramaikan beasiswa pendidikan. Permintaan itu akhirnya disetujui tepat pada saat hari Santri Nasional yang jatuh pada tanggal 22 Oktober 2018. Kado yang istimewa buat para santri di Indonesia.