Pak Rafi juga menunjukkan fenomena peserta PK Selama ini, "Ada tiga tipe seseorang yang mengikuti PK ini, yang pertama adalah dia yang ikut PK hanya untuk menggugurkan kewajiban saja. Jadi ya biasa saja, tidak istimewa. Yang kedua adalah ikut PK karena terpaksa, sehingga dalam mengikutinya dia bermalas-malasan. Yang ketiga adalah yang ikut PK murni karena ikhlas dan tulus untuk mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir sampai tuntas. Silahkan dipilih kalian mau menjadi kriteria peserta yang mana".
Menjelang dhuhur, Pak Rafi mengakhiri pesan-pesan yang disampaikan, namun beliau mengatakan akan melihat secara langsung proses acara PK ini sampai akhir, yang rencananya hingga hari kamis nanti. "Yang tidak bersungguh-sungguh mengikuti acara PK, akan kami undang untuk mengikuti PK lagi tahun depan", kata beliau, yang artinya kami tidak bisa kontrak beasiswa dengan LPDP, karena syarat kontrak beasiswa LPDP adalah harus sudah lulus kegiatan wajib yang berupa PK, Persiapan Keberangkatan ini.
Istirahat shalat dhuhur, saya sekalian sholat jama' dan qoshor, menggabung shalat dhuhur dan ashar di awal waktu. Tadi juga diumumkan oleh Mas Mukhlis dan Mas Jufri, usai shalat dhuhur masih ada waktu makan siang di restoran hotel. Saya makan dengan lahap, saya lihat teman-teman juga sama, maklum kami semua santri. Menu yang disajikan juga lengkap. Ketika hendak memulai acara kembali yang rencananya diisi langsung oleh Direktur LPDP, saya minum kopi terlebih dahulu, dengan harapan supaya tidak mengantuk nanti. Kami menunggu panggilan untuk masuk ruangan kembali di depan pintu aula yang megah ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H