Mohon tunggu...
Bisyri Ichwan
Bisyri Ichwan Mohon Tunggu... Dosen - Simple Man with Big Dream and Action

Santri Pesantren Darussalam Blokagung Banyuwangi dan Alumni Universitas Al-Azhar Mesir. Seorang yang kagum dengan Mesir karena banyak kisah dalam Al Qur'an yang terjadi di negeri ini. Seorang yang mencoba mengais ilmu pengetahuan di ramainya kehidupan. Seorang yang ingin aktif kuliah di Universitas terbuka Kompasiana. Awardee LPDP PK 144. Doktor UIN Malang. Ketua Umum JATMAN Banyuwangi. Dosen UIMSYA Banyuwangi. Dan PP. Minhajut Thullab, Muncar, Banyuwangi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

PK Santri

14 Oktober 2020   23:48 Diperbarui: 15 Oktober 2020   01:16 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pak Rafi juga menunjukkan fenomena peserta PK Selama ini, "Ada tiga tipe seseorang yang mengikuti PK ini, yang pertama adalah dia yang ikut PK hanya untuk menggugurkan kewajiban saja. Jadi ya biasa saja, tidak istimewa. Yang kedua adalah ikut PK karena terpaksa, sehingga dalam mengikutinya dia bermalas-malasan. Yang ketiga adalah yang ikut PK murni karena ikhlas dan tulus untuk mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir sampai tuntas. Silahkan dipilih kalian mau menjadi kriteria peserta yang mana".

Menjelang dhuhur, Pak Rafi mengakhiri pesan-pesan yang disampaikan, namun beliau mengatakan akan melihat secara langsung proses acara PK ini sampai akhir, yang rencananya hingga hari kamis nanti. "Yang tidak bersungguh-sungguh mengikuti acara PK, akan kami undang untuk mengikuti PK lagi tahun depan", kata beliau, yang artinya kami tidak bisa kontrak beasiswa dengan LPDP, karena syarat kontrak beasiswa LPDP adalah harus sudah lulus kegiatan wajib yang berupa PK, Persiapan Keberangkatan ini.

Istirahat shalat dhuhur, saya sekalian sholat jama' dan qoshor, menggabung shalat dhuhur dan ashar di awal waktu. Tadi juga diumumkan oleh Mas Mukhlis dan Mas Jufri, usai shalat dhuhur masih ada waktu makan siang di restoran hotel. Saya makan dengan lahap, saya lihat teman-teman juga sama, maklum kami semua santri. Menu yang disajikan juga lengkap. Ketika hendak memulai acara kembali yang rencananya diisi langsung oleh Direktur LPDP, saya minum kopi terlebih dahulu, dengan harapan supaya tidak mengantuk nanti. Kami menunggu panggilan untuk masuk ruangan kembali di depan pintu aula yang megah ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun