Kemarin malam, saat saya sedang makan malam di salah satu restoran, saya berkenalan dengan dua orang teman Malaysia dan kami ngobrol lumayan lama. Salah satu dari mereka bilang ke saya, dia ingin sekali main ke Indonesia, terutama Sumatra, karena saudara bapaknya semuanya di Sumatra. Dan cerita seperti ini bukan saya dengar satu dua kali, sudah berkali-kali. Ini adalah contoh kecil.Â
Pastinya ibarat puncak gunung es. Belum lagi hubungan dari segi ekonomi. Di Mesir, hubungan Malaysia dan Indonesia sudah sangat erat. Faktanya, teman-teman Malaysia di Mesir jarang yang bisnis dan teman-teman dari Indonesia-lah yang banyak berbisnis dan target market besarnya adalah dari Malaysia.Â
Maklum, jumlah mahasiswa Malaysia di Mesir sekitar hampir 13 ribu, sementara mahasiswa Indonesia di Mesir hanya 4000-an. Selisihnya lumayan jauh. Padahal, jumlah rakyat Malaysia hanya 30 juta dan jumlah rakyat Indoenesia coba tebak berapa ?! Teman-teman kalo ingin tau ramainya hubungan jual beli antara teman-teman Malaysia Indonesia di Mesir, bisa menengok di group facebook bernama : Pasar Mesir.Â
Di sana akan kita temukan semuanya. Jual beli yang lumayan ramai. Catatan ini saya tulis apa adanya. Apa yang ada di otak saya dan apa yang saya ingat, ya saya tulis. Yang pasti muaranya pada satu hal, bahwa hubungan Malaysia dan Indonesia di Mesir sudah menjadi saudara sendiri.Â
Tajuk yang selalu kita angkat adalah : Ukhuwah Nusantara. Ya, dulu kita pernah dipersatukan dengan Nusantara, sehingga mudah sekali bagi kita untuk melanjutkan ukhuwah ini walaupun sekarang keduanya memiliki nama yang berbeda, untuk kita, kita mengenal dengan Indonesia, untuk mereka kita mengenal dengan Malaysia.Â
Sampai di sini dulu catatan ringan saya kali ini, semoga memberikan manfaat buat teman-teman ya. Pernah saya mendengar satu statemen yang membuat saya semangat untuk membangun hubungan lintas negara, "masa depan kita tergantung apa yang kita bangun hari ini, jika saat ini kita membangun hubungan internasional, ya, insya Allah, itulah cerminan masa depan kita".Â
So, tetap semangat dan pastikan kita selalu memberikan manfaat untuk yang lain. Kalo gak bisa memberi manfaat, kenapa kita hidup?! :-) Salam Kompasiana Bisyri Ichwan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H