Tetapi rupanya, ketika tangan saya digenggam dan tangan sebelah kiri saya memegang kamera besar, dia gak mau melepaskan tangan saya dan saya agak marah setelah agak lama, sampai temannya menyuruh untuk melepaskan. "Apa-apaan ini, kenapa banyak berubah di piramid ini?", saya membatin.Â
Tidak lama kami menikmati pemandangan di piramida Khufu, piramid terbesar yang berada dekat dengan pintu masuk. Kami langsung menuju ke sebuah bangunan yang dulunya sebagai tempat penyimpanan bahan makanan saat proses pembangunan piramida dan berpose di sana. Sekitar 15 menit di sana, petugas sudah menyuruh untuk bubar dan terpaksa kami langsung ke atas, memandang piramida dari jauh. Banyak para pelajar Mesir di sana, mereka sedang bermain, entah bermain apa, yang jelas ramai banget.Â
Sepertinya sih anak-anak SMP, tapi perawakannya udah kayak anak kuliahan kalo dibandingkan dengan pelajar Indonesia. Kami tawaf, muter-muter dari piramida satu ke yang lain dan bahkan, salah satu dari kami, mas fadlan, sowan ke makam fir'aun di piramida nomor tiga, Mykerinos. Hanya dia yang memasuki makamnya fir'aun dan sendirian, tidak ada turis lain.Â
Ya, hitung-hitung sowan-lah ke nenek moyangnya. Hehe. Kami keluar ke Piramida sekitar jam 1 siang dan rasa lapar mulai benar-benar terasa, karena sejak pagi, seluruh perut belum terisi, akhirnya KFC belakang pintu keluar gerbang lokasi wisata Piramida menjadi pilihan.Â
Sambil mobil berjalan menuju tempat wisata berikutnya, kami menikmati ayam goreng KFC. Dan inilah catatan sederhana saya kali ini. Selamat hari libur yaa. Salam Kompasiana Bisyri Ichwan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H