Mohon tunggu...
Bisyri Ichwan
Bisyri Ichwan Mohon Tunggu... Dosen - Simple Man with Big Dream and Action

Santri Pesantren Darussalam Blokagung Banyuwangi dan Alumni Universitas Al-Azhar Mesir. Seorang yang kagum dengan Mesir karena banyak kisah dalam Al Qur'an yang terjadi di negeri ini. Seorang yang mencoba mengais ilmu pengetahuan di ramainya kehidupan. Seorang yang ingin aktif kuliah di Universitas terbuka Kompasiana. Awardee LPDP PK 144. Program Doktor UIN Malang. Ketua Umum MATAN Banyuwangi. Dosen IAIDA Banyuwangi. Dan PP. Minhajut Thullab, Muncar, Banyuwangi.

Selanjutnya

Tutup

Money

Pengusaha Muslim Cairo

18 April 2011   10:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:41 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_103190" align="alignnone" width="640" caption="Paling gampang ngumpulin pengusaha itu emang di restoran..hehe (Ilustrasi by www.rabyana.com)"][/caption] Shilaturahim memang menjadi kesukaan saya sejak dulu. Ayah yang selalu mengajarkan untuk menjaganya. Beliau sangat rajin menjaga hubungan dengan para teman dan saudara. Ada satu moment yang membuat saya untuk menyambung shilaturahim bersama teman-teman di Cairo, khususnya mereka yang memiliki satu ketertarikan dengan apa yang saya jalani, ya, dunia usaha. Banyak dari mereka yang sudah lebih sukses, lebih kaya dan justru itulah dari mereka, saya ingin belajar, berbagi dan bersinergi memperluas tali shilaturahim bersama teman-teman yang lain. Adanya dunia maya memudahkan kami untuk saling bertegur sapa dan mengundang satu sama lain. Masyarakat Indonesia di Cairo yang mahasiswa saja ada sekitar 4000an, ini bukan jumlah yang sedikit, sehingga perlu peta segmen mana yang perlu saya bidik untuk dijadikan lahan shilaturahim, bukan bermaksud pilih-pilih sebenarnya, tapi lebih kepada sebuah prioritas. Saya mencoba mengundang mereka untuk sesuatu yang sebenarnya bukan hal yang asing, makan-makan, hehe, tapi ada plusnya. Kita ingin mengobrolkan sesuatu yang nantinya bisa bermanfaat untuk kita ke depan. Saya mengajak mereka untuk membentuk sebuah jaringan komunitas pengusaha muslim. Asal tahu saja, masyarakat Indonesia di Cairo dengan jumlahnya yang terbilang tidak sedikit merupakan golongan masyarakat yang produktif. Dunia usaha banyak ditemukan di Cairo, mulai dari sektor terkecil hingga terbesar. Mulai dari cargo ekspor impor hingga makanan ringan yang semuanya dari, untuk dan oleh masyarakat Indonesia. Sementara selama ini belum ada satu payungpun yang bisa menjembatani dan mensinergikan kami untuk bisa melangkah bersama dalam satu visi dan misi. Dari sinilah keinginan saya muncul untuk membuat payung itu. Memang, kadang saya berfikir, ini bukan ide yang sederhana dan langkahnya juga tidak mudah. Tapi saya berfikir, seratus ribu langkah ke depan, tidak lepas dari langkah pertama dan mumpung Allah memberikan ide ini kepada saya, berarti Allah juga pasti yakin kalo saya diberi kemampuan untuk mewujudkan mimpi dan ide itu. Saya mengundang beberapa teman yang saya kenal dan kesemuanya memiliki usaha di Cairo. Saya kenal dekat pengusaha rental mobil, pengiriman uang dan perdangangan umum bernama mas Sigit, beliau juga salah satu anggota kompasianer dan lumayan aktif, saya coba calling dan alhamdulillah bersedia untuk hadir. Beberapa teman saya hubungi lagi, ada yang punya usaha travel dan agen tiket pesawat internasional, bernama mas fadlan, kesempatan ini saya dapatkan ketika secara tidak sengaja, saya main ke tempat biasa, tempat favorit saya kalo pengen santai, di gamalama, tempat nongkrongnya teman-teman Jawatimur. Saya berkenalan dengan mas fadlan yang ternyata beliau juga memiliki interest yang tinggi di dunia wirausaha. Beliau saya ajak dan alhamdulillah mengapresiasi. Beberapa teman saya hubungi lagi. Hafidz, sahabat karib saya yang dulu berangkat ke Mesir bareng dan memiliki usaha account telpon internasional. Ada mas Khairan yang punya usaha laundry dan penyewaan modem internet. Saya juga meminta tolong kepada hafidz untuk menghubungi teman-temannya yang memiliki bidang usaha dan punya kemauan untuk mensinergikan yang lain. Alhamdulillah, mas aris yang memiliki usaha cargo dan laundry juga bersedia hadir, seorang pengusaha bakso yang selama ini memiliki market di KBRI Cairo juga hadir bernama mas mukarrom. Mas Sigit juga alhamdulillah mengajak mas arifin yang punya bisnis account dan penjualan tiket internasional untuk hadir. Kami berkumpul dan ngobrol santai sambil menyantap enaknya ayam bakar di restoran Pondok Ayu. Kita makan-makan. Obrolan santai mengalir. Sudah bisa ditebak, kalo berkumpul dengan teman-teman yang memiliki dunia usaha, pasti yang diobrolkan hanya peluang, peluang dan peluang. hehe. Dunia usaha itu memang sempit dan sederhana, tetapi tantangannya lumayan membuat orang pusing tujuh kepala. Mas Sigit menjadi orang yang paling senior dan selama ini nama beliau di Cairo sudah banyak dikenal. Beliau bercerita banyak tentang keinginannya ke depan. Saya mencoba mengapresiasi dan mengajak untuk ayo bersinergi dan apa yang bisa dibantu untuk mewujudkan keinginan itu, sekecil apapun peran yang bisa diberikan. Saya mencoba angkat bicara kronologi kenapa kami mesti berkumpul. Sedikit demi sedikit saya coba jelaskan fakta yang selama ini terjadi. Fakta di lapangan, banyak dari teman-teman di Cairo yang ketika pulang ke Indonesia kebingungan membangun sebuah jaringan, padahal di Cairo mereka sudah tidak asing lagi dengan dunia bisnis dan bisa dibilang sukses. Ini salah satunya. Kedua, Jika kita para pengusaha bisa bersinergi dan melangkah dengan visi dan misi satu, maka ibarat orang yang berjama'ah shalat, akan ada banyak hal yang bisa kita perbuat dan lakukan. Apalagi, di Indonesia sudah ada komunitas para pengusaha muslim, sehingga bukan tidak mungkin kita bisa belajar bareng mereka. Ibarat orang berjalan, jika sudah ada petanya, walaupun langkah yang akan kita lewati mungkin panjang, jika tujuannya jelas, petanya jelas, insya Allah akan mudah dan saya sangat yakin pasti sangat mudah. Yang kita perlukan adalah menikmati proses dan bermain secara profesional. Sehingga obrolan santai membawa kami kepada satu kesimpulan dengan terbentuknya tim inisiator terbentuknya komunitas pengusaha muslim Indonesia wilayah Cairo. Di Indonesia komunitas ini sudah berjalan dan semakin melebarkan sayapnya, kami yang di Cairo menjadi satu bagian dari mereka. Kita sama-sama muslim, sama-sama Indonesia. Sehingga ayo berjalan bersama. Jika kita mampu berpegangan tangan erat, maka 'srigala' akan kesulitan memangsa kita. Kita adalah sapu lidi gabungan yang sulit untuk dipatahkan. Dengan adanya tim inisitor komunitas pengusaha muslim Cairo inilah nantinya kita semua berharap terbentuknya sebuah komunitas real yang bisa memayungi seluruh para pengusaha muslim Indonesia yang ada di Mesir. Memang perlu waktu, tapi saya sangat sangat yakin, kita pasti bisa untuk mewujudkan itu. Tata niat mulai sekarang. Ini adalah bagian dari ibadah. Muslim yang disukai Allah adalah mereka yang mampu memberikan manfaat sebanyak-banyaknya kepada yang lain, apalagi bidang yang kita bidik jelas, masalah ekonomi, yang di dalam masyarakat menjadi pondasi utama sebelum melangkah ke bidang-bidang lain. Dunia usaha itu sederhana, tapi efeknya luar biasa. Harapan saya kepada teman-teman pengusaha di Cairo. Ayo bergerak bersama. Kita wujudkan mimpi dan harapan kita demi terwujudnya satu komunitas pengusaha muslim Indonesia di Cairo, sehingga kita memiliki bergainning yang kuat di mata siapapun. Kita memiliki daya tawar yang bisa diperhitungkan oleh siapapun dan dakwah untuk kemajuan islam dan Indonesia bisa lebih mudah. Tiap hari kita diajarkan untuk berjama'ah, itu sebuah pelajaran berharga, dalam bermasyarakatpun mestinya juga seperti itu. Saya membidik untuk berjama'ah di sektor kewirausahaan. Visi dan misi kita jelas. Jadi nunggu apa lagi. Kita berjalan menuju kesuksesan. Kita awali dengan bismillahirrahmanirrahim. Obrolan kami berakhir sekitar hampir pukul 11 malam. Teman-teman mimilih saya menjadi koordinatornya, bukan karena saya lebih kaya dari mereka, tapi lebih kepada tanggung jawab, karena ide ini muncul dari saya dan teman-teman komunitas pengusaha muslim yang sudah ada di Indonesia. Dan saya memilih mas Fadlan untuk menjadi wakil. Beliau ini orangnya kenceng. hehe. Saya suka dengan model orang seperti beliau, pasti bisa diandalkan. Udara malam Cairo membuat kami harus pulang ke apartemen masing-masing. Saya yakin, payung itu sebentar lagi akan terbentuk. Ayo semangat kawan. ------------------------------- Catatan sederhana setelah tadi malam kumpul bareng teman-teman pengusaha Cairo yang luar biasa. Mereka masih muda-muda tapi jiwa wirausahanya tinggi. Bergabung bareng milis Pengusaha Muslim, kirim email kosong ke : pengusaha-muslim-subscribe@yahoogroups.com Salam Kompasiana Bisyri Ichwan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun