Mohon tunggu...
Bisyri Ichwan
Bisyri Ichwan Mohon Tunggu... Dosen - Simple Man with Big Dream and Action

Santri Pesantren Darussalam Blokagung Banyuwangi dan Alumni Universitas Al-Azhar Mesir. Seorang yang kagum dengan Mesir karena banyak kisah dalam Al Qur'an yang terjadi di negeri ini. Seorang yang mencoba mengais ilmu pengetahuan di ramainya kehidupan. Seorang yang ingin aktif kuliah di Universitas terbuka Kompasiana. Awardee LPDP PK 144. Doktor UIN Malang. Ketua Umum JATMAN Banyuwangi. Dosen UIMSYA Banyuwangi. Dan PP. Minhajut Thullab, Muncar, Banyuwangi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Berburu Kristal Mesir

28 Juli 2010   10:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:32 868
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_207435" align="alignnone" width="500" caption="Lampu Batu Kristal untuk masjid, gereja dan rumah mewah (dok. pribadi) "][/caption] Mesir yang selama ini sering diburu orang karena wisata sejarah dan pusat keilmuwan islamnya, ternyata secara geografis juga kaya akan satu produk yang diakui dunia yang berupa batu kristal. Secara fitrah manusia menyukai keindahan dari setiap apa saja yang dipandang. Ada emas, berlian, intan dan masih dari golongan mereka dengan kualitas agak ke bawah adalah batu kristal. Di Mesir khususnya Cairo, batu kristal menjadi satu andalan produk yang menjadi kebanggaan warganya. Ada satu daerah yang selama ini terkenal sebagai perusahaan tempat penghasil segala macam aksesoris yang terbuat dari batu kristal, letaknya berada di pojok Cairo dan masih lumayan dekat dengan cornesh nil yang bernama Shubra el khaima. Kota Shubra el-khaima di Mesir disamping terkenal sebagai pusat pengrajin batu kristal juga menjadi pusat tempat anak-anak Mesir menghafal dan mempelajari al-qur'an hingga qiro'ah asyrah. Qiro'ah asyrah adalah bacaan al-qur'an yang berbeda-beda dari beberapa imam yang dipelajari dari para sahabat nabi yang mendapatkan bacaan dari nabi Muhammad secara langsung. Dengan mengggunakan mobil pribadi, saya bersama mahmudi dan seorang sahabat dari Jordan, gus Riza, berburu kristal asfur setelah menunaikan shalat dhuhur di masjid tertua di Afrika; masjid Amr bin Ash. Sebenarnya dari tempat kami tinggal di Tubromli menuju Shubra tidak terlalu jauh, namun jam 2 hingga jam 3 sore suasana jalanan Cairo di hari-hari kerja selalu macet dengan banyaknya para pekerja yang hendak pulang ke rumah, sehingga perjalanan yang seharusnya ditempuh setengah jam harus bisa dicapai selama satu jam lebih. Ada beberapa alternatif jika ingin menuju kota Shubra dengan memakai kendaraan umum. Cairo Metro bawah tanah menjadi salah satu andalan masyarakat Cairo dan para turis asing yang hendak belanja batu kristal di sana. Di mahattah (terminal) Zahra, Nasr City juga ada bus besar bernomor 727 yang langsung menuju Shubra. Di Shubra juga banyak Bajaj yang bisa mengantar langsung di perusahaan tempat batu kristal dijual dan dicetak. Memasuki ruangan sangat luas tempat dipajangnya banyak contoh batu kristal yang akan dibeli, kami malah kebingungan. Batu kristal yang akan kami beli adalah pesanan para saudara perempuan, sementara kami semua lelaki. Beruntung, belum lama kami berputar melihat-lihat kalung, gelang dan beberapa aksesoris, tiba-tiba seorang sahabat kami yang juga berasal dari Banyuwangi nongol bersama dua kawannya yang juga ingin mencari batu kristal untuk oleh-oleh sebelum pulang ke Indonesia. Perusahaan batu kristal di Mesir bernama Asfur. Perusahaan mencetak apa saja yang bisa dijadikan sebagai aksesoris, mulai dari perhiasan untuk perempuan, sekedar hiasan di dalam rumah mewah, lampu kristal besar untuk masjid dan gereja hingga mainan untuk anak-anak. Harga yang ditawarkan mulai dari harga termurah hingga harga termahal. Harga paling murah sekitar 12 pound (sekitar Rp. 24.000) dan harga termahal sekitar 120.000 pound sekitar dua ratus empat puluh juta rupiah seperti lampu kristal besar untuk masjid ataupun gereja. Ada satu foto besar yang dipajang diruang tunggu di dalam gedung yang membuat saya salut terhadap perusahaan ini. Di sana ada foto masjid al-aqsha Palestina. Ternyata lampu-lampu kristal yang berada di dalam masjid di sana telah diganti pada tahun 2005 dan perusahaan asfur Mesir telah memperbaruinya dengan lampu kristal baru dari produk mereka. Perusahaan batu kristal di Asfur tidak pernah sepi dari pengunjung. Para turis asing ketika ke Mesir seringkali juga menyempatkan waktu ke sini untuk mencarinya. Bahkan, turis asing yang berasal dari China sering kali terlihat memborong produk batu kristal untuk dibeli. Saya bertanya kepada seorang teman kenapa orang China suka memborong batu kristal itu, kata dia "mau dijadikan sebagai sample". Walaupun jawaban sekenanya, saya kira bisa jadi ada benarnya karena China memang paling jago untuk urusan meniru-niru sebuah produk baru. Perburuan kami terhadap batu kristal lumayan lama karena mencari yang cocok dengan si pemesan dengan sambil chating lewat internet dan smsan. Juga banyak sekali pilihan yang ditawarkan dari produk-produk batu kristal yang ada dan yang pasti adalah mengukur tingkat daya beli dari uang yang dibawa. Salah satu yang menjadi perhatian saya dari produk batu kristal yang masuk kategori termahal seperti yang dipasang di dalam masjidil aqsa Palestina adalah produk batu kristal yang mereka buat bahannya tidak hanya berupa batu kristal semata, tetapi juga berupa perpaduan dengan batu alabaster. Perlu di ketahui, Mesir juga menjadi salah satu negara penghasil batu alabaster terbesar yang dulunya digunakan para fir'aun untuk membangun dari memperindah istananya. Setelah menunaikan shalat maghrib dan mendapatkan semua yang kami inginkan. Kami pulang ke Nasr City dengan sebelumnya mampir terlebih dahulu di Mall untuk menyempurnakan dahaga belanja yang belum selesai. Perjalanan hari ini semuanya khusus dipersembahkan untuk sahabat saya dari Jordan yang hendak pulang ke negaranya hari Sabtu nanti. ************************************** Makasih mbak Hany. Mungkin kalau tidak ada njenengan akan bingung memilih batu-batu kristal yang indah itu. [caption id="attachment_207444" align="alignnone" width="500" caption="Kursi kristal fir'aun Tut Ankhamun seharga 20 juta (doc. pribadi)"][/caption] [caption id="attachment_207436" align="alignnone" width="500" caption="Segala aksesoris untuk perempuan (dok. pribadi)"][/caption] [caption id="attachment_207438" align="alignnone" width="500" caption="Foto pemasangan lampu kristal untuk Masjidl Aqsa, Palestina (doc. pribadi)"][/caption] [caption id="attachment_207441" align="alignnone" width="500" caption="Mencari yang cocok untuk mama.. :) (doc. pribadi)"][/caption] Salam Kompasiana Bisyri Ichwan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun