Mohon tunggu...
SURJADI
SURJADI Mohon Tunggu... Konsultan - https://www.youtube.com/channel/UCzU4eyliNiUy1B5DxQknNWA

Indonesia, jalan2, hobi foto

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Rangkuman Foto Perjalanan ke Dachau, Kamp Konsenstrasi Nazi di Jerman

24 Januari 2018   19:43 Diperbarui: 25 Januari 2018   16:34 1654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gardu penjaga di salah satu sudut kamp. Dokpri.

Kalau berbicara tentang kamp konsentrasi Nazi, pikiran kita mungkin akan langsung ke kamp konsentrasi Auschwitz di Polandia yang terkenal itu. Tapi, tidak perlu jauh-jauh, di negeri yang sedang saya huni sendiri, Jerman, ternyata ada juga kamp konsentrasi terkenal. Dachau adalah kamp konsentrasi Nazi pertama yang dibuka di Jerman. Berjarak sekitar 16 Km dari Kota Munich, kamp konsentrasi ini dibuka resmi tahun 1933 oleh Heinrich Himmler, salah satu tangan kanan Adolf Hitler, kanselir Jerman yang berkuasa selama Perang Dunia II.

Pemandangan barak-barak di Dachau. Dokpri.
Pemandangan barak-barak di Dachau. Dokpri.
Pada mulanya, Dachau diperuntukan untuk tawanan politik, tetapi kemudian diperluas untuk menampung orang-orang Yahudi, para kriminal, pekerja paksa dan juga orang-orang dari negara jajahan Nazi. Dachau menjadi model contoh untuk kamp-kamp konsentrasi lainnya, termasuk juga sistem organisasinya. Sama seperti di kamp konsentrasi yang lain, para tahanan hidup penuh tekanan setiap harinya, termasuk yang disiksa, dijadikan kelinci percobaan, kelaparan, kurang gizi, wabah penyakit, dibunuh, atau bunuh diri.
Lapangan utama tempat apel para tahanan
Lapangan utama tempat apel para tahanan
Area kamp pada dasarnya dibagi menjadi 2 bagian, barak dan tempat krematorium. Secara keseluruhan ada 32 barak di Dachau, termasuk di dalamnya tempat percobaan medis. Di area kamp ada juga lapangan luas tempat apel tahanan. Apel berkala para tahanan dilakukan untuk memastikan tidak ada tawanan yang hilang atau melarikan diri. Para tahanan bisa dipaksa apel berjam-jam dalam kondisi apapun (panas, dingin, hujan) sampai apel selesai. Waktu apel juga dijadikan tempat untuk menghukum tawanan supaya menjadi pelajaran bagi yang lain.
Gardu penjaga di salah satu sudut kamp. Dokpri.
Gardu penjaga di salah satu sudut kamp. Dokpri.
Kamp konsentrasi Dachau dijaga sangat ketat dengan 7 gardu penjagaan dan kawat listrik berduri untuk memastikan tidak ada tahanan yang bisa lolos. Mereka yang masih mencoba untuk melarikan diri akan dihukum berat, bahkan banyak yang langsung di tembak di tempat. Beberapa tawanan, karena tidak tahan akan kondisi barak sengaja bunuh diri dengan cara mencoba lari, supaya bisa langsung ditembak di tempat.
Pintu gerbang utama Dachau. Dokpri.
Pintu gerbang utama Dachau. Dokpri.
Di pintu gerbang utaman Dachau, terdapat tulisan "Arbeit macht frei" yang arti bebasnya "Bekerja menuju kebebasan", slogan Nazi yang dipakai di berbagai kamp konsentrasi, termasuk juga Auschwitz. Menurut catatan yang tersedia, ada lebih dari 200 ribu tahanan yang terdaftar masuk melalui gerbang utama. Jumlah pastinya tidak akan pernah bisa diketahui, mengingat banyaknya tawanan yang lewat tapi tidak terdaftar jelas. Dari dokumen lain, diketahui ada lebih dari 30 ribu orang yang meninggal, sekali lagi, jumlah pastinya tidak bisa diketahui, diperkirakan ribuan orang juga meninggal tapi tidak terdaftar.
Lorong sel tahanan. Dokpri.
Lorong sel tahanan. Dokpri.
Pada dasarnya, tawanan di Dachau adalah para pekerja paksa. Pada mulanya mereka bekerja paksa untuk kepentingan kamp dan konstruksi. Setelahnya, mereka juga dijadikan pekerja paksa untuk perlengkapan perang dan senjata Nazi. Selain itu, beberapa tawanan juga dijadikan kelinci percobaan untuk kepentingan medis, termasuk percobaan obat-obatan, hypotermia, malaria, tuberkolosis dan sebagainya. Banyak yang meninggal atau cacat seumur hidup akibat dijadikan kelinci percobaan. Selain itu, ribuan tahanan dari Rusia dikirim ke Dachau dan kemudian ditembak mati di lapangan latihan tembak di sekitar kompleks.
Salah satu gedung utama dengan tulisan 1933-1945 di tembok
Salah satu gedung utama dengan tulisan 1933-1945 di tembok
Pada tanggal 26 April 1945, tentara Amerika masuk dan membebaskan Dachau. Dekat dengan kompleks, mereka menemukan gerbong kereta penuh dengan mayat orang-orang Yahudi yang dibiarkan membusuk. Mengetahui bahwa tentara Amerika sudah semakin dekat, tentara Nazi memindah paksa ribuan tawanan selama 6 hari jalan kaki ke kota Tegernsee. Banyak yang meniggal di jalan karena kelelahan dan kelaparan, dan bagi yang sudah tidak kuat lagi, mereka ditembak di tempat. Pada tanggal 2 May 1945, tentara Amerika membebaskan Tegernsee dan juga menemukan kuburan massal lebih dari 1,000 orang di jalan menuju Tegernsee.
Kamp konsentrasi Dachau dilihat dari luar
Kamp konsentrasi Dachau dilihat dari luar
Seperti diketahui, Adolf Hitler bunuh diri pada tanggal 30 April 1945 di Berlin, dekat dengan berakhirnya Perang Dunia II. Heinrich Himmler sendiri ditangkap tentara sekutu. Pada tanggal 23 Mei 1945, Himmler melakukan bunuh diri di dalam tahanan dengan menelan pil sianida. Setelah dibebaskan, kamp konsentrasi Dachau dijadikan tempat tahanan bagi penjahat perang dan saksi. Tempat ini juga dijadikan tempat Pengadilan Dachau untuk para penjahat perang Nazi.
Salah satu sudut kompleks barak
Salah satu sudut kompleks barak
Sekarang, Dachau menjadi kompleks terbuka untuk pengunjung dan juga menjadi tempat peringatan atas kekejaman Nazi selama Perang Dunia II. Tempat peringatan sendiri didirikan tahun 1965 atas prakarsa bekas tawanan kamp. Masuk ke kamp konsentrasi tidak dipungut bayar masuk dan pengunjung bebas menjelajahi kompleks kamp dan masuk ke barak dan gedung.
24870955457-8206fb0f9c-z-5a687bf0bde57563095948b2.jpg
24870955457-8206fb0f9c-z-5a687bf0bde57563095948b2.jpg
Tempatnya yang tidak jauh dari Kota Metropolitan Munich, bisa menjadikan Dachau tempat berkunjung 1/2 hari. Kalau Munich terkenal dengan kota metropolitan, kota sepak bola (rumah tim Bayern Munchen), tempat pesta (Oktoberfest), mobil (BMW), mengunjungi Dachau akan memberi kesan lain dan bertolak belakang.

Baca juga perjalanan ke:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun