Uluru, ikon keramat penduduk Aborigin di Australia
Selain kota-kota metropolitan terkenal seperti Sydney dan Melbourne, Australia juga memiliki banyak wisata alam yang menarik, salah satunya wisata alam Uluru, Ayers Rock di negara bagian Northern Territory, Australia. Â Selain wisata alam, tempat ini juga merupakan tempat keramat penduduk Aborigin, penduduk asli Australia dan termasuk dalam daftar UNESCO World Heritage site.
Letak geografis
Uluru terletak di negara bagian Northern Territory, sebelah utara benua Australia. Kota besar terdekat adalah Alice Springs, sekitar 450 km dan dari Sydney sekitar 2,800 km. Â Selain Uluru, ada tempat keramat lain yang terkenal dengan nama Kata Tjuta yang juga terbuat dari batu-batuan. Â Uluru dan Kata Tjuta saat ini berada dalam wilayah taman nasional Uluru-Kata Tjuta (Uluru-Kata Tjuta National Park).Â
Berhubung tempatnya jauh, terisolasi dan terpencil, cara yang paling gampang untuk berkunjung adalah menggunakan pesawat dan dari airport kita bisa menggunakan angkutan darat - sekitar 15 menit dari airport ke pusat kota Ayers Rock.
Jangan terbayang bahwa airport Ayers Rock besar dan megah seperti di kota besar. Sebaliknya, airportnya kecil, seadanya dan naik turun pesawat hanya menggunakan tangga biasa dan harus jalan. Â Tapi justru disini uniknya,kita bisa berjalan melewati pesawat yang mendarat sambil menikmati pemandangan. Bahkan kalau anda beruntung, begitu pesawat berhenti dan pintu terbuka,langsung bisa melihat Uluru dari jarak jauh
Sejarah singkat
Berdasarkan data arkeologi tahun 1987, diperkirakan penduduk Aborigin sudah bermukim di daerah sekitar Uluru lebih dari 22 ribu tahun yang lalu. Sekitar tahun 1873, seorang kebangsaan Inggris, William Christie Gosse menjadi penjelajah Eropa pertama yang mendaki Uluru. Nama Ayers Rock sendiri diambil dari Sir Henry Ayers yang menjadi pemimpin South Australia. Sekitar tahun 1950 an, industri turis digelar, dengan dibukanya tour pertama untuk pendakian Uluru.Â
Tahun 1985, pemerintahan Australia menyerahkan Ayers Rock National Park kembali ke pemilikan penduduk Aborigin. Tahun 1994, Uluru-Kata Tjuta National Park mendapat gelar dual World Heritage dalam bidang nature dan kebudayaan dan semenjak mendapat gelar tersebut, pengunjung dan turis meningkat banyak dan mendapat perhatian besar dari publik.
Uluru
Salah satu ikon yang paling banyak dipakai untuk menggambarkan Australia (selain Opera House, Sydney), Uluru mempunyai ciri khas tersendiri dimana warnanya bisa berubah-rubah tergantung dari jam dan waktu per hari.
Tinggi Uluru hampir mencapai 350m, sekitar 860m diatas permukaan laut. Â Panjangnya sekitar 3.6km dan lebarnya mencapai 1.9km. Â Proses pembuatannya sendiri diperkirakan terjadi sekitar 600 juta tahun yang lalu dan dulunya Uluru berada di dasar laut. Â Walaupun sekarang tingginya "hanya" 350m, sekitar 2.5km dari tubuhnya ada di bawah tanah.
Uluru sendiri masih dianggap keramat oleh orang-orang Aborigin yang masih tinggal disekitarnya. Â Saking keramatnya, ada beberapa tempat yang sama sekali dilarang untuk mengambil foto/video, dari kejauhan sekalipun, termasuk waktu lewat mengendarai kendaraan.
Selain dengan kendaraan, menelusuri Uluru juga bisa dengan jalan kaki terutama bagi mereka yang cinta alam, asal bawa perlengkapan lengkap dan mengikuti petunjuk untuk menjaga keselamatan.
Kata Tjuta
Sekitar 25km dari Uluru, ada ikon yang lain di Ayers Rock, Kata Tjuta, atau juga dikenal dengan nama mount Olga, yang merupakan sekelompok gunung berbatu. Â Puncak tertinggi dari Kata Tjuta adalah sekitar 1,066m di atas permukaan laut.
Sama dengan Uluru, tempat ini juga merupakan tempat keramat kaum Aborigin dan ada beberapa tempat diamana pengambilan foto dan video sama sekali dilarang, dari kejauhan sekalipun. Â Banyak juga ditemukan lukisan dan tulisan di atas batu peninggalan nenek moyang kaum Aborigin.
Walaupun dari kejauhan Kata Tjuta kelihatan seperti gunung batu biasa, di dalamnya terdiri dari beberapa obyek alam, seperti lembah, bukit, danau kecil dan air terjun, yang membuat jalan-jalan mengitari Kata Tjuta sangat menarik, cuma siap-siap saja memakai sepatu mendaki yang memadai, yang jelas memakai sandal sangat tidak dianjurkan.
Ada hal menarik tentang hal-hal mistis di tempat ini - banyak hal-hal yang bukan untuk konsumsi umum, terutama kaum hawa. Â Menurut kebiasaan setempat, begitu kaum hawa tahu akan urusan kaum pria, maka mereka bisa kena bencana mengerikan, bahkan kematian sekalipun.
Naik Onta dan makan malam di bawah langit
Salah satu daya tarik dari Ayers Rock adalah pemandangan alam gurunnya, dan sarana transportasi paling cocok untuk menelusuri gurun adalah dengan naik onta.
Sambil naik onta, pemandu akan menjelaskan tentang flora dan fauna di Ayers Rock. Â Sebetulnya tidak banyak flora dan faunanya, maklum, daerah gurun, jadi semua serba tandus. Â Yang menarik, banyak terlihat pohon yang hangus terbakar karena tersambar petir.
Satu hal yang musti dicoba, adalah menikmati makan malam dibawah langit dengan pemandangan Uluru waktu sunset - dijamin suatu pengalaman yang tidak terlupakan. Pengalaman ini bisa digabung degan naik onta - menuju lokasi makan dengan naik onta sekitar 15 menit.
Makan malam ini benar-benar di bawah alam terbuka, bukan di restoran. Â Meja makan dan dapurnya model portable, bukan permanen (karena tidak boleh ada bangunan permanen di sekitarnya), alasnya gurun pasir, atapnya langit dan bintang - makan malam sambil menikmati suasana alam dan matahari terbenam. Â Benar-benar sederhana, apa adanya, tapi luar biasa berkesan.
Setelah makan malam selesai dan hari sudah gelap, acara berikutnya adalah mengamati bintang, sambil dijelaskan susunan bintang menurut kebudayaan Aborigin. Â Acara diakhiri dengan suguhan tarian tradisional kaum Aborigin.
Ayers Rock Resort - makan daging buaya dan kangguru
Akomodasi terdekat di Uluru-Katja Tjuta National Park adalah Ayers Rock Resort. Â Jangan dibayangkan seperti resort di Bali yang megah, mewah, besar dan luas. Resort ini kecil, sederhana dan jauh dari suasana ramai, maklum karena lokasinya di national park dan untuk menjaga kelestarian alam dan hormat kepada budaya setempat.
Mengelilingi Ayers Rock resort dapat dengan bis gratis, atau paling enak ditempuh dengan jalan kaki, sambil menikmati alam. Â Jalan kaki memang dianjurkan apalagi waktu sunrise, yang penting hati-hati dan mengikuti petunjuk jalan supaya tidak nyasar - nyasar di gurun sama sekali bukan pengalaman yang bisa dibanggakan.
Kalau yang senangnya belanja, siap-siap kecewa di Ayers Rock resort, karena tidak ada mall besar, yang ada cuma shopping centre sederhana di tengah resort dan barang-barangnya pun barang kebutuhan sehari-hari dan suvenir lokal.
Yang musti dicoba di daerah resort adalah makan daging kombo: buaya, steak, kangguru, burung Emu dan lain-lain, dikombinasi dengan salad all-you-can-eat style.
Uniknya, daging kombo tersebut kita beli mentah, dan kita diminta untuk memanggang sendiri sesuka kita. Â Ada banyak tempat panggangan tersedia, jadi jangan takut tidak kebagian. Rasanya? Tidak se-enak daging sate abang-abang pinggir jalan, tapi sekali-kali coba daging kombo juga sebuah pengalaman, apalagi makan daging kangguru, buaya dan burung Emu yang tidak ada disemua tempat.
Akhir kata
Mengunjungi Ayers Rock adalah pengalaman lain, jauh beda dengan mengunjungi kota metropolitan Australia. Â Disini yang ada adalah alam, tenang dan kebudayaan lokal yang sangat sederhana, bukan hingar bingar kehidupan kota besar seperti Sydney dan Melbourne. Pengalaman yang unik untuk menikmati salah satu cagar alam dan cagar budaya terkenal di Australia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H