Mohon tunggu...
Bisot
Bisot Mohon Tunggu... -

been paid to be good

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Selamatkan Lutung Muaragembong

11 Januari 2014   18:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:55 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Trachypithecus Auratus, Lutung Budeng, The Javan lutung, Ebony Lutung atau Javan Langur adalah nama species sejenis lutung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 55cm. Lutung Jawa ini memiliki rambut tubuh berwarna hitam. Dan seperti jenis lutung lainnya, lutung ini memiliki ekor yang panjang, sekitar 87cm. Jantan dan betina biasanya berwarna hitam, namun betina memiliki warna putih kekuningan di sekitar kelaminnya. Lutung muda memiliki rambut tubuh berwarna oranye. Ada dua subspesies dari Lutung Budeng, yang dibedakan dari daerah sebarannya. Subspesies utama, T. a. auratus memiliki ras yang langka, di mana lutung dewasa memiliki warna rambut seperti lutung muda yang berwarna oranye, namun warnanya lebih gelap sedikit dengan ujung kuning. Lutung Jawa hidup berkelompok dan lebih aktif pada waktu siang hari di atas pepohonan. Makanan pokoknya terdiri dari tumbuh-tumbuhan. Memakan dedaunan, buah-buahan dan bunga. Spesies ini juga memakan larva serangga. ( sumber: Wikipedia )

Berdasarkan dari hilangnya habitat hutan dan penangkapan liar yang terus berlanjut, serta populasi lutung yang terus menyusut, Lutung Budeng dievaluasikan sebagai terancam punah di dalam IUCN Red List sehingga melalui Kepmen Kehutanan dan Perkebunan Nomor: 733/Kpts-II/1999, Pemerintah Indonesia menetapkan bahwa Lutung Jawa adalah satwa yang dilindungi, karena jumlah dan keberadaannya yang sudah jarang dijumpai. Jumat, 10 Januari 2014 selepas sholat jumat kami (saya, Komar dan epoyd) bersiap hunting foto Lutung Jawa. Perjalanan dari Kebalen Kecamatan Babelan (tempat kami tinggal) menuju Kecamatan Muaragembong dapat ditempuh sekitar 1 - 2 jam tergantung cuaca.

Di lokasi kami ditemani 2 teman (Marsup & Uci) yang tahu seluk-beluk jalan agar pencarian kami semakin efektif, jangan sampai membuang-buang waktu karena salah jalan mengingat matahari sudah semakin tinggi, jam 3 kami sudah melewati situs Pertamina menuju lokasi pencarian.

Menurut kabar, karna jumlah lutung yang sudah sangat jarang (Langka) dan sering diburu kemungkinan kami menemukan kawanan lutung ini sangat tipis, sebagian mengabarkan bahwa lutung ini musiman, jika dicari bukan pada musimnya kemungkinan lutung ini tidak dapat dijumpai.

Dalam perjalanan kami sering berpapasan dengan para pemancing, bberapa orang membawa senapan angin (mudah-mudahan bukan berburu lutung), pedagang-pedagang antar kampung. Ditengah perjalanan kami bertemu mobil plat merah milik Pak Lurah Desa Pantai Mekar, kamipun berhenti untuk bersilaturahim. Berdasarkan informasi dari Pak Lurah Darman Alamsyah, Lurah Desa Pantai Mekar Muara Gembong, lutung masih dapat dijumpai di sekitaran Sungai Nyamuk sampai ke Beting pinggir pantai Harapan Jaya.

Bermodalkan nekad dan tidak bosan bertanya pada penduduk sekitar kami akhirnya menuju Sungai Nyamuk Pantai Harapan Jaya menelusuri jalan setapak pinggiran empang dan sisa-sisa hutan mangrove. Kami sempat bertemu dengan kawanan lutung, namun sayang suara motor kami membuat mereka lari menjauh bersembunyi di rindang semak. Di perjalanan kami melihat sejenis musang yang disebut Senggarangan, biawak, monyet (kunyuk) dan berbagai jenis burung habitat pantai.

Kami mengatur strategi dengan sedikit mengatur jarak permotor, sepanjang masih terlihat sehingga masing-masing dapat mencari sekiranya lutung berani muncul.

Setelah setengah jam motor berjalan perlahan akhirnya kami bertemu sekelompok lutung lainnya yang sedang bermain di pucuk pohon. Kawanan lutung inilah akhir pencarian kami. Walaupun jarak yang cukup jauh namun lensa kami masih dapat menangkap wujud lutung dari kejauhan. Sayangnya hal ini tidak berlangsung lama, cuaca tidak mendukung, angin pembawa hujan mulai meniup, burung-burung pantai berterbangan menjauh tanda akan segera turun hujan sehingga kami bergegas meninggalkan lokasi. Terjebak hujan di kawasan empang Sungai Nyamuk akan sangat menyulitkan, sehingga sebisa mungkin kami harus sudah mencapai jalan besar saat turun hujan, Alhamdulillah hujan turun setelah kami berhasil mencapai jalan besar. Kapan-kapan, dengan persiapan yang lebih matang, kami akan kembali, dengan target hasil foto yang lebih dekat guna membuktikan bahwa lutung Muaragembong masih eksis, oleh karenanya dibutuhkan kepedulian dan bantuan semua pihak agar lutung-lutung ini tetap lestari bersama dengan habitat lainnya di Pantai Utara Bekasi, Muaragembong.

Beberapa foto milik: Komarudin Ibnu Mikam Foto-foto lengkap sepanjang perjalanan bisa dilihat di Album Facebook saya di SINI Video Youtube: http://www.youtube.com/watch?v=KqgKLO0L6s8 http://www.youtube.com/watch?v=oIig31CQ-H0 http://www.youtube.com/watch?v=FKuxdhC0erQ http://www.youtube.com/watch?v=8O8Sj8pWElY http://www.youtube.com/watch?v=IOLgBb0QjW8 http://www.youtube.com/watch?v=86zhB8r_Fdo http://youtu.be/YrKffDYfqFA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun