Mohon tunggu...
Bisot
Bisot Mohon Tunggu... -

been paid to be good

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kampanye: Sudah Tidak Berguna Menyusahkan Pula

28 Maret 2014   16:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:21 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jadi ceritanya kemaren itu ada kampanye terbuka di lapangan dekat kali CBL ( Cikarang Bekasi Laut) lokasinya masuk di Desa Muara Bhakti, Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Nah melihat keramaian itu beberapa relawan Palang Merah Remaja (PMR) dari SMKN 1 Babelan tergerak mendatangi acara kampanye itu, mereka rencananya akan menggalang dana bantuan, sumbangan dari para simpatisan yang hadir , namun apa daya, relawan yang menggunakan rompi PMR yang dengan jelas dapat terbaca asal sekolahnya itu tidak diijinkan melakukan pengumpulan sumbangan di area kampanye oleh para simpatisan yang berjaga, mereka diusir ketika akan naik ke atas panggung kampanye terbuka itu.

Saya gak perlu menyebut nama partainya, silahkan saja cari beritanya.

Relawan PMR itu sedang dalam kegiatan penggalangan dana bantuan untuk warga Serang Baru yang terkena kanker ganas di kaki kanannya. "Sebelumnya saya ingin bicara kepada masyarakat yang hadir, ayo berilah bantuan buat Ersih, tapi saya diusir," curhat salah satu relawan, Windasari.

Karena ditolak di area kampanye akhirnya para relawan PMR ini melanjutkan penggalangan dana ke tempat lain sekalian mengarah pulang. Dana sumbangan dikumpulkan dengan 3 kardus air mineral. Hasilnya akan diserahkan ke PMI Cabang Kabupaten Bekasi.

Kembali ke pertanyaan saya, kampanye terbuka itu untuk siapa? jika hanya untuk simpatisan kenapa mereka kampanye tidak di ruang tertutup, eksklusif jadi gak perlu mengganggu masyarakat yang bukan simpatisan partai. Kenapa konvoi dan arak-arakan kekanak-kanakan dan arogan itu menggunakan jalan umum?

Mengusir relawan yang jelas-jelas mengumpulkan sumbangan untuk warga lain yang sedang kesusahan sepertinya memperjelas batas antara simpatisan dan non simpatisan. Jadi partai itu untuk apa? arisan para simpatisan?

Mendengar berita ini saya sebagai warga Babelan sangat kecewa, apa susahnya mereka membiarkan adik-adik PMR itu mencari sumbangan di area kampanye? jika mereka tidak mau menyumbang mungkin diantara ratusan yang hadir ada 1-2 orang yang masih memiliki hati nurani dan berniat menyumbang alakadarnya. Dengan lain kata, para simpatisan yang mengusir adik-adik PMR ini telah menutup kemungkinan beramal orang yang hadir dalam kampanye itu.

Saya miris, kapan yah warga bisa menolak kampanye terbuka yang gak ada manfaatnya itu dari lingkungan mereka? hanya membuat macet, banyak sampah, berisik, perkelahian... ah lebih banyak mudharatnya saya kira.

Untuk adik-adik PMR saya salut sama kalian, dalam penilaian saya, walau kalian diusir, kalian lebih terhormat daripada simpatisan dan caleg-calegnya yang kumpul-kumpul tidak jelas dalam acara kampanye tidak bermanfaat bagi lingkungan sekitar.

salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun