Pengembangan kebutuhan akan kalkulator risiko untuk memperkirakan survival pasien dengan metastasis tulang belakang. Data yang digunakan meliputi faktor-faktor seperti jenis tumor, mobilitas, penggunaan analgesik, keberadaan metastasis, komorbiditas, dan pengobatan sebelumnya. Kalkulator risiko ini dibandingkan dengan alat prediksi lain dan ditemukan lebih akurat.
Metodologi dan Validitas: Mengupas Pengembangan Model Prediksi
Dalam penelitian ini, kami mengembangkan kalkulator risiko untuk memperkirakan tingkat kelangsungan hidup pasien yang mengalami metastasis tulang belakang. Data yang digunakan mencakup faktor-faktor kunci seperti jenis tumor, tingkat mobilitas, penggunaan analgesik, keberadaan metastasis, komorbiditas, dan riwayat pengobatan sebelumnya. Kalkulator risiko ini kemudian dibandingkan dengan alat prediksi lainnya, menghasilkan temuan bahwa kalkulator yang dikembangkan lebih akurat.
Studi ini juga mengulas secara mendalam pertimbangan metodologis yang mendasari pengembangan kalkulator risiko tersebut. Selain itu, penelitian membahas pengembangan model prediksi klinis untuk mengevaluasi risiko kematian pada pasien dengan metastasis tulang belakang. Model ini berhasil divalidasi secara internal dan eksternal, menunjukkan kemampuan prediksi yang memuaskan.
Pentingnya mempertimbangkan preferensi dan harapan pasien dalam pengambilan keputusan klinis juga ditekankan, sambil mengidentifikasi keterbatasan yang melekat pada kalkulator risiko. Pernyataan konflik kepentingan dan ungkapan terima kasih kepada semua pihak terlibat turut disertakan, memberikan gambaran lengkap dari kontribusi penelitian ini dalam pemahaman dan perbaikan penanganan pasien dengan metastasis tulang belakang.
Memahami Preferensi Pasien: Mengintegrasikan Faktor Kemanusiaan dalam Pengembangan Alat Prediksi Risiko
Studi ini menghadirkan pengembangan kalkulator risiko berbasis internet untuk memprediksi survival pasien setelah operasi metastasis tulang belakang, melibatkan 1430 pasien dari 20 pusat. Model Cox frailty digunakan, memasukkan faktor-faktor seperti jenis tumor, status ambulasi, penggunaan analgesik, skor American Society of Anesthesiologists, jumlah metastasis tulang belakang, radioterapi/kemoterapi sebelumnya, keberadaan metastasis visceral, dan keterlibatan tulang belakang sebagai prediktor.
Hasilnya adalah kalkulator risiko dengan akurasi tinggi. Selain itu, studi ini menargetkan pengembangan model prediksi klinis untuk risiko kematian pada pasien dengan metastasis tulang belakang, yang divalidasi secara internal dan eksternal, menunjukkan kemampuan prediksi yang memuaskan.
Orientasinya adalah memberikan kontribusi dalam pengambilan keputusan klinis terkait survival dan risiko kematian pada pasien tersebut, sambil menekankan pentingnya mempertimbangkan preferensi pasien dalam proses pengobatan.
Pengumpulan Data yang Luas: Analisis Terhadap Informasi dari 1430 Pasien di 20 Pusat