Mohon tunggu...
Bisnis Digital 2022D
Bisnis Digital 2022D Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Surabaya

Untuk Keperluan Mata Kuliah Manajemen Operasi yang di ajar Renny Sari Dewi, S.Kom., M.Kom.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Meningkatkan Keandalan Pengukuran Function Points: Sebuah Studi Empiris

15 November 2023   12:30 Diperbarui: 15 November 2023   12:32 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meningkatkan Keandalan Pengukuran Function Points : Sebuah Studi Empiris

Bayu Rizqi Putra Mahendra Tratuhany


PENDAHULUAN

Pengembangan perangkat lunak merupakan proses yang kompleks dan membutuhkan pengukuran yang akurat untuk memastikan keberhasilannya. Salah satu metrik yang digunakan dalam pengukuran perangkat lunak adalah Function Points (FP), yang digunakan untuk mengukur ukuran dan kompleksitas sistem informasi. 

Namun, keandalan pengukuran FP masih menjadi perhatian, karena adanya variasi dalam penghitungan FP. Beberapa penelitian sebelumnya telah dilakukan untuk mengidentifikasi sumber variasi dalam penghitungan FP, namun masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami sumber variasi ini dengan lebih baik.

2 FASE PENGUKURAN FUNCTION POINT

Penelitian ini terdiri dari dua fase. Fase pertama dari penelitian ini adalah survei yang bertujuan untuk mengidentifikasi sumber variasi dalam penghitungan Function Points (FP). 

Survei ini melibatkan key informants yang merupakan anggota dari Counting Practices Committee (CPC) dari International Function Points Users Group (IFPUG). CPC adalah badan pengatur standar dalam IFPUG yang bertanggung jawab atas publikasi Counting Practices Manual (CPM 3.0), yang merupakan panduan standar penghitungan FP. 

Survei ini menghasilkan 16 pertanyaan yang mencakup berbagai aspek penghitungan FP, dan dari hasil survei ini, sembilan pertanyaan diidentifikasi sebagai masalah yang perlu diteliti lebih lanjut.

Fase kedua dari penelitian ini adalah studi kasus kuantitatif yang dilakukan pada tiga sistem komersial. Setiap sistem dihitung menggunakan setiap variasi aturan penghitungan yang diidentifikasi dalam survei fase pertama. Data yang dikumpulkan dalam studi kasus ini mencakup dokumentasi, catatan arsip, dan wawancara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun