Ditulis Oleh Yoel Rensisko Prasetya
Pentingnya tata kelola TI dalam organisasi dan peranannya dalam mendukung pertumbuhan dan strategi perusahaan. Organisasi perlu memaksimalkan teknologi informasi untuk menciptakan peluang baru dan menghasilkan perubahan dalam kemampuan mereka. IT governance memiliki peran penting dalam mengarahkan dan mendorong penggunaan teknologi informasi untuk mencapai tujuan yang sejalan dengan strategi perusahaan. Jurnal ini membahas tentang penggunaan metrik ukuran perangkat lunak, khususnya Function Point Analysis (FPA), sebagai alat untuk mengukur ukuran perangkat lunak dalam konteks tata kelola TI. FPA telah digunakan secara luas dan diakui sebagai metrik yang efektif, namun juga memiliki keterbatasan dalam mengatasi persyaratan non-fungsional.Â
Oleh karena itu, bab ini mengajukan pertanyaan apakah mungkin untuk mengusulkan metrik baru yang memperbaiki kekurangan FPA dan lebih efektif dalam mendukung tata kelola TI dan pemeliharaan perangkat lunak.
PENGEMBANGAN
Beberapa langkah yang diambil untuk mengembangkan metrik baru untuk ukuran fungsionalitas perangkat lunak. Langkah pertama adalah menghasilkan poin-poin data untuk setiap jenis fungsi berdasarkan tabel kompleksitas yang telah dikembangkan sebelumnya. Langkah kedua adalah melakukan regresi linear menggunakan metode kuadrat terkecil untuk menghubungkan ukuran dengan usaha yang dikeluarkan dalam pengembangan perangkat lunak. Langkah ketiga adalah menghitung koefisien determinasi R2 untuk mewakili tingkat korelasi antara usaha dan ukuran yang dihitung dengan metrik baru. Langkah terakhir adalah membandingkan korelasi metrik baru dengan metrik FPA untuk mengevaluasi keefektifannya dalam mengukur ukuran perangkat lunak.
Dalam langkah pertama, poin-poin data dihasilkan dengan menggabungkan nilai-nilai atribut fungsional dari tabel kompleksitas yang telah ditentukan sebelumnya. Langkah kedua melibatkan penggunaan regresi linear untuk menemukan hubungan antara ukuran dan usaha dalam pengembangan perangkat lunak. Langkah ketiga melibatkan penggunaan koefisien determinasi R2 untuk mengukur tingkat korelasi antara ukuran dan usaha dalam pengembangan perangkat lunak. Langkah terakhir melibatkan perbandingan korelasi metrik baru dengan metrik FPA untuk mengevaluasi keefektifannya.
PERTIMBANGAN AKHIR
Bab ini mencakup lima tujuan spesifik yang telah dicapai dalam penelitian ini. Tujuan utama adalah proposisi metrik baru EF dan submetriknya EFt, yang memiliki korelasi yang lebih tinggi dengan usaha dalam pengembangan perangkat lunak dibandingkan dengan metrik FPA. Metrik baru ini juga dapat digunakan dalam aktivitas tata kelola TI, baik dalam penilaian dan pemantauan melalui penggunaan dashboard, maupun dalam memberikan arahan melalui penggunaan BSC-IT.
Bab ini juga menyajikan beberapa saran untuk penelitian masa depan. Salah satunya adalah melakukan penelitian lebih lanjut tentang kritik terhadap FPA dan mencari proposisi metrik baru lainnya. Selain itu, penelitian juga dapat fokus pada perbaikan proses penciptaan metrik baru dan evaluasi lebih lanjut terhadap metrik baru ini. Selain itu, penelitian dapat membandingkan hasil metrik baru dengan metrik FPA dan metrik perangkat lunak lainnya. Terakhir, penelitian dapat mengeksplorasi penggunaan metrik dalam semua aktivitas tata kelola TI.
Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa metrik baru EF dan EFt berhasil dicapai dan memiliki potensi untuk menjadi alat yang efektif dalam pengukuran ukuran perangkat lunak dan tata kelola TI. Namun, penelitian ini juga mengakui adanya keterbatasan dan kemungkinan perbaikan yang dapat dilakukan dalam pengembangan metrik baru ini. Dengan demikian, penelitian masa depan dapat terus memperbaiki dan mengembangkan metrik ini untuk meningkatkan efektivitasnya dalam pengukuran dan pengelolaan perangkat lunak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H