Dicka Widya Purnama
Artikel membahas penggunaan metode COSMIC FP dalam estimasi pengembangan perangkat lunak dengan jaringan saraf tiruan berdasarkan array ortogonal. Penulis mengusulkan pendekatan inovatif ini untuk meningkatkan akurasi estimasi usaha dan mengurangi kesalahan dalam manajemen proyek. Mereka juga membandingkan dua arsitektur jaringan saraf tiruan dan menganalisis dampak empat nilai input pada kesalahan relatif minimum. Tujuan utama penelitian adalah meningkatkan akurasi estimasi usaha pengembangan perangkat lunak serta efisiensi dalam menyelesaikan proyek perangkat lunak. Dengan menggabungkan COSMIC FP dan kecerdasan buatan, penelitian ini menghadirkan solusi inovatif untuk tantangan estimasi di industri perangkat lunak.
Hal Yang Mendasari Penelitian Ini Dilakukan
Penelitian ini dilakukan untuk mengusulkan metode baru yang menggunakan jaringan saraf tiruan untuk memperkirakan usaha pengembangan perangkat lunak dan mengevaluasi efektivitas pendekatan tersebut. Para peneliti juga ingin menganalisis pengaruh empat nilai input terhadap perubahan kesalahan relatif minimum dalam estimasi usaha pengembangan perangkat lunak. Mereka bertujuan untuk meningkatkan akurasi dan keandalan estimasi usaha perangkat lunak serta mengurangi kesalahan potensial dalam manajemen proyek.
GAP Dalam Penelitian Ini
Dalam penelitian ini, gap yang menjadi fokus adalah masalah estimasi usaha dan biaya dalam pengembangan perangkat lunak. Masih ada tantangan besar di industri perangkat lunak dan di kalangan para peneliti di bidang rekayasa perangkat lunak terkait dengan estimasi ini. Penelitian ini berusaha untuk meningkatkan akurasi dan keandalan estimasi usaha pengembangan perangkat lunak, serta mengurangi potensi kesalahan dalam manajemen proyek.
Meskipun upaya ini memiliki dampak positif, masih ada kebutuhan untuk penelitian lebih lanjut guna mengatasi beberapa masalah yang belum terselesaikan. Salah satunya adalah masalah estimasi usaha yang sering kali menghasilkan nilai di bawah atau di atas nilai sebenarnya. Selain itu, diperlukan peningkatan pada metode estimasi yang telah ada, serta pengurangan risiko-risiko yang terkait dengan estimasi proyek perangkat lunak.
Instrumen Digunakan Dalam Penelitian
Instrumen yang menjadi acuan dalam penelitian ini adalah metode COmmon Software Measurement International Consortium function point (COSMIC FP). Metode ini digunakan dalam kombinasi dengan Artificial Neural Network (ANN) architectures berdasarkan Taguchi’s Orthogonal Array untuk memperkirakan usaha pengembangan perangkat lunak.
Objek Penelitian
Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah penggunaan metode COmmon Software Measurement International Consortium function point (COSMIC FP) dalam estimasi usaha pengembangan perangkat lunak menggunakan jaringan saraf tiruan berdasarkan array ortogonal. Penelitian ini juga menganalisis pengaruh empat nilai input terhadap perubahan kesalahan relatif minimum dalam estimasi usaha pengembangan perangkat lunak.
Hasil dan Kesimpulan
Hasil keseluruhan dari penelitian yang dilakukan pada artikel tersebut adalah pengembangan metode baru menggunakan jaringan saraf tiruan untuk memperkirakan usaha pengembangan perangkat lunak. Penelitian ini juga membandingkan dua arsitektur jaringan saraf tiruan yang berbeda dan menganalisis pengaruh empat nilai input terhadap perubahan kesalahan relatif minimum dalam estimasi usaha pengembangan perangkat lunak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan yang diusulkan dapat mengurangi kesalahan estimasi usaha pengembangan perangkat lunak dan meningkatkan akurasi serta keandalan estimasi tersebut. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa penggunaan metode COSMIC FP dalam kombinasi dengan jaringan saraf tiruan berdasarkan array ortogonal dapat memberikan hasil yang lebih baik dalam estimasi usaha pengembangan perangkat lunak.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa penggunaan metode COSMIC FP dalam kombinasi dengan jaringan saraf tiruan berdasarkan array ortogonal dapat meningkatkan akurasi dan keandalan estimasi usaha pengembangan perangkat lunak serta mengurangi kesalahan potensial dalam manajemen proyek. Metode ini juga dapat digunakan untuk membangun alat yang akurat dalam menilai fungsionalitas yang diperlukan untuk proyek perangkat lunak, dan memiliki potensi untuk diterapkan dalam berbagai bidang selain rekayasa perangkat lunak.
sumber artikel ilmiah terkait : DOI 10.1080/09540091.2021.1981824
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI