Mohon tunggu...
Uwaz 1453
Uwaz 1453 Mohon Tunggu... Lainnya - Gemar membaca dan lagi belajar menulis tentang Bisnis Digital

Jika ingin MENGENAL dunia maka MEMBACALAH dan bila ingin DIKENAL dunia maka MENULISLAH kemudian ikatlah ilmu dengan menuliskannya.

Selanjutnya

Tutup

Money

BDS #24: Bisnis yang Bisa Diperbesar Terus

11 November 2020   12:46 Diperbarui: 11 November 2020   12:54 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                                   Bisnis Digital Series Artikel ke-24

Bisnis yang Bisa Diperbesar Terus


Tujuan berbisnis itu apa sih?

Saya bertanya khusus untuk bisnis online ya..

Banyak yang berbisnis online itu mengandalkan
keberuntungan.

Ya, itu sah-sah saja.

Tapi kalau Anda hanya mengandalkan bisnis online
untuk membuat Anda besar, sebaiknya punya
strategi yang bisa diukur.

Bisnis yang bagus itu yang bisa diukur.

Langkah apa yang bisa menghasilkan income satu juta
per bulan.

Kemudian bagaimana caranya supaya income bisa
tumbuh jadi sepuluh juta per bulan.

Tentunya diukur bukan hanya dari segi uangnya.

Tapi Anda juga harus bisa mengukur dari segi
waktu, kapan mau mencapainya.

Kalau Anda punya pola bisnis yang tepat, maka
dengan mudah bisa diulangi polanya.

Anda bisa memperbesar pola kerja Anda agar bisa
menghasilkan penghasilan yang lebih besar.

Saya sangat suka dengan bisnis yang bisa diukur.

Yaitu ketika saya mendapatkan uang satu juta per
bulan, maka saya bisa menentukan kapan dan bagaimana
saya bisa menghasilkan sepuluh juta per bulan.

Itu bisa dilakukan jika dan hanya jika saya
memiliki pola bisnis yang tepat.

Lalu bagaimana sih pola bisnis yang tepat itu?

Bagaimana sih pola bisnis yang bisa dilakukan
ulang untuk diperbesar?

Langkah yang paling utama adalah Anda harus
memiliki bisnis berbasis pelanggan.

Anda harus memiliki konsumen yang loyal.

Bagaimana caranya?

Saya akan menunjukkan caranya di artikel-artikel
berikutnya di blog ini.

Ada tiga tahapan besarnya, yaitu Anda cari dulu
siapa calon konsumen Anda.

Lalu Anda ubah calon konsumen Anda menjadi
konsumen.

Yang tadinya hanya calon, diubah menjadi konsumen
betulan.

Kemudian buatlah agar mereka tetap loyal menjadi
konsumen Anda.

Mengerti ya?

Kebanyakan orang mengandalkan teknik yang tidak
bisa diperbesar skalanya.

Misalnya nih, ada banyak teman saya yang
mengandalkan iklan murah untuk langsung menjual
produk di internet.

Memang bisa menghasilkan, tapi sampai kapan?

Sampai banyak saingan yang bermunculan.

Atau sampai harga iklan tidak murah lagi.

Kalau sudah begitu mereka tidak bisa menghasilkan
income dari bisnisnya lagi.

Oh please...

Jadi nanti kalau Anda melihat ada Screen Shot
penghasilan yang berseliweran, coba tanyakan
bagaimana polanya mereka mendapatkan income
tersebut.

Kalau mereka jualan tanpa membangun hubungan
dengan konsumen, hampir dipastikan bisnisnya tidak
tahan lama.

Cara-cara yang tidak benar seperti itu tidak perlu
menunggu satu tahun sampai akhirnya jenuh atau
tidak bisa dipakai lagi.

Anda tahu tidak, jangka waktu satu tahun saja itu
sudah lama sekali kalo di dunia internet.

Banyak hal bisa terjadi.

Tapi hubungan yang baik dengan konsumen itu akan
terus bertahan lama, tidak peduli dengan perubahan
yang ada di internet.

Sampai jumpa di artikel selanjutnya...

Semoga bermanfaat dan memberi inspirasi.

NB: Saya boleh minta tolong?

...terima kasih untuk bantuan RATING nya dengan

...KLIK  tombol BERMANFAAT atau INSPIRATIF...

...sehingga saya bisa terus semangat untuk terus berbagi

melalui tulisan di blog ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun