Mohon tunggu...
Uwaz 1453
Uwaz 1453 Mohon Tunggu... Lainnya - Gemar membaca dan lagi belajar menulis tentang Bisnis Digital

Jika ingin MENGENAL dunia maka MEMBACALAH dan bila ingin DIKENAL dunia maka MENULISLAH kemudian ikatlah ilmu dengan menuliskannya.

Selanjutnya

Tutup

Money

BDS #18: Memenangkan Pertempuran dalam Bisnis Digital

2 November 2020   05:15 Diperbarui: 2 November 2020   05:18 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Di artikel ini saya hanya ingin memberi tahu sebuah
konsep mengenai "persaingan".

Beberapa pelaku bisnis digital takut dengan ini.

Mereka membahas mengenai persaingan produknya
dengan kompetitor.

Kenapa mereka membahas mengenai persaingan?

Nah, jadi mereka menanyakan mengenai
persaingannya.

Mereka bilang, produknyq itu sudah banyak
saingannya. Berat. Bagaimana kita bisa jualan?

Salah satu contoh produk yang persaingannya

sangat ketat adalah kosmetik.

Saya sebutkan dulu alasannya mengapa
memilih produk kosmetik sebagai contoh.

Alasannya adalah :
1. Mudah dipasarkan melalui Facebook dan WA.
2. Barangnya bisa dibuat terus-menerus.
3. Produknya habis dipakai. Artinya kalau sudah
habis, konsumen akan beli lagi. Terjadi repeat
order.
4. Pangsa pasarnya luas.

Anda baca kan alasan ke-4?

Pangsa pasarnya luas.

Tahu dari mana?

Tahu dari banyaknya saingan.

Banyak saingan itu berarti pangsa pasar luas.

Ngapain juga para saingan itu jualan produk kalau
tidak ada pasarnya.

Nah, itu yang dipertanyakan oleh beberapa pelaku
bisnis digital.

Kalau banyak saingan, bagaimana jualnya?

Kunci agar kita bisa sukses menjual adalah
memenangkan persaingannya.

Memenangkan pertempuran di benak konsumen, bahwa
kita adalah yang terbaik untuk mereka.

Jelas kan? Hehehe..

Lalu bagaimana memenangkan persaingannya?

Bagaimana memenangkan pertempuran di benak
konsumen?

Simple.

Jadilah beda.

Apa yang kita tawarkan haruslah berbeda.

Lalu ada pertanyaan lagi..

Tapi kan produknya mirip dengan pesaing, yaitu
kosmetik.

Apanya yang beda?

Kalau begitu bedakan cara menjualnya.

Nah..nah.. Gimana coba cara menjual yang beda itu?

Nantikan di artikel berikutnya...

Semoga bermanfaat dan memberi inspirasi.

NB 1: Saya boleh minta tolong?

...terima kasih untuk bantuan RATING nya dengan

...meng-KLIK  tombol BERMANFAAT atau INSPIRATIF...

...sehingga saya bisa terus semangat untuk terus berbagi

melalui tulisan di blog ini.

NB 2:  BDS #18 = Bisnis Digital Series Artikel Ke-18.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun