Mohon tunggu...
Uwaz 1453
Uwaz 1453 Mohon Tunggu... Lainnya - Gemar membaca dan lagi belajar menulis tentang Bisnis Digital

Jika ingin MENGENAL dunia maka MEMBACALAH dan bila ingin DIKENAL dunia maka MENULISLAH kemudian ikatlah ilmu dengan menuliskannya.

Selanjutnya

Tutup

Money

BDS #14: Perencanaan yang Matang dalam Bisnis Digital

28 Oktober 2020   05:30 Diperbarui: 28 Oktober 2020   05:41 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak orang yang gagal sebelum memulai bisnisnya.

Gagal sebelum memulai? Maksudnya bagaimana?

Saya akan menjelaskannya nanti, sebentar lagi.

Model bisnis digital yang relatif sederhana adalah
reseller dan dropship.

Tapi hanya dengan menjadi reseller atau dropship
saja, kita bisa memiliki bisnis yang besar.

Kita bisa memiliki bisnis puluhan bahkan ratusan
juta rupiah per bulan.

Hanya dari reseller dan dropship.

Tapi saya ingin mengingatkan.

Ini penting sekali.

Seribu mil perjalanan dimulai dengan langkah
pertama.

Bukan hanya langkah pertama.

Rencanakan dan persiapkan perjalanan kita dengan
baik.

Rencanakan dan persiapkan bisnis kita dengan baik.

Benjamin Franklin, salah satu pendiri negara
adidaya Amerika Serikat dan juga seorang ilmuwan,
pernah mengatakan,

“Kalau Anda gagal membuat persiapan, berarti Anda
mempersiapkan untuk gagal.”

Uang sepuluh juta, seratus juta, satu milyar,
tidak akan datang sendiri.

Kita harus mempersiapkan cara kamu mendapatkannya.

Lalu persiapan atau rencana seperti apa yang harus
kita lakukan di bisnis digital?

Seperti di bisnis lainnya.

Kita bisa berpikir dari akhir.

Seperti kata Stephen R. Covey,
“Think from the end of mind.”

Misalnya target akhir kita memiliki penghasilan
berapa?

Katakanlah kita akan menjalankan bisnis dropship
kosmetik.

Berapa Anda ingin dapatkan dari bisnis itu.

Tuliskan angkanya.

Jangan hanya dibayangkan.

Tulis di buku atau kertas.

Misal kita ingin mendapatkan Rp 10 juta per bulan
dari dropship kosmetik, tuliskan angkanya.

Setelah itu kita ukur berapa banyak pelanggan yang
kita butuhkan untuk menghasilkan angka segitu.

Kalau kita belum bisa mengukur, tanyakan kepada
yang sudah pernah mengalami.

Konsultasikan.

Dari 10 pelanggan, berapa omsetnya, berapa
keuntungan kotornya, berapa keuntungan bersihnya,
dan lain-lain.

Lalu supaya bisa menghasilkan Rp 10juta per bulan,
butuh berapa pelanggan.

Kemudian biaya apa saja yang dibutuhkan untuk
mendapatkan pelanggan sebanyak itu.

Apakah biaya training, biaya iklan, investasi
hand phone, pulsa internet, pulsa handphone, dan
lain-lain.

Hitung biaya yang akan kita keluarkan setiap
bulannya.

Tuliskan. Ukur. Hitung. Kemudia persiapkan.

Setelah itu barulah kita bisa melangkah.

Kita bisa melangkah dengan baik karena kita sudah
memiliki blue printnya.

Kita sudah memiliki pedomannya.

Jangan keluar jalur dari pedoman yang sudah kita
buat.

Karena kalau kita keluar jalur, percuma saja kita
merencanakan, kita bisa masuk ke hutan yang belum
kamu perkirakan sebelumnya.

Banyak sekali orang yang tidak membuat perencanaan
dan persiapan yang matang sebelum melangkah.

Kemudian mereka merasakan waktu sudah berjalan
jauh sekali.

Berbulan-bulan, satu tahun, tapi belum
menghasilkan apa-apa.

Dua tahun, belum juga menghasilkan.

Akhirnya berhenti.

Inilah yang saya sebut gagal sebelum memulai
bisnisnya.

Ya, kalau kita belum memrencanakan dan
mempersiapkan, kita belum memulai bisnis.

Kita hanya main-main saja.

Kita tidak akan fokus dengan bisnis kita.

Karena kita tidak punya pedoman.

Tidak punya blue print.

Saya minta tolong sekali lagi, rencanakan terlebih
dahulu sebelum berbisnis.

Kalau tidak, mending tidak usah berbisnis.

Menghabiskan uang, biaya, dan waktu saja.

Itu fungsinya fokus.

Fokus menjalankan step-by-step.

Fokus terhadap perencanaan yang sudah dilakukan.

Satu hal lagi mengenai perencanaan.

Kalau kita sudah merencanakan, fokuslah berbisnis
sesuai rencana kita.

Di dunia bisnis saham ada pepatah,
“Plan the trade, trade the plan.”

Artinya, rencanakan perdagangan yang akan kamu
lakukan, dan berdaganglah sesuai rencana.

Tapi kebanyak orang tidak fokus, dan memiliki
konsep seperti ini,

“Plan the trade, trade another plan.”

Kebanyakan orang hanya merencanakan, tapi
berdagang di luar rencana.

Hal ini banyak sekali dilakukan orang di bisnis
digital.

Parah sekali.

Mereka punya rencana, tapi berbisnis yang lain.

Tidak fokus.

Kita bisa menebak hasilnya seperti apa.

Ya, hasilnya pun tidak fokus. Hehehe..

Kacau balau.

Membuang banyak energi dengan percuma.

Pada artikel berikutnya saya akan membahas bagaimana kekuatan
fokus bisa meningkatkan hasil hingga 200%!

Saya akan menjelaskan dengan contoh sederhana.

Nanti ya saya jelaskannya.

Di artikel saya selanjutnya.

Semoga bermanfaat dan memberi inspirasi.

NB 1: Jika artikel ini memberi manfaat atau inspirasi…

…terima kasih untuk RATING nya dengan meng-KLIK

tombol BERMANFAAT atau INSPIRATIF…

…sehingga saya bisa terus semangat untuk terus berbagi

melalui tulisan di blog ini.

NB 2:  BDS #14 = Bisnis Digital Series Artikel Ke-14.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun