Mohon tunggu...
Bisnis dan Manajemen
Bisnis dan Manajemen Mohon Tunggu... Konsultan - Pemikiran dan motivasi

Saya akan menuliskan pengalaman dan pemikiran saya terkait dengan perjalanan hidup, bisnis dan manajemen

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Buku 100 ATI, Belum Terbit Sudah di Pesan Lebih dari 12.000 Buku

12 Agustus 2021   23:02 Diperbarui: 12 Agustus 2021   23:15 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Eko menambahkan, hingga saat ini sektor pertambangan masih berkontribusi cukup besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, yaitu sekitar 7,37 persen pada tahun 2019  walau mengalami turun menjadi 6,6 persen di tahun 2020 akibat Pandemi Covid-19.

"Setidaknya hingga 2021 ini, masih terdapat sekitar 1,3 juta lebih rakyat Indonesia yang bekerja di sektor pertambangan dan pengalian," kata Alwahono mengutip Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan edisi 3 tahun 2021.
Buku ini bercerita tentang peristiwa-peristiwa kemanusiaan di dunia pertambangan. Mengisahkan 100 cerita inspiratif putra-putri terbaik Indonesia yang bekerja di 67 lebih perusahaan besar maupun kecil yang dipilih secara acak. Setiap penulis menyumbang 5-7 halaman, dengan total 712 halaman.  Selain Alwahono dan Eko, dua editor lain yang terlibat dalam penulisan buku 100 Anak Tambang Indonesia tersebut adalah Nur Iskandar dan Alexander Mering.  

Kehadiran buku 100 Anak Tambang Indonesia ini mendapat tanggapan langsung dari Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Ir. Maman Abdurahman. Menurut dia membaca buku 100 Anak Tambang Indonesia ini mengingatkannya saat kuliah ilmu geologi cq perminyakan di Universitas Trisakti dulu.

"Ada banyak mitra saya yang sukses dan terpublikasi di dalam buku ini. Membaca kisah mereka ini menarik sekali, kita seperti studi kembali sambil menyelami praktik pertambangan yang baik (good mining practice) yang sangat dibutuhkan bagi pembangunan tambang RI agar terus maju dan modern," kata Maman.

Ia menambahkan bahwa generasi muda tambang Indonesia pantas menjadikan cerita yang tertuang di dalam buku ini sebagai bacaan wajib.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun