Mohon tunggu...
Al Rasyid
Al Rasyid Mohon Tunggu... -

http://al-rasyid.blog.undip.ac.id/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kisah Seorang Wanita Pemungut Sampah Plastik

16 April 2012   19:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:32 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu hari saya memperhatikan seorang wanita yang bekerja sebagai pemungut sampah plastik dengan pakaian kumuh di sebuah tempat pembuangan sampah, kesan pertama dalam hati agak beriba. Namun ketika saya coba perhatikan lebih detail, di tangan kirinya tersarang 6 cincin emas dengan ukuran sama.

Jika 1 cincin emas bernilai kira kira 2 juta, maka wanita itu membawa benda investasi senilai 12 juta setiap hari bekerja memunguti sampah plastik.

[caption id="attachment_172123" align="aligncenter" width="423" caption="Tampungan Sampah"][/caption]

Dari sepenggal cerita ini didapat beberapa buah pengalaman hidup, yakni :

  • Orang yang berpakaian kumuh belum tentu miskin, jika dia mau berusaha dan rajin.
  • Pekerjaan sekecil apapun di dunia ini jika ditekuni dan dikerjakan secara bersungguh sungguh pasti menghasilkan.
  • Jatuh bangunnya seseorang tidak ditentukan oleh persepsi orang lain, namun lebih kepada apa yang telah diri sendiri kerjakan.

Saran :

  • Orang yang hidupnya berhasil tidak dapat dilihat dari busana yang dikenakan.
  • Hargailah orang lain siapapun itu baik dalam keadaan dibutuhkan ataupun tidak.
  • Berhematlah dalam hidup, rencanakan pengeluaran yang baik. (hemat bukan berarti pelit)
  • Menabunglah atau simpanlah sebanyak mungkin hasil jerih payah hidup untuk menyongsong masa depan.

Semoga artikel ini bermanfaat, salam sejahtera untuk Anda semua!

Sumber :  http://al-rasyid.blog.undip.ac.id/2012/04/17/kisah-seorang-wanita-pemungut-sampah-plastik/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun