Mohon tunggu...
Agung Bismoko
Agung Bismoko Mohon Tunggu... wiraswasta -

Pendiri UKM Pankreas Politeknik Negeri Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Logika Hukum Ketika Mengutip Ayat-Ayat Al'Quran

12 Mei 2015   12:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:07 2508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kitab Suci merupakan buku yang Mengenai Keimanan dan sumbernya dari Tuhan.  Bukankah harus extra hati-hati terhadap Kitab yang merupakan Firman Tuhan yang menguasai semesta alam. Kita seringkali mengutip perkataan ayat-ayat Kitab Suci  untuk menguatkan pendapat / hujjah / pemikiran kita. Namun  ada logika yang dilanggar dalam melakukan pengutipan. Logika Tersebut adalah :

Seseorang hanya bisa mengutip Kitab Suci yang diakui keberadaannya oleh lembaga

agama   dan   para  pendeta/rohaniawan sesuai  dengan agama yang  dianutnya .

Ketika kita membaca di buku-buku propaganda, di internet, juga dalam pembicaraan non muslim, banyak sekali Non Muslim yang mengutip Ayat-Ayat Al-Quran sebagai dasar pendapat mereka untuk mendiskreditkan Islam. Awalnya saya bisa menerima dan mendebat mereka, namun setelah mendengar ceramah Ahmad Deedat, dia dengan Jelas Berkata, Non Muslim tidak boleh mengutip Al’Quran sebagai dasar referensi pendapat mereka.

Yang melarang Non Muslim untuk mengutip Al'Quran adalah lembaga agama dan rohaniawan/pendeta/guru agama non muslim itu sendiri. Sampai saat ini, tidak ada satupun lembaga agama non muslim ataupun pendeta agama baik Hindu, Budha, Kristen, Konghucu yang mau mengakui Al'Quran sebagai kitab  suci  umat Islam.

Bahkan tidak ada dalam sepengetahuan saya Pendeta Hindu mengutip Ajaran Budha, atau sebaliknya tidak ada kisahnya Pendeta Konghucu mengutip ajaran Kristen.  Karena Jelas Agama Hindu dan Budha tidak mengakui Alkitab sebagai kitab suci, kalau mereka mengakui berarti ada yang salah dalam Kitab mereka.  Begitupula Pendeta Konghucu tidak akan pernah mengakui Alkitab sebagai kitab suci.  Jangankan mengutip, mengakui saja tidak.

Tidak pernah dalam pengetahuan saya lembaga agama  Gereja Katolik, Protestan, Saksi Jehovah , Lembaga Agama Budha, Lembaga Agama Hindu dan semua Agama-agama lainnya sebelum Islam, secara resmi mengakui Al'Quran sebagai Kitab Suci Umat Islam.  Mengakui keberadaannya saja tidak bagaimana bisa mengutip......!! Umat Islam selalu dianggap aliran, bukan agama oleh lembaga agama non muslim.

Kalau dari lembaga agama, para pendeta/rohaniawan tidak bisa mengakui dan mengutip ayat-ayat Al'Quran, untuk memperkuat pandangannya.   Apalagi umat-umatnya bagaimana mungkin melawan lembaga agama yang mereka anut.

Karena Konsekwensi Logis mengakui Al'Quran sebagai Kitab Suci akan membawa Umat-umat Non Muslim mempertanyakan agama mereka dan membaca ulang Kitab-kitab Suci mereka.   Al'Quran dalam pemahaman Islam merupakan Firman Langsung Alloh Swt.  Pengakuan atas Al'Quran  sangat dihindari karena dikhawatirkan akan menyebabkan kebimbangan diantara umat dan menyebabkan hilangnya kepercayaan kepada lembaga agama dan para pimpinan Agama.

Tahapannya ketika Non Muslim mencoba mempelajari Al'Quran ialah :

1. Mengakui dan Mempelajari Islam dengan bimbingan langsung ulama Islam secara lengkap.

(ini boleh-boleh saja) Kebanyakan Non-Muslim mempelajari Al'Quran bukan langsung dari

Ulama Islam.  Akibatnya terdistorsi ajarannya, Munculnya Prasangka.

2. Setelah menguasai ajaran Islam secara lengkap, barulah boleh Mengimani ataupun tidak

Mengimani bahwa Islam adalah Perkataan Alloh, Swt dan Mengakui Muhammad sebagai

Nabi Terakhir.

Kalau Tidak Mengimani berarti para Non Muslim ini sudah sepakat dengan Lembaga

Agama dan para Pendeta sesuai agama yang mereka anut.  Untuk apa mengutip ayat-ayat

Al'Quran yang mereka tidak imani ?

3. Setelah Mengimani barulah bisa membuat pendapat tentang Islam berdasarkan dengan

mengutip ayat - ayat Al'Quran

Kebalikannya ketika Umat Islam boleh mengutip berbagai kitab-kitab Non Muslim. Untuk Umat Yahudi dan Kristen, Umat Islam diperbolehkan mengutip ayat-ayat tertentu dalam Taurat, Zabur dan Injil sepanjang sesuai dengan Ajaran Islam dan sesuai dengan Rukun Iman dalam Islam, yaitu beriman kepada Kitab Taurat, Zabur, Injil dan Al’Quran. Selain itu juga umat islam dalam hadis nabi mengakui adanya 124.000 nabi pembawa ajaran agama Islam, untuk golongan tertentu dan dalam waktu tertentu. Itu sebabnya dalam kitab Sruti umat Hindu terdapat ayat-ayat sejalan dengan Al’Quran. Bisa jadi kitab-kitab Hindu dibawa oleh salah satu nabi Islam.

Dapat diibaratkan seperti ini , Gereja Katolik dalam pendiriannya setelah konsili nicea 325 mendukung aliran Trinitas dan tidak mengakui ajaran arian dan membakar semua kitab-kitab kristen Monotheisme.  Pendeta-pendetanya golongan Arian pun banyak yang dibunuh atau melarikan diri. Selain itu  Juga Gereja Katolik tidak mengakui ilmu pengetahuan yang dibawa Copernicus dan Pengikut nya Galileo. . Kedua orang ini mengatakan bahwa bumi adalah bulat , karena dalam Alkitab dikatakan bumi adalah Datar. Untuk itu seluruh buku-buku pengetahuan karangan Copernicus dan Galileo dibakar dan dilarang dibaca apalagi dikutip. Copernicus kemudian digantung tahun 1473 dan Galieo dikenakan tahanan rumah sampai meninggal di tahun 1616.  Ajarannya tidak sesuai dengan ajaran Gereja, orangnya dihilangkan dari muka publik. Tidak hanya orangnya murid-murid dan siapapun pada masa itu kalau berani membela, pasti akan mendapatkan hukuman juga.

Inkuisisi Spanyol, Ketika Umat Islam di Spanyol kalah perang dari Ratu Isabella, tahun 1400-1500.  Seluruh Umat Islam di Spanyol diberikan Pilihan, Masuk Kristen atau dibunuh.  Sebuah kejelasan bahwa tidak mungkin Gereja Katolik mengakui adanya Al'Quran dan Agama Islam.  Pada masa itu tidak boleh ada satu orang pun di Spanyol yang boleh beragama Islam atau disiksa dan dibunuh.  Jelas pada waktu itu semua Al'Quran dan perpustakaan Cordoba dan Alhambra yang saat itu terkenal sebagai perpustakaan terbesar di dunia, dibakar.   Jangankan pada waktu itu seorang Pendeta Kristen berani mengutip Al'Quran untuk memperkuat hujjahnya terhadap Islam, mengakui saja tidak.  Bisa berujung penjara jika berani mencoba.

Kebalikannya ketika Umat Islam menguasai Spanyol tahun 800 Masehi , tidak ada inkuisisi saat itu.  Malah gereja-gereja dilindungi, Kitab-kitab dijaga.  Karena Umat Islam mengakui Taurat , Injil  dan Zabur sebagai Wahyu Tuhan.

Sama Ketika Umat Islam menguasai India, tidak ada inkuisisi saat itu, kuil-kuil dilindungi, kitab-kitab tetap dijaga.  Karena ada  ajaran Hindu dan Budha di India berdasarkan kitab aslinya memiliki hubungan dekat dengan Monotheisme. Ketika Umat Islam menguasai Iran, kaum Zooroaster masih ada sampai sekarang, Bahkan di Iran masih ada masyarakat Yahudi asli Iran, Druze di Lebanon.  ketika Umat Islam masuk Mesir, Umat Kristen Koptik Mesir masih bertahan di Mesir sampai hari ini.

Al’Quran ketika dikutip oleh orang non muslim untuk memperkuat pendapat mereka atau hujjah mereka, itu artinya non muslim tersebut dianggap sudah melewati tahap pertama dan Kedua yaitu Mengakui Al'Quran dan Mengimani Al'Quran.

Artinya ketika non muslim mengutip Ayat-ayat Al'Quran sebagai dasar pemikiran mereka tentang Islam , secara logika non muslim tersebut sudah mengimani Al'Quran.  Artinya kalau mereka menggunakan ayat-ayat Al'Quran untuk mendiskreditkan Umat Islam, itu artinya mereka dalam bahasa Al'Quran ialah Mendustakannya.  Atau membuat kebohongan atas nama Al'Quran.

Ini jelas Ilmu Logika Hukum , saya mempelajari Matematika, Saya dari Keluarga yang mencintai Matematika, Kemudian saya mengakui ajaran matematika benar, setelah itu saya bisa mengutip ajaran matematika dan menggunakannya untuk jadi pedagang di pasar, ahli statistik, ahli pasar modal, ahli keuangan dan sebagainya.

Kalau saya lahir dari keluarga yang membenci Matematika, saking bencinya sama sama  ajaran Matematika untuk memperkuat pendapat saya tentang ajaran matematika, bahwa matematika adalah ajaran sesat.  Disisi lain saya belum menguasai konsep berhitung  tambah , kali , kurang. Tidak ada Pengakuan atau Ijasah Sarjana Saya dari Matematika S1/S2/S3.  Kemudian saya membuat tulisan yang mendiskreditkan Matematika ?  Apakah mungkin Tulisan Saya diterima terutama ketika saya menyatakan Konsep berhitung adalah salah.  Hanya orang-orang Bodoh yang menerima dan mengimani tulisan kebencian saya tentang Matematika.

Jikalau Saya seorang lulusan SD, Lahir dari keluarga anti Kapitalisme  , kemudian membuat sebuah telaah kritis sebuah kebencian atas  buku ekonomi karangan Samuelson terbitan 1987, dan mempublikasikannya di internet,  pasti siapapun mentertawakannya.  Mempelajari Ilmu Ekonomi harus dari jenjang SMP-SMA, S1, S2, dan S3 baru bisa dianggap pakar Ekonomi.  Setelah itu baru boleh mendebat ajaran Samuelson sebagai salah satu begawan Ilmu Ekonomi dunia.  Hanya orang-orang Bodoh yang menerima dan mengimani kebencian saya terhadap Ilmu Ekonomi.

http://hukum.kompasiana.com/2015/05/07/urutan-urutan-sumber-hukum-dalam-kitab-suci-islam-kristen-dan-hindu-716436.html

Bagi Umat Islam otoritas Tertinggi terhadap manusia adalah Alloh, SWT sendiri.  Itu Sebabnya dalam Al'Quran disebutkan bahwa manusia harus berpegang pada Tali Alloh , yaitu Al'Quran dan hadis.  Sehingga apapun alirannya dalam Islam, Kitabnya sama Al'Quran.

Begitu umat Non Muslim, berasal dari Lembaga Agama yang membenci Islam, Tidak pernah mempelajari Al'Quran secara benar, tidak diakui Kesarjanaannya oleh Pusat-Pusat Studi Islam, Bahkan tidak mengerti bahwa Al'Quran bersumber langsung dari Tuhan.  Kemudian Non Muslim ini membuat telaah kritis tentang Islam dengan mengutip Ayat-ayat Al'Quran.  Hanya orang-orang bodoh yang mau menerima tulisan mereka.

Dibawah ini kami berikan Sudut Pandang yang berbeda antara Umat Islam dan Kristen.  Sudut pandang ini perlu dipahami sebelum Umat Islam ataupun Umat Kristen bisa mengutip Ayat-ayat Suci Al'Quran ataupun Alkitab dalam menguatkan pandangannya.

Dalam Sudut Pandang Islam Al’Quran ada perkataan Alloh Swt langsung kepada umat manusia dan bukanlah perkataan Muhammad .  Kitab ini sudah ditulis sejak awal, selalu dijaga melalui hafalan para sahabat Nabi.  Sementara Perkataan , tingkah laku, sifat-sifat Muhammad, dan ketetapan Muhammad diluar Al'Quran diabadikan dalam kitab hadis.   Tidak pernah bisa hadis nabi Muhammad diizinkan untuk masuk kedalam Al'Quran.

Dalam Sudut Pandang Kristen , Al'Quran adalah ucapan Nabi Muhammad, SAW.  Selalu dikatakan bahwa Al'Quran merupakan Saduran dari Taurat , Zabur, dan Injil, dan Nabi Muhammad selalu dikonotasikan sebagai nabi palsu.  Tidak pernah satu kalipun dalam pengetahuan saya ada Lembaga Gereja dan Lembaga Agama Non Muslim lainnya mengakui Al'Quran adalah langsung Firman Tuhan.   Jika Lembaga Agamanya tidak mengakui, bagaimana mungkin Pendeta dan umat agama non muslim tersebut bisa mengutip Ayat-ayat Al'Quran, terutama untuk mendiskreditkan Umat Islam.  Mengutip Berarti Mengimani dan mengakui Otoritas Alloh Swt terhadap dirinya sendiri.

Alkitab dalam Sudut pandang Islam merupakan Kitab Suci yang ditetapkan oleh Lembaga Gereja.  Alkitab  bisa ditambah dan dikurangi juga memiliki terjemahan berbeda tergantung Alirannya dalam Kristen.  Contohnya Gereja Katolik menerapkan 27 Kitab Perjanjian Baru.  Sementara Gereja Protestan tidak mengakui 6 kitab yang diakui Gereja Katolik.  Sementara Gereja Saksi Jehovah menganut aliran Monotheisme dalam Kristiani tentunya meskipun mengakui sebagian Alkitab versi Gereja , mereka memiliki terjemahan dan tafsi versi tersendiri yang berbeda dengan versi Alkitab umumnya.

Sementara dari Sudut Pandang Umat Kristiani, seluruh Alkitab adalah adalah Firman Tuhan, tidak ada perbedaan.  Tidak ada perbedaan derajat antara ayat yang Satu dengan Ayat yang lain.  Bagi Umat Kristiani, Al'Quran, Hadis dan Fatwa-Fatwa ulama Islam memiliki derajat yang sama.  Itu akibatnya banyak yang salah menginterpretasi Islam, karena menggunakan sumber-sumber yang lemah.  Padahal Jelas dalam Islam jika ajaran Hadis dan Fatwa Ulama bertentangan dengan Al'Quran itu artinya tidak boleh diikuti.  Sudut Pandang ini sulit untuk dimengerti oleh Umat Kristiani dan umat Non Muslim lainnya.

Sementara dalam Sudut Pandang Islam ada perbedaan derajat keutamaan antara Perkataan Tuhan kepada Manusia (Taurat, Zabur, Injil, Al'Quran), Perkataan, tingkah laku , Pendapat para rasul dan nabi (hadis Musa, Hadis Daud, Hadis Yesus, Hadis Muhammad), dan Perkataan Ulama-Ulama Yahudi dan Kristen (fatwa/pendapat/itjihad).  Ketika Umat Islam menolak Pendapat Paulus, Yohanes dan Petrus karena tidak sesuai dengan Injil, ini tidak dimengerti oleh Orang Kristen.  Karena bagi Orang Kristen, Paulus , Yohanes dan Petrus sudah ditetapkan sebagai Rasul dan santo/orang suci, sehingga tidak mungkin bisa berbuat kesalahan.  Jadi apapun ayat-ayat dari Paulus, Yohanes, Petrus dan ulama-ulama Kristen lainnya dalam Alkitab harus diterima sebagai sebuah kebenaran.

Dengan adanya penyetaraan Standar memahami Alkitab dengan kacamata Muslim memahami Al'Quran diatas barulah bisa dilakukan debat yang mantap dan matang antara Kristen dan Islam.

Sebaliknya Penyetaraan Standar memahami Al'Quran dengan Kacamata Kristen akan menyebabkan perang debat kusir yang tidak karuan.  Apalagi ketika Umat Kristen mendebat Umat Islam dengan Fatwa Ulama atau Hadis Nabi yang belum tentu sesuai dengan Al'Quran dan memiliki konteks yang berbeda-beda.  Selain itupun Hadis Nabi Muhammad ada tingkatannya, ada yang disebut hadis palsu, ada Hadis meragukan, dan Hadis shahih (benar). Umat Islam hanya berpegang pada Hadis Shahih.

Jika Umat Islam membuat sebuah Telaah Kritis terhadap Alkitab maka akan terjadi penjelasan seperti dibawah ini :

Kitab yang diduga paling dekat dengan Injil adalah dibawah ini , ditulis oleh ulama Kristen, tapi tetap saja tercampur antara Perkataan Tuhan, Hadis Yesus dan Fatwa Ulama Kristen :


  • Kitab-kitab sejarah - Matius, Markus, Lukas, Yohanes, Kisah Para Rasul

Sedangkan Kitab-Kitab yang merupakan Tulisan Ulama-Ulama Kristen adalah sebagai berikut


  • Surat-surat Paulus - Roma, 1 Korintus, 2 Korintus, Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, 1 Tesalonika, 2 Tesalonika. 1 Timotius, 2 Timotius, Titus, Filemon
  • Surat-surat non Paulus - Ibrani, Yakobus, 1 Petrus, 2 Petrus, 1 Yohanes, 2 Yohanes, 3 Yohanes, Yudas, Wahyu

Kitab-kitab Paulus dan Non Paulus mungkin dapat dianggap sama dengan Kitab-kitab fatwa 4 khalifah Islam setelah Muhammad Meninggal.   Dalam Islam, sebagus apapun  Kitab Fatwa Para Ulama, tidak pernah bisa dimasukkan kedalam Al'Quran.

Khusus untuk Paulus, umat Islam memiliki catatan tersendiri, karena Kitab-kitab Paulus dianggap Bid'ah atau tertolak kalau berdasarkan standar Islam.  Paulus mengangkat dirinya sendiri menjadi Rasul berdasarkan Roma 1:1.  Meskipun Paulus mengakui dirinya adalah orang Yahudi dari Keturunan Bunyamin,  namun yang pasti kerasulan Paulus ini tidak diakui oleh Bangsa Yahudi.  Karena jika Kerasulan Paulus ini diakui oleh Bangsa Yahudi, tentunya Paulus bisa berdakwah di tempat ibadah orang Yahudi.

Pekerjaan Rumah terbesar gereja saat ini untuk membuktikan Kerasulan Paulus yaitu hubungan darah Paulus   dengan Nabi Ibrahim ataupun  dengan Keluarga Imran, keluarga terkemuka Pendeta dari Bangsa Yahudi.

Sementara Yesus memiliki ibu Maryam, yang merupakan anak dari Keluarga  Imran, keluarga terkemuka Pendeta Yahudi.  Pamannya Maryam adalah Nabi Zakaria,  Sepupu Maria adalah Nabi Yahya.  Sehingga Ketika Yesus menyatakan dirinya adalah Nabi, tentunya akan lebih mudah diterima oleh orang Yahudi dengan melihat asal-usulnya.  Dalam Alkitab pun Silsilah Yesus ditulis dengan jelas.   Dan Yesus pun biasa berdakwah di rumah peribadatan Yahudi karena memang Yesus tidak membawa agama baru.

Tidak bisa dipungkiri, dasar seseorang dapat diakui sebagai seorang nabi, akan dilihat dulu nasabnya bila leluhurnya tidak memiliki sambungan langsung dengan Nabi Ibrahim akan sulit sekali diakui sebagai seorang Nabi.

http://hukum.kompasiana.com/2015/05/07/urutan-urutan-sumber-hukum-dalam-kitab-suci-islam-kristen-dan-hindu-716436.html

Kemenangan Dakwah Kristen terhadap umat Islam, dikarenakan Umat Islam tidak memahami Konsep memahami Al'Quran.   Sehingga ketika diberikan hujjah-hujjah atau pendapat dari ulama-ulama Kristen yang ada di AlKitab membuat keimanan goyah.  Padahal kalau Umat Islam paham konsep dasar memahami Al'Quran, mereka akan dengan mudah menolak ayat-ayat Alkitab dari ulama-ulama Kristen karena tidak sesuai dengan cara Islam memahami Kitab Suci.

Kemenangan kedua Dakwah Kristen terhadap Umat Islam, dikarenakan Gereja tidak mengakui Nabi Ismail a.s sebagai Leluhur Muhammad , SAW.   Selain itu dalam Alkitab dikatakan yang disembelih Nabi Ibrahim adalah Nabi Ishaq a.s sementara menurut Islam yang disembelih adalah Nabi Ismail.   Sehingga kalau di debat, akan timbul keraguan pada keimanan umat Islam, hal ini dikarenakan Umat Islam tidak memahami bahwa Taurat yang ada dalam Alkitab tidak mengalami seleksi ketat sebagaimana Umat Islam menjaga keaslian dan keutuhan Al'Quran.  Padahal mudah saja membalikkannya, contohnya dengan mempertanyakan darimana Silsilah Paulus yang mengangkat dirinya sendiri sebagai Rasul.  Dan bagaimana mungkin Gereja mengangkat Paulus sebagai Rasul sementara Paulus sendiri tidak diakui oleh Bangsa Yahudi.  Sudah terbukti dalam sejarah bahwa orang-orang Arab dan Yahudi yang paling rajin dalam mencatat dan menjaga catatan silsilahnya.

Sementara kesulitan Dakwah Islam terhadap Umat Kristen, dikarenakan Umat Kristen tidak memahami konsep Alkitabnya.  Kebanyakan Umat Kristen menerima Kitab yang ditetapkan oleh Gereja dan menganggap seluruh isi Alkitab adalah firman Tuhan.    Sehingga ketika umat Islam mendakwahkan Tauhid / Monotheisme, umat Kristiani menjawab dengan ayat-ayat dari Kitab Paulus dan Non Paulus.  Semakin Umat Islam ngotot Tauhid menjelaskan semakin ngga nyambung dengan doktrin Trinitas karena Sumbernya berbeda.  Disisi lain pendakwah Islam di Indonesia masih sedikit yang memiliki kualifikasi Kristolog.   Sehingga kebanyakan Umat Kristen yang kembali ke Islam biasanya melakukan telaah kritis terhadap Alkitab.

Kemudian Kesulitan Dakwah Islam terhadap Yahudi , lebih aneh lagi.  Agama Yahudi, sama-sama Monotheisme, sama-sama disunat, sama-sama mengharamkan Babi dan lain-lain kesamaan ajaran Islam dan Yahudi.  Kesulitan terbesar Dakwah Islam ke Yahudi ialah karena Bangsa Yahudi merasa bangsa terpilih, dan banyak sekali nabi-nabi yang berasal dari Bangsa Yahudi yang merupakan keturunan Nabi Ishaq.  Dalam Nubuat Taurat mereka berharap nabi terakhir dari kalangan Yahudi.  Namun ternyata nabi terakhir dari kalangan Bangsa Arab yang merupakan Keturunan Nabi Ismail.  Meskipun Nabi Ismail dan Nabi Ishaq sama-sama keturunan Nabi Ibrahim, namun Alloh Swt memilih keturuan Nabi Ismail sebagai nabi Terakhir.   Bangsa Yahudi menolak Islam bukan karena ajarannya, namun karena Nabi Muhammad bukan orang Yahudi, seperti harapan mereka.

Teguran atas Umat Non Muslim yang mengutip Ayat-ayat Al'Quran ada dibawah ini :

Al-Insyiqoq, Surat No : 84 : 19-25
19 sesungguhnya kamu melalui tingkat demi tingkat (dalam kehidupan),
20 Mengapa mereka tidak mau beriman?
21 dan apabila Al Quran dibacakan kepada mereka, mereka tidak bersujud,
22 bahkan orang-orang kafir itu mendustakan(nya).

23 Padahal Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan (dalam hati mereka).
24 Maka beri kabar gembiralah mereka dengan azab yang pedih,
25 tetapi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka pahala yang tidak putus-putusnya.

Jelas dalam surat diatas, Orang kafir mendustakannya.  Bagaimana caranya seorang kafir yang tidak mempercayai Al'Quran bisa mendustakannya ?  Kemudian kami pahami lagi ternyata ayat-ayat ini menyentil semua manusia yang mengutip Al'Quran secara serampangan untuk menjatuhkan Islam.  Dan Alloh SWT mengganggap  orang yang berani mengutip Al'Quran adalah seseorang yang  beriman Islam yang sudah menguasai Konsep Islam secara menyeluruh dari sudut pandang Islam dan Mengakui Al'Quran sebagai Kitab Suci.  Ketika orang yang Menafsirkan Al'Quran dari sudut pandang diluar Islam dan mendiskreditkan Islam dalam pendapatnya yang mengutip ayat-ayat Al'Quran, Alloh Swt mengganggap orang itu telah mendustakan.

Ini Alloh Swt yang bicara melalui Al'Quran, bukan saya.  Kami Umat Islam hanya bisa memberitahu kepada non muslim bila serampangan mendustakan Al'Quran akan dianggap kafir oleh Tuhan kami.  Jangankan Non Muslim, kami pun Umat Islam harus berhati-hati, sebab bila salah menafsirkan Al'Quran bisa tergolong orang kafir dan juga mendapatkan azab yang pedih juga.  Karena  Al'Quran diperuntukkan untuk seluruh umat manusia.

Karena Kitab Suci Al'Quran Menyangkut Keimanan dan sumbernya dari Tuhan.  Sekali lagi, bukankah harus extra hati-hati terhadap Kitab yang merupakan Firman Tuhan yang menguasai semesta alam. Mengutip sekali saja Ayat Al'Quran itu artinya anda dianggap telah mengakui  dan mempelajari islam dari sumber aslinya kemudian mengimaninya.

Hukumnya tentu beda dengan Mengutip buku karangan Manusia. Kalau sumbernya dari manusia, banyak yang saling kutip-mengutip untuk saling menjatuhkan.  Semua itu karena dalam Tulisan Manusia , banyak sekali terjadi adu kekuatan logika.

Suatu pelanggaran berat bagi Umat non Muslim tersebut sudah berani melanggar aturan agamanya sendiri dengan mengutip sebuah kitab yang tidak pernah diakui oleh Lembaga Agamanya Sendiri dan Juga para pendetanya.  Itu sama meninggalkan Lembaga Agamanya sendiri dan mengimani Kitab Lain.

Kalau kemudian para Non Muslim ini , yang sudah Mengakui dan Mengiman Al'Quran kemudian  Mengutip Untuk mendustakannya, berarti anda Berhadapan sendiri dengan Tuhan nanti di hari pembalasan.Kami cuma bisa mengingatkan anda, karena hidayah itu hak prerogratifTuhan sendiri.

Mudah-mudahan Bermanfaat, yang benar dari Alloh Swt, Yang salah dari salah dari saya sendiri, mohon dimaafkan.



HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun