Mohon tunggu...
Agung Bismoko
Agung Bismoko Mohon Tunggu... wiraswasta -

Pendiri UKM Pankreas Politeknik Negeri Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Logika Hukum Ketika Mengutip Ayat-Ayat Al'Quran

12 Mei 2015   12:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:07 2508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemenangan kedua Dakwah Kristen terhadap Umat Islam, dikarenakan Gereja tidak mengakui Nabi Ismail a.s sebagai Leluhur Muhammad , SAW.   Selain itu dalam Alkitab dikatakan yang disembelih Nabi Ibrahim adalah Nabi Ishaq a.s sementara menurut Islam yang disembelih adalah Nabi Ismail.   Sehingga kalau di debat, akan timbul keraguan pada keimanan umat Islam, hal ini dikarenakan Umat Islam tidak memahami bahwa Taurat yang ada dalam Alkitab tidak mengalami seleksi ketat sebagaimana Umat Islam menjaga keaslian dan keutuhan Al'Quran.  Padahal mudah saja membalikkannya, contohnya dengan mempertanyakan darimana Silsilah Paulus yang mengangkat dirinya sendiri sebagai Rasul.  Dan bagaimana mungkin Gereja mengangkat Paulus sebagai Rasul sementara Paulus sendiri tidak diakui oleh Bangsa Yahudi.  Sudah terbukti dalam sejarah bahwa orang-orang Arab dan Yahudi yang paling rajin dalam mencatat dan menjaga catatan silsilahnya.

Sementara kesulitan Dakwah Islam terhadap Umat Kristen, dikarenakan Umat Kristen tidak memahami konsep Alkitabnya.  Kebanyakan Umat Kristen menerima Kitab yang ditetapkan oleh Gereja dan menganggap seluruh isi Alkitab adalah firman Tuhan.    Sehingga ketika umat Islam mendakwahkan Tauhid / Monotheisme, umat Kristiani menjawab dengan ayat-ayat dari Kitab Paulus dan Non Paulus.  Semakin Umat Islam ngotot Tauhid menjelaskan semakin ngga nyambung dengan doktrin Trinitas karena Sumbernya berbeda.  Disisi lain pendakwah Islam di Indonesia masih sedikit yang memiliki kualifikasi Kristolog.   Sehingga kebanyakan Umat Kristen yang kembali ke Islam biasanya melakukan telaah kritis terhadap Alkitab.

Kemudian Kesulitan Dakwah Islam terhadap Yahudi , lebih aneh lagi.  Agama Yahudi, sama-sama Monotheisme, sama-sama disunat, sama-sama mengharamkan Babi dan lain-lain kesamaan ajaran Islam dan Yahudi.  Kesulitan terbesar Dakwah Islam ke Yahudi ialah karena Bangsa Yahudi merasa bangsa terpilih, dan banyak sekali nabi-nabi yang berasal dari Bangsa Yahudi yang merupakan keturunan Nabi Ishaq.  Dalam Nubuat Taurat mereka berharap nabi terakhir dari kalangan Yahudi.  Namun ternyata nabi terakhir dari kalangan Bangsa Arab yang merupakan Keturunan Nabi Ismail.  Meskipun Nabi Ismail dan Nabi Ishaq sama-sama keturunan Nabi Ibrahim, namun Alloh Swt memilih keturuan Nabi Ismail sebagai nabi Terakhir.   Bangsa Yahudi menolak Islam bukan karena ajarannya, namun karena Nabi Muhammad bukan orang Yahudi, seperti harapan mereka.

Teguran atas Umat Non Muslim yang mengutip Ayat-ayat Al'Quran ada dibawah ini :

Al-Insyiqoq, Surat No : 84 : 19-25
19 sesungguhnya kamu melalui tingkat demi tingkat (dalam kehidupan),
20 Mengapa mereka tidak mau beriman?
21 dan apabila Al Quran dibacakan kepada mereka, mereka tidak bersujud,
22 bahkan orang-orang kafir itu mendustakan(nya).

23 Padahal Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan (dalam hati mereka).
24 Maka beri kabar gembiralah mereka dengan azab yang pedih,
25 tetapi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka pahala yang tidak putus-putusnya.

Jelas dalam surat diatas, Orang kafir mendustakannya.  Bagaimana caranya seorang kafir yang tidak mempercayai Al'Quran bisa mendustakannya ?  Kemudian kami pahami lagi ternyata ayat-ayat ini menyentil semua manusia yang mengutip Al'Quran secara serampangan untuk menjatuhkan Islam.  Dan Alloh SWT mengganggap  orang yang berani mengutip Al'Quran adalah seseorang yang  beriman Islam yang sudah menguasai Konsep Islam secara menyeluruh dari sudut pandang Islam dan Mengakui Al'Quran sebagai Kitab Suci.  Ketika orang yang Menafsirkan Al'Quran dari sudut pandang diluar Islam dan mendiskreditkan Islam dalam pendapatnya yang mengutip ayat-ayat Al'Quran, Alloh Swt mengganggap orang itu telah mendustakan.

Ini Alloh Swt yang bicara melalui Al'Quran, bukan saya.  Kami Umat Islam hanya bisa memberitahu kepada non muslim bila serampangan mendustakan Al'Quran akan dianggap kafir oleh Tuhan kami.  Jangankan Non Muslim, kami pun Umat Islam harus berhati-hati, sebab bila salah menafsirkan Al'Quran bisa tergolong orang kafir dan juga mendapatkan azab yang pedih juga.  Karena  Al'Quran diperuntukkan untuk seluruh umat manusia.

Karena Kitab Suci Al'Quran Menyangkut Keimanan dan sumbernya dari Tuhan.  Sekali lagi, bukankah harus extra hati-hati terhadap Kitab yang merupakan Firman Tuhan yang menguasai semesta alam. Mengutip sekali saja Ayat Al'Quran itu artinya anda dianggap telah mengakui  dan mempelajari islam dari sumber aslinya kemudian mengimaninya.

Hukumnya tentu beda dengan Mengutip buku karangan Manusia. Kalau sumbernya dari manusia, banyak yang saling kutip-mengutip untuk saling menjatuhkan.  Semua itu karena dalam Tulisan Manusia , banyak sekali terjadi adu kekuatan logika.

Suatu pelanggaran berat bagi Umat non Muslim tersebut sudah berani melanggar aturan agamanya sendiri dengan mengutip sebuah kitab yang tidak pernah diakui oleh Lembaga Agamanya Sendiri dan Juga para pendetanya.  Itu sama meninggalkan Lembaga Agamanya sendiri dan mengimani Kitab Lain.

Kalau kemudian para Non Muslim ini , yang sudah Mengakui dan Mengiman Al'Quran kemudian  Mengutip Untuk mendustakannya, berarti anda Berhadapan sendiri dengan Tuhan nanti di hari pembalasan.Kami cuma bisa mengingatkan anda, karena hidayah itu hak prerogratifTuhan sendiri.

Mudah-mudahan Bermanfaat, yang benar dari Alloh Swt, Yang salah dari salah dari saya sendiri, mohon dimaafkan.



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun