Akhir akhir ini berantakan.
Ternyata berproses menjadi baik itu capek ya, proses menuju dewasa terlalu complicated.
Terbuai dengan banyak keinginan yang belum terjadi. Tapi dihimpit oleh sesuatu yang sebenernya nggak pengen dikejar. Dengan tuntutan semua harus dilakukan, seakan menggapai langit semudah itu.
Kok dulu nggak ada yang bilang ya, kalo proses menjadi dewasa serumit ini.
Memikirkan gimana cara untuk memenuhi kebutuhan dan kenyataan. Semuanya cuma let it flow aja, tinggal nunggu luka yang bakal datang lagi.
Banyak keinginan, yang kadang semuanya nggak berhasil.
Malah banyak yang gagal dan ga penuh. Tapi dengan keras yang datang berulang-ulang, diri ini semakin terbiasa. Semakin faham bahwa hidup memang seperti ini.
Karna luka yang berulang-ulang, perlahan sudah bisa membentengi diri sendiri, sudah tau apa yang harus dilakukan jika sedang penat. Dan tanpa disadari, sejauh ini kakinya sudah kuat berpijak sampai sini.
Ternyata perlahan luka ini membawa kita menjadi dewasa.
Dan ternyata luka ini nggak bikin sakit amat. Cuma kita lagi kesepian.
Sebenernya kita butuh seseorang untuk bercerita. Tapi sepertinya, setiap manusia pasti punya badai di kepalanya masing-masing. Jadi sungkan, untuk berbagi cerita.
Terima aja ya luka nya, baiknya di telan saja.
Mari kembali jadi utuh, ada hari bahagia yang menunggu. Entah sungguh bahagia, atau karna terbiasa dengan luka-luka. Sehingga sakitnya terasa hambar. Atau sampai akhirnya menjadi kuat dengan sendirinya.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H