Mohon tunggu...
Otto von Bismarck
Otto von Bismarck Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Mantan Kanselir Jerman .... Uber Alles ...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ke Mana Arah Politik Partai Demokrat?

14 Maret 2018   14:36 Diperbarui: 14 Maret 2018   14:38 765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat hari ini, Sabtu, (10/3/2018). Rapimnas yang digelar selama dua hari (10-11/3/2018) dihadiri lebih dari 10 ribu kader Partai Demokrat dari seluruh tanah air.

Setelah selesainya Rapimnas Partai Demokrat (PD) 2018 di Sentul, maka kemana arah politik PD untuk pemenangan Pilpres 2019??

Sangat terlihat jelas bahwa PD akan mengusung Agus H. Yudhoyono (AHY) sebagai Capres/Cawapres, dengan siapa dia akan berpasangan???. Jika dilihat dari cipika cipiki antara Jokowi dan SBY, maka SBY sebagai Ketua akan mendorong AHY maju ke Pilpres 2019.

Kemungkinan PD akan mendorong AHY hanya sebagai Cawapres karena  belum pede untuk menjadikan Capres, tapi di tahun 2024 kemungkinan besar AHY akan mencalonkan diri untuk Capres dengan catatan pada saat Pilpres 2019 AHY sudah menjadi Wapres. Jika telah menjadi Wapres peluang menjadi Presiden tahun 2024 sangat besar.

Dari hasil Rapimnas maka terlihat bahwa PD akan bergabung dengan PDIP, yang sebelumnya Nasdem sudah mendeklarasikan Jokowi sebagai Capres 2019.

Jika Jokowi menggaet AHY maka pasangan ini akan kuat karena didukung partai besar PDIP, Nasdemt, Perindo, PD dan Golkar, belum lagi popularitas Jokowi di Indonesia Timur sangat bagus dan ini bisa mendulang suara mayoritas disana. Bahwa Indonesia Timur,Golkar belum ada tandingannya, kecuali Golkar tidak bergabung dengan PDIP/AHY maka kekuatan Jokowi akan sedikit tergerus, tapi Jokowi masih unggul walau tipis.

Jika AHY atau PD bergabung dengan Gerindra/PKS maka kemungkinan gagal lebih besar, karena kader dari Gerindra/PKS belum ada yang menonjol saat ini untuk menandingi Jokowi.

Siapa pesaing terkuat Jokowi ??? , kemungkinan Gatot Nurmantyo (GN) dan TGB M. Zainul Majdi (MZM) karena  sangat disukai kalangan umat islam. Prabowo saat ini bukan lagi pesaing, kemungkianan besar beliau hanya ingin menjadi bapak bangsa atau Ketua Gerindra saja.

Jika AHY bergabung dengan GN atau MZM maka ini lah pesaing kuat Jokowi, jika Jokowi berpasangan dengan GN/MZM maka pasangan ini seng ada lawan.

Jika dilihat peta kekuatan Jokowi/PDIP ada di Jateng, Jatim, NTT, NTB, BALI, Indonesia Timur dan sebagian Kalimantan, sedangkan Sumatera masih dikatakan fifty2 termasuk jabar, karena jabar akan dikuasai PKS.

Jika dilihat peta kekuatan ini maka kemungkinan besar AHY akan bergabung bersama Jokowi untuk mengamankan Wapres nya, karena target besarnya ada di Pilpres 2024.

Pilkada serentak tahun ini terutama Jabar, Jateng dan Jatim akan terlihat partai mana yang terkuat???, prediksi penulis jateng dikuasai PDIP dan jatim masih fifty2 antara PDIP dan PKB, tapi jabar kemungkinan akan tetap dikuasai PKS dengan pesaing PDIP. Jika dilihat disini maka PDIP dengan mengusung Jokowi sebagai Capres akan mudah melenggang ke Istana siapapun pasangannya dan siapapun lawannya.

Jika kita lihat selama ini jokowi menggenjot infrastruktur dan investasi besar2 an di Indonesia Timur, ini untuk mencari dukungan secara tidak langsung, seperti contoh dimana Jokowi kalah telak di Sumbar, maka Jokowi melakukan Sholat Jumat bareng dengan warga Sumbar dan membangun jalan TOL disana antara  Padang dan Pekan Baru yang harus selesai tahun ini, inilah keuntungan incumbent.

Bagaimana dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)?? ... dia masih punya peluang di tahun 2024 sebagai kuda hitam ini harus dicermati, karena selama ini Ahok di dalam penjara saja masih diributkan, bagaimana jika diluar sana???, jika Jokowi tetap masih menjabat Presiden tahun 2019 maka peluang Ahok akan besar, karena bisa saja jokowi akan mengajak Ahok bergabung di kabinet nya.

Tahun depan kemungkinan besar tidak akan ada poros tengah, hanya akan ada 2 pasangan antara Jokowi/AHY vs GN/MZM  ... tapi namanya politik sangat cair, bisa berubah dalam hitungan hari....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun