Mohon tunggu...
Bismar Yogara
Bismar Yogara Mohon Tunggu... Jurnalis - penulis

Saat ini menjadi jurnalis lepas.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film Horor Wanalathi, Angkat Keangkeran Hutan di Gorontalo

2 Agustus 2022   19:03 Diperbarui: 2 Agustus 2022   19:05 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Benny Rumambie, Produser Wanalathi (Foto by Kicky)

Film bergenre horor di Indonesia memiliki pasar yang cukup loyal. Dasar itu pula yang membuat Dwisetyo Production Gorontalo memproduksi film bergenre drama-horor berjudul "Wanalathi". 

Dari judulnya saja kita bisa merasakan sensasi seramnya, Wanalathi sendiri berarti hutan setan.

Film ini mengisahkan 8 anak muda yaitu, Akbar, Jessica, Nina, Arini, Gery, Rara, Hanna dan Ical saat liburan di hutan. Film horor yang mengambil setting hutan sebagai tempat yang angker rasanya sudah banyak. Di Indonesia ada Jelangkung (2001), Modus Anomali (2012), Alas Pati (2018) dan sederet film lainnya.  

Tidak jauh beda dengan film horor barat yang kerap mengambil keangkeran dan misteri hutan, sebut saja The Blair Witch Project (1999), The Forest (2016), dan yang sangat fenomenal The Cabin in The Woods (2012).

Oke, balik ke alur cerita film "Wanalathi", delapan pemuda ini sangat menikmati liburan mereka di hutan tropis. Suasana alam yang nyaman ditambah berlibur bersama rekan memang mengasikkan. oleh karena itu mereka tidak pernah menyadari bahwa sesungguhnya bahaya sedang mengintai dan mengancam nyawa mereka.

Untuk mendukung suasana film ini Dwisetyo Production Gorontalo mencari hutan bersuasana angker, terlebih karena memang lokasi syutingnya jarang didatangi manusia. 

"Lokasi pengambilan Walanathi memang seram dan bikin merinding, jauh dari peradaban manusia. Tapi masih ada suku asli pedalaman yang tinggal disana, " ungkap produser film Wanalathi, Benny Rumambie.

Namun, terlepas dari masalah seram film ini juga mengangkat local wisdom sebuah daerah di pinggiran Gorontalo. Walanathi tak sekedar menjadi sebuah tontonan menghibur, film ini pun juga padat pesan dalam kemasan drama yang diusung oleh sutradara muda Tobrani.

Ide cerita Wanalathi sendiri berasal dari visual imajiner Ayu Rumambie (putri dari Benny Rumambie), yang kerap bercengkrama dengan "teman" gaibnya. Saat itu Ayu menggambarkan bunga teratai biru yang ia lihat di alam imajinernya. 

"Anak saya memang punya kelebihan itu, dari kecil ia punya 'teman ghaib'. Kalau sedang sendiri ia bisa asik bermain dengan mereka," papar Benny.

Dalam mitos Teratai Biru bersemayam roh jahat. Apa yang digambarkan Ayu ditangkap sebuah hal yang menyeramkan sekaligus menarik oleh Benny "Ternyata penuh dengan nuansa kelam dan horor. Lalu saya gagas menjadi cerita film horor yang mengerikan," Timpal Atje Tantu, produser eksekutif Wanalathi.

Pendapat saya film ini menyeramkan dengan balutan jump scare dan suspense-nya. Saya mengajak Anda menyaksikan trailer filmnya lewat youtube, berikut linknya:


Film  Wanalathi diperankan  Jho Rizki ( berperan sebagai Akbar), Rifa ivonya (sebagai Rara), Ira Ilva Sari ( Jessica),  Hans De Kraker (Tuan Marco), Rowiena Oemboh (Ibu Ratih),  Fritz Koraag (Albert/Pria Misterius) Putri Eka Ahmad (Hanna ), Putri  Eka Lapasu ( Nina), Gery Alvaroo ( Gery ), Rizal Ramadan (Ical ), dan Rahman Imran (Robby).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun