"Kebiasaan setiap pelukis sebelum melukis selalu menarik untuk diketahui, seperti Picasso dia banyak figur wanita, sebelum melukis dia melakukan hubungan intim dengan para wanita tersebut barulah ia bisa menghafal anatominya. Sementara kalau saya masih normal, hahaha," canda Fitrajaya.
Lebih lanjut Fitrajaya mengatakan yang wajib ia miliki sebelum melukis adalah ruang kesendirian. Makanya ia hanya bisa melukis malam hari di atas jam 12 malam.
"Saya pasang headphone dan mendengarkan musik klasik seperti Samuel Barber, Abel Korzeniowski, dan Mozart. Tapi ada juga musik yang sudah dikombinasikan dengan tehnik modern seperti Hans Zimmer, Thomas Bergersen, Havasi. Kalau sudah mendengarkan musik-musik tersebut saya seperti berada di mana saja barulah saya merasakan ketenangan. Kenapa harus tenang, agar saya bisa menguasai diri sendiri dan sekitar," bebernya.
Saat ini Fitrajaya ingin membangun brandnya di Tanah Air. Meski sebelumnya pernah melakukan pemaran tunggal seperti di Galeri Cipta, di TIM 2006 lalu, pameran di Water center dan Koi galeri Kemang, kali ini Fitrajaya lebih fokus berkarir di Indonesia, melukis dan memberi edukasi para pelukis muda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H