Mohon tunggu...
Bismar Yogara
Bismar Yogara Mohon Tunggu... Jurnalis - penulis

Saat ini menjadi jurnalis lepas.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Frekuensi 2 Seniman (Tresno Vokalis Band Tipe-X dan Maestro Lukis Fitrajaya Nusananta)

7 April 2022   00:55 Diperbarui: 27 April 2022   01:24 1225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu karya murid Fitrajaya, Ester Kurniati yang dipajang di Galeri FJN (foto Bismar)

Salah satu sudut Galeri FJN, di Kemang (foto Bismar)
Salah satu sudut Galeri FJN, di Kemang (foto Bismar)

Sekilas Fitrajaya Nusananta

Seperti judul yang saya tulis di atas, Frekuensi 2  Seniman. Fitrajaya juga memiliki pemikiran yang sama dengan Tresno. Galeri FJN miliknya ini didirikan agar orang mudah menikmati hasil karyanya. Selain itu di galeri FJN ini Fitrajaya juga menerima dengan senang hati mereka yang mau belajar melukis profesional. Makanya di Galeri FJN ini juga dipajang beberapa karya murid Fitrajaya.

Maestro lukis Fitrajaya Nusananta (foto Bismar)
Maestro lukis Fitrajaya Nusananta (foto Bismar)

Fitrajaya Nusananta adalah maestro lukis yang karyanya lebih banyak dipamerkan di luar negeri. Tahun 1994 Fitrajaya memulai debut profesionalnya di Belanda. Kebetulan saat itu istrinya adalah warga negara Belanda. Ia bertemu dengan istrinya yang sedang melakukan penelitian di IKIP Padang. Setelah menikah mereka kemudian hijrah ke Belanda.

Tinggal di Belanda buat Fitrajaya adalah sebuah kesempatan untuk melebarkan sayapnya. Setidaknya 3000 lebih lukisan sudah ia buat. Fitrajaya juga kerap mengadakan pameran di beberapa negara di Eropa.

"Saya memulai pameran lukisan di Amsterdam, Roterdam, kemudian melebarkan sayap ke Spanyol seperti Barcelona, Valencia, kemudian lanjut ke negara Perancis, Denmark dan Belgia," tutur pengagum Pablo Picasso ini. Salah satu karya Fitrajaya di luar bisa dijumpai di Sille Galerie, Oudewater, Belanda.

Tema-tema yang diusung Fitrajaya adalah humanisme. Ia sangat tertarik tentang bagaimana hubungan manusia terhadap dirinya sendiri dan lingkungan sekitarnya. Hubungan ini lah yang membentuk sebuah peradaban.

John Lennon dalam dunia Fitrajaya (foto Bismar)
John Lennon dalam dunia Fitrajaya (foto Bismar)

"Karena bermula dari sanalah kita bisa menghargai sekitar kita. Jadi keterkaitannya dengan diri dan alam semesta dimulai dari diri sendiri. Kenapa saya tertarik dengan human dan universe, karena itu yang paling banyak bisa menceritakan kisah peradaban. Semua tempat di benua apapun pasti kisah manusianya lebih banyak dibanding kisah yang lain," ujar Fitrajaya.

Seperti seniman lainnya, mereka tentu memiliki kebiasaan sebelum membuat atau melahirkan karya. Fitrajaya pun memiliki kebiasaan tersebut. Tentunya yang saya tulis disini adalah yang mudah kita cerna saja ya, khusus Anda yang ingin mengetahui sisi lainnya silahkan temui Fitrajaya di Galeri FJN.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun