Seberapa sering Anda mengonsumsi teh?
Ya, masyarakat Indonesia memang tidak bisa dipisahkan dari teh. Kebiasaan minum teh di Indonesia sendiri berlangsung sejak abad ke-17. Selain itu Indonesia kini masuk dalam daftar negara penghasil teh terbesar di dunia. Jenis teh yang kita konsumsi pun beragam, mulai teh putih, teh hijau, teh oolong, teh hitam, dan dark tea.
Lantas yang menjadi pertanyaan apakah aman untuk mengonsumsi teh secara terus menerus dan dalam jumlah besar?
Praktisi kesehatan dr. Farhan Zubedi mengatakan teh aman untuk dikonsumsi dalam jumlah besar. hanya saja yang menjadi masalah adalah penggunaan gula yang diminum bersama teh. Pada dasarnya tubuh tidak memerlukan gula tambahan, sebab gula yang diperoleh dari asupan makanan sudah cukup. Namun sesekali boleh saja kita mengonsumsi gula tambahan dengan batas tertentu, sekitar 6-9 sendok teh. Â
"Gula merupakan salah satu sumber energi yang diperlukan tubuh. Gula diperoleh dari makanan yang kita konsumsi seperti nasi, mie, daging, buah, serta dari tambahan gula pada minuman. Asupan gula yang berlebih memiliki efek negatif seperti peningkatan risiko obesitas, diabetes, infeksi gigi, hingga komplikasi jangka panjang seperti kerusakan ginjal dan gangguan pada mata. Karena itu, setiap hari kita harus berupaya menjaga keseimbangan asupan gula yang masuk ke tubuh. Salah satunya dengan rajin berolahraga dan memilih minum minuman yang tanpa pemanis. Minum teh contohnya, sudah menjadi bagian keseharian kita. Pilihlah minuman teh tanpa gula yang tentunya lebih menyehatkan bagi tubuh. Ini satu perubahan yang dampaknya sangat besar bagi tubuh, baik dalam jangka pendek maupun bagi kesehatan jangka panjang," papar dr. Farhan Zubedi.
Seperti dilansir dari SIRKESNAS dan laman Kemenkes, obesitas yang berpotensi memicu diabetes, dialami oleh lebih dari 33,5% orang dewasa usia 18 tahun ke atas. Â Selain karena kurangnya aktivitas fisik, pola makan dan minum yang tinggi gula menjadi pemicu utama obesitas dan diabetes.
Ratna Somantri seorang pakar teh dan penulis buku, sekaligus pendiri Indonesia Tea Institute berpendapat sama. Teh tanpa gula sangat baik untuk tubuh.
Teh adalah herbal yang memiliki manfaat baik. Kadar kafein teh lebih rendah dibanding kopi. Selain itu, kandungan antioksidan dalam teh cukup tinggi. Antioksidan ini lah yang membantu melindungi tubuh dari lemak jenuh dalam darah. Teh juga membantu mengurangi tekanan darah dan menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL).