3. Nuclear energy: test case and an obstacle in the way of more participation
Artinya  pengujian nuklir sebagai sumber energi menjadi perdebatan dan membuat hambatan dalam mendapatkan partisipasi lebih. Nuklir menjadi cukup penting ketika terjadi krisis minyak pada tahun 1973-1974. Terjadi perdebatan apakah nuklir bisa menjadi alternatif sumber energi yang baik, namun beberapa negara akhirnya memilih untuk mengganti nuklir dengan sumber daya lain, dan debat yang terjadi diantara masyarakat semakin meredam.
4. The effects of the new forms of participation
Artinya ada perubahan bentuk partisipasi masyarakat mengenai masalah lingkungan. Perubahan ini muncul dari sebelumnya berupa aksi radikal, menjadi seperti dialog. Partisipasi publik mengalami perubahan bentuk menjadi lebih ringan. Perlawanan terhadap masalah lingkungan juga salah satu bentuknya menjadi forum diskusi yang sampai sekarang banyak ditemukan.
5. Participation and the marketisation of environmental policy
Artinya muncul kebijakan yang mengatur mengenai bisnis yang lebih memperhatikan dampak lingkungan. Pemerintah mulai mengubah sistem transaksi yang berlaku. Memperhatikan lingkungan dalam setiap instrumen-instrumen bisnisnya.
6. The environment, participation and power: between the 'green polder model' and further democratisation
Artinya perhatian lebih harus diberikan kepada lingkungan dalam setiap pengambilan keputusan oleh pemerintah. Akhirnya muncul banyak kebijakan yang berubah dibandingkan masa revolusi industri. Pemerintah lebih memperhatikan aspek lingkungan, dan ikut mengajak masyarakat dan NGO untuk bisa berpartisipasi dalam pengambilan keputusan oleh pemerintah.
Sejarah partisipasi yang dijelaskan dalam jurnal leroy dan jan sebenarnya tidak menggambarkan bagaimana tingkat pengetahuan di masyarakat saat itu. Literasi antara masyarakat jaman dahulu dengan jaman sekarang tentunya berbeda dengan masyarakat jaman sekarang. Jaman dahulu keterbatasan informasi dan propaganda menjadi penghalang dalam meningkatkan literasi di masyarakat.
Ketika masyarakat melakukan protes terhadap penggunaan nuklir pun sebenarnya juga dapat menjadi pertanyaan besar. Apakah mereka benar-benar mengerti dampak dan bahaya dari nuklir, ataupun mereka hanya ditunggangi beberapa kelompok kapitalis untuk menghalangi penggunaan teknologi nuklir. Kalau mereka hanya ditunggangi para kapitalis, artinya protes yang dilancarkan itu bukan atas dasar literasi yang baik.
Sebenarnya ada banyak cara untuk bisa bisa berpartisipasi dalam hal apapun, namun kebanyakan orang masih bingung caranya. Sebenarnya kunci awal dari partisipasi adalah literasi. Literasi akan mampu membawa kita untuk mampu berpartisipasi dengan cara yang tepat.Literasi akan membantu kita untuk menilai baik dan benar, sehingga tidak mudah dipengaruhi kepentingan lain yang justru menjerumuskan.Akhirnya ,literasi akan memampukan kita belajar dari sejarah untuk bisa berpartisipasi secara baik dengan pengetahuan yang baik pula.