Sekitar 6 pekan lamanya saya dan tim melakukan kegiatan di SMKN 1 Sidoarjo. Terhitung sejak 16 Oktober -- 25 November 2023. Kami melakukan banyak hal di jurusan Teknik Konstruksi Bangunan yang dimentori oleh Ibu Wartini, S. Pd., M. Si. sebagai guru pamong dan Dr. Gde Agus Yudha Prawira Adistana, S.T., M.T. sebagai dosen pembimbing lapangan dari pihak Universitas Negeri Surabaya.
Saya mengampu elemen Ilmu ukur tanah untuk kelas 10 dan Estimasi Biaya Konstruksi untuk kelas 11. Namun, saya tidak hanya fokus pada elemen yang memang menjadi tanggung jawab saya sebagai pengampu, saya juga sering mendampingi kelas PKK (Produk Kreatif dan Kewirausahaan).
Gambar 1. Diskusi oleh guru pamong dan dosen pembimbing lapangan serta mahasiswa dalam merumuskan kegiatan selama di SMK 1 sidoarjo
Ketika memasuki ruang kelas 11, ada hal yang membuat saya tertarik untuk lebih bisa berbagi dengan para peserta didik terutama perihal Internet of Things pada aspek kewirausahaan di jurusan teknik. Karena pada saat saya masuk kelas tersebut sedang membahas tentang strategi pengembangan suatu produk yang sudah dirancang, dibuat, dan difinalisasi oleh peserta didik. Saya memberikan gambaran dan skema untuk lebih bisa mengembangkan target pasar, ide konten, cara mencari gap produk, dan lain-lain menggunakan fasilitas Internet of Things.
Tidak bisa dipungkiri bahwa pergerakan zaman akan senantiasa bergulir dengan sangat cepatnya. Internet of Things semakin mendominasi berbagai aspek kehidupan kita di era digital yang maju, dan kewirausahaan juga menjadi salah satu aspek yang terpengaruh. Di kalangan peserta didik, IoT menjadi alat bantu yang memungkinkan dalam penyajian konten secara kompleks sehingga akan sangat akurat dalam memberikan data lapangan secara aktual dan memiliki nilai relevansi yang tinggi.
Gambar 2. Penjelasan mengenai pemetaan IoT terhadap lingkup kewirausahaan teknik
Peserta didik dapat menemukan cara baru untuk mengembangkan dan meningkatkan potensi bisnis mereka dengan memanfaatkan kecerdasan buatan. Menurut Anggraini Nugroho (2023) kewirausahaan membutuhkan inovasi, risiko, dan adaptabilitas. IoT memberikan alat baru yang kuat bagi peserta didik untuk mencapai cahaya kesuksesan. Tantangan seperti analisis data yang kompleks, pengambilan keputusan yang cerdas, dan penciptaan solusi inovatif sering dihadapi oleh peserta didik dalam merintis usaha. Semua ini dapat dibantu oleh kecerdasan buatan berbasis internet.
Peserta didik dan sekolah dituntut untuk mendapatkan wawasan dari jumlah data yang terus meningkat agar dapat membuat keputusan yang tepat dalam menjawab kebutuhan industri pasca kelulusan peserta didik di bangku SMK, dan kecerdasan buatan (AI) memberikan manfaat besar dalam kewirausahaan melalui kemampuannya untuk menganalisis data dengan cepat dan akurat. Dalam analisis data yang kompleks, AI membantu mengungkap pola atau tren yang mungkin terlewatkan oleh manusia. Hal ini memungkinkan sekolah untuk merancang model pembelajaran yang sesuai berdasarkan kondisi kebutuhan industri. Karenanya, SMK dimungkinkan untuk merubah konsep pembelajaran dengan mengarah pada kurikulum merdeka yang berpihak pada peserta didik.