Tanpa banyak membuang waktu, peralatan segera disiapkan. Kali ini kami membawa sebuah panel surya dengan kapasitas 20 wp, akan digunakan sebagai sumber energi listrik untuk menghidupkan lampu LED di 10 rumah. Pemasangan panel surya dipusatkan di atap mushola, untuk selanjutrnya disalurkan keseluruh rumah-rumah melalui kabel yang sudah terinstalasi sebelumnya ketika memasang genset. [caption id="" align="aligncenter" width="640" caption="tiba di Palasari, langsung bongkar peralatan"]
Pemasangan LED dilengkapi saklar tiap rumah diselesaikan hingga malam menjelang, dengan bantuan cahaya dari senter, target membuat kampung Palasari bersinar dengan LED dari energi terbarukan yaitu solar panel, telah terlaksana. Walau daya listrik yang dihasilkan dari panel surya masih terbatas, dan hanya bisa menyalakan lampu LED, dan perangkat pengeras suara mushola, tapi itu yang mereka butuhkan saat ini. Mereka bisa berkegiatan lebih leluasa saat malam hari, tanpa takut kehabisan bahan bakar, tanpa harus membeli lilin tiap hari. Semoga kampung ini bisa semakin bisa bergeliat dengan aktifitas-aktifitasnya.
Setelah malamnya kami menginap di mushola Palasari, pagi hari kami bersiap untuk kembali. Kebahagian bagi kami adalah ketika mereka tersenyum dan becerita ketika malam hari rumah mereka terang sinar cahaya LED lebih terang dari sebelumnya, setelah berapa puluh taun silam hanya mengandalkan sinar lampu berbahan bakar minyak tanah, dengan sumbu terbakar api. Bagi saya sendiri itu sangat mengharukan. [caption id="" align="aligncenter" width="640" caption="Palasari kini berseri"]
*****
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H