Mohon tunggu...
Birunya Hujan
Birunya Hujan Mohon Tunggu... -

"Kami Penyuka Hujan Yang Berwarna Biru"\r\n-Jangan mencari tahu, mengapa hujan terlihat biru, atau biru yang menjelma sebagai hujan. Karena kedua hal tersebut adalah rahasia hati yang kami milki.-

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Telanjang & Pejantan

5 September 2012   16:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:52 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku mencintaimu di saat kau muncul di hadapanku, telanjang.

Aku mencintaimu ketika kau menangis di pelukku,  telanjang.

Aku mencintaimu pada saat kau dan aku,  telanjang.

--sepertinya, aku jatuh cinta ketika kau sedang telanjang--

Tapi, apakah dengan telanjang kau akan membuatku jatuh cinta.

Ahh..ku harap bukan karena itu.

Sebagai pejantan, aku menyukai lekukmu.

Yang indah menari laksana sungai di lereng merapi.

Sebagai penjantan, aku sangat berhasrat padamu.

Bahkan kadang tak terkendali.

Ketika pinggulmu begitu lentur bergoyang.

Pertanyaannya, ketika kau tak mampu telanjang untukku.

Apakah rasa dan hasratku tetap utuh.

Karena aku lelaki, seorang pejantan.

---jawablah tanpa harus melempar senyum binalmu--

**Catatan kaki dari sebuah sisa kopi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun