2. Saling menjaga perasaan dengan sesama peserta bukber.
Bukber yang berkualitas adalah bukber yang berlangsung dalam suasana yang harmonis. Karena itu, demi menciptakan momen bukber yang berkualitas, perlu kesadaran bagi setiap peserta untuk saling menjaga perkataan dan perilaku. Hal ini penting diingat karena dalam prakteknya sering terjadi kita secara sadar ataupun tak sadar melakukan hal-hal yang bisa merusak mood ataupun menimbulkan ketidaknyamanan bagi peserta bukber lainnya.
Ya, kebiasaan flexing pencapaian ataupun kepo berlebihan merupakan dua kekeliruan yang sering dilakukan dalam acara kumpul-kumpul bareng. Karena itu harus dihindari karena hanya akan menciptakan ketidaknyamanan dan merusak suasana. Termasuk juga memancing obrolan dengan topik sensitif. Semua hal itu harus dihindari agar keakraban selama bukber bisa terjaga.
3. Jadikan mokmen bukber sebagai sarana berbagi kebaikan.
Momen bukber seharusnya tak sekedar menjadi ajang kumpul-kumpul dan bersenang-senang saja, melainkan bisa dimaksimalkan menjadi ajang berbagi kebaikan. Hal seperti ini tentunya akan membuat acara bukber lebih berkesan dan memiliki makna lebih.
Banyak cara bisa dilakukan. Misal, dengan aksi langsung mengajak anak-anak panti asuhan berbuka bersama, menyalurkan bantuan sembako, mengumpulkan donasi yang nantinya akan diserahkan pada kaum duafa atau juga sekedar ngobrol menyusun rencana berbagi kebaikan yang akan dilaksanakan di waktu mendatang.
Momen bukber merupakan sebuah momen spesial, dan akan menjadi lebih istimewa lagi ketika kita bisa mengimplementasikan nilai-nilai Ramadan secara menyeluruh dalam melaksanakannya.
(EL)
Yogyakarta, 16032025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI