Cukup menghemat biaya bukan ?
3. Kemudahan dalam pembayaran
Sebagai bentuk pelayanan yang maksimal, Trans Jogja memberi kemudahan dalam metode pembayaran. Yakni melayani pembayaran tunai dan non tunai, baik di halte yang menyediakan mesin pembayaran maupun di dalam bis.
Selain itu untuk pembayaran menggunakan kartu  Trans Jogja membolehkan penggunaan satu kartu untuk beberapa kali pembayaran. Yang penting saldonya cukup.
Kebijakan ini menjawab keribetan yang terjadi seperti dalam layanan versi Teman Bus dimana hanya melayani non tunai dan penggunaan satu kartu untuk satu orang saja.
4. Ramah Difabel
Tak seperti Teman Bus yang tak ramah difabel, Trans Jogja telah menunjukkan komitmennya untuk ramah pada difabel. Kehadiran pramugara yang siap mengarahkan dan membantu akses naik turun penumpang difabel hingga menyediakan space bagi pengguna kursi roda menjadi bukti bahwa Trans Jogja siap mengakomodir kepentingan para difabel.
Selain itu desain interior yang memudahkan akses naik turun para difabel menjadi sesuatu hal yang patut diapresiasi.
Terlepas dari beberapa keunggulannya ini, Trans Jogja masih perlu evaluasi dan peningkatan mutu layanan. Ya, kebijakan pergantian pengelolaan dari Teman Bus kepada Trans Jogja membawa  konsekuensi downgrade pelayanan di beberapa jalur, baik dalam hal armada bus maupun headway.
Perubahan yang paling kentara terlihat dari dua jalur yang ditinggalkan Teman Bus, yakni jalur 2A dan 12 serta jalur 6A dimana terjadi pengurangan armada yang berdampak pada headway makin lama.
Selain itu masih digunakannya beberapa armada lawas yang secara performa kurang nyaman untuk digunakan juga menjadi hal yang patut mendapat perhatian. Dan dalam hal ini penambahan armada baru yang representatif perlu untuk disegerakan.