Perjalanan waktu terlalu cepat mengubah reputasi seorang Ruben Amorim. Amorim yang sebelumnya dikenal sebagai pelatih tak terkalahkan saat bersama Sporting Lisbon, berubah menjadi akrab dengan kekalahan saat bertugas sebagai manajer baru Manchester United.
Ya, pada awal Novembet lalu, para pencinta Manchester United mengalami euforia luar biasa. Kesediaan Ruben Amorim untuk meneruskan tugas Erik ten Hag sebagai manajer The Red Devil memunculkan rasa optimis akan perbaikan nasib United. Sebuah kabar gembira di tengah rasa putus asa yang diderita para Manchunian selama ini
Ya, sebuah ekspektasi yang tak berlebihan sebenarnya. Seiring pencapaian yang dibangun Amorim saat bersama Sporting Lisbon.
Tapi harapan ternyata tak berbanding lurus dengan kenyataan. Ruben Amorim yang pada awalnya digadang-gadang akan mampu meneruskan kejayaan Alex Ferguson di masa lalu, kini nasibnya tak lebih baik dibandingkan para penerus Ferguson lainnya.
Ya, jangankan menikmati kejayaan, Amorim justru harus berjuang keras agar timnya tak menderita kekalahan. Dan bahkan Amorim sudah mewanti-wanti timnya untuk waspada terhadap ancaman degradasi.
Sedemikian parah 'kah nasib Manchester United kini?
Menilik kepada perjalanan Manchester United bersama Amorim sejauh ini, jauh dari kata memuaskan. Dari 11 laga yang telah dilakoninya, Amorim mencatatkan rekor 6 kekalahan dan hanya meraup 7 poin dari 11 laga awalnya bersama Red Devil.Â
Catatan ini tentunya tak sesuai dengan ekspektasi dan bahkan Amorim kini tercatat sebagai manajer terburuk setelah Walter Crickmer yang mencatatkan 7 kekalahan di 11 laga awalnya pada musim 1931/1932.
Ada apa dengan Amorim?
Ada dua alasan kenapa seorang Ruben Amorim sulit mengangkat performa Manchester United saat ini.