Mohon tunggu...
el lazuardi daim
el lazuardi daim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis buku SULUH DAMAR

Tulisan lain ada di www.jurnaljasmin.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Chelsea, Kekalahan dari Fulham dan Sebuah Pelajaran

27 Desember 2024   16:48 Diperbarui: 27 Desember 2024   16:48 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rentetan catatan tanpa kekalahan Chelsea harus berakhir. Ya, setelah 12 laga tanpa kalah, The Blues tersandung di laga ke-13 saat dikalahkan Fulham dalam lanjutan liga Inggris 2024/2025 pada , Kamis, 26 Desember 2024. Chelsea kalah 1-2.

Laga yang mempertemukan dua tim London barat tersebut berjalan berimbang. Chelsea yang dimotori Nicolas Jackson, Cole Palmer dan Jadon Sancho kalah tipis dalam penguasaan permainan dimana mereka mencatat 47 persen penguasaan bola. Meski demikian mereka mampu membuat 8 peluang tepat sasaran dari 12 kali percobaan.

Sementara itu, Fulham yang mengandalkan Raul Jimenez sebagai striker tunggal dan didukung barisan gelandang seperti Alex Iwobi, Sasa Lukic, Andree Robinson, Andreas Pereira dan Adama Traore hanya mencatatkan tujuh peluang mengarah ke gawang dari 14 kali percobaan.

Gawang Chelsea mendapat serangan terlebih dahulu ketika Raul Jimenez melancarkan tembakan pada menit 15. Namun kiper Chelsea, Robert Sanchez, mampu menggagalkannya.

Tak perlu menunggi lama. Satu menit kemudian Chelsea langsung meresponnya dengan sebuah gol.

Berawal dari umpan Levi Colwill pada Cole Palmer di area pertahanan Fulham. Penyerang andalan Chelsea ini kemudian berhasil menerobos pertahanan Fulham dengan melewati dua pemain dan diakhiri dengan sebuah tembakan mendatar ke tiang dekat. 1-0 untuk keunggulan Chelsea.

Pertandingan selanjutnya berlangsung seru dan diwarnai jual beli serangan dari kedua tim.

Empat menit dari gol pertamanya, Palmer kembali mencoba peruntungannya. Namun dua kali percobaannya pada menit 20 dan 22 berhasil dimentahkan kiper Fulham, Bernd Leno.

Selanjutnya giliran Fulham membalas lewat sepakan Calvin Bassey pada menit 26. Namun berhasil dihentikan oleh kiper Sanchez.

Berikutnya pada menit 35 giliran bek Chelsea, Marc Cucurella, yang melakukan percobaan. Meneruskan umpan tendangan bebas Enzo Fernandez, Cucurella meneruskannya dengan sebuah tandukan. Namun bola masih bisa ditepis kiper Leno.

Tak ada gol tambahan tercipta dan skor 1-0 bertahan hingga babak pertama usai.

Mengawali babak kedua, Chelsea langsung tancap gas dengan jarak jauh Enzo pada menit 49. Tapi lagi-lagi mampu ditepis oleh Leno.

Berikutnya sebuah gol.dari Levi Colwill yang meneruskan umpan sepak pojok dari Palmet dibatalkan wasit. Colwill sudah dalam posisi offside.

Tak mau menyerah, Fulham terus mencari gol untuk menyamakan kedudukan. Sebuah tembakan Andreas Pereira pada menit 60 masih mampu ditangkap oleh Sanchez.

Perjuangan Fulham.akhirnya membuahkan hasil pada menit 82. Berawal dari pergerakan Alex Iwobi yang sukses melewati Pedro Neto. Bola diterima Antonee Robinson dan diteruskan lagi pada Timothy Castagne dan kemudian diakhiri dengan sundulan ke tiang jauh oleh Henry Wilson.

Para pemain Chelsea merespon gol balasan Fulham ini dengan keluar menyerang mencari gol kemenangan. Sayang, usaha mereka ini justru menjadi bumerang. Fulham berhasil mencetak gol kemenangan di akhir laga lewat tembakan ke sudut gawang oleh Rodrigo Muniz.

Skor menjadi 2-1 untuk Fulham dan bertahan hingga akhir laga.

Kelalahan ini tak merubah posisi Chelsea yang tetap bertahan di posisi 2 klasemen sementara dengan poin  35. Sedangkan bagi Fulham, kemenangan ini mengantarkan .mereka ke posisi 8 dengan poin 28.

Meski kecewa, manajer Chelsea, Enzo Maresca, menerima kekalahan ini. Menurut manajer asal Italia tersebut, kekalahan Chelsea terjadi karena mereka tal mampu menjaga konsistensi di sepanjang laga, khususnya di menit-menit krusial.

Selain itu sikap yang membiarkan lawan melakukan beberapa kali transisi yang kemudian memudahkan mereka membuat skema penyerangan dan ketergantungan pada Cole Palmer menjadi sebuah pelajaran untuk diperbaiki di masa mendatang.

(EL)
Yogyakarta, 27122024

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun