Penampilan timnas Indonesia pada Piala AFF 2024 menuai kritikan. Hasil seri 3-3 melawan Laos pada laga kedua hari Kamis, 12 Desember 2024 kemarin dianggap tak mampu memenuhi ekspektasi. Bagaimana kita memandang situasi ini ? Khususnya terkait evaluasi dam masa depan timnas itu sendiri.
Para pencinta sepak bola tanah air pantas kecewa. Bukan saja karena Marselino dan kawan-kawan gagal meraih tiga angka. Tapi juga karena performa mereka yang jauh di bawah standar.
Ya, permainan yang ditampilkan para pemain Indonesia malam itu jauh dari harapan. Mereka bermain seolah tanpa pola, banyak blunder dan tak mampu mengimplementasikan taktik di lapangan. Tak heran kalau banyak yang pesimis kalau tim ini akan bisa berbuat banyak pada turnamen kali ini.
Terlepas dari performa yang mengecewakan tersebut, sejatinya kita tak perlu berkecil hati. Keputusan memilih tim junior di ajang AFF 2024 ini sudah mengindikasikan kalau PSSI tak mengejar target trofi. Melainkan sebagai ajang bagi para pemain muda untuk belajar mencari pengalaman dan menempa diri. Jadi terima saja apa hasil yang didapatkan nanti.
Ada tiga poin penting yang bisa kita tarik dari keikutsertaan para pemain muda di ajang piala AFF 2024 ini.
1. Sebagai sarana evaluasi untuk mengukur kinerja pembinaan sepak bola tanah air saat ini.
Ya, penggunaan mayoritas pemain-pemain produk lokal yang bermain di liga lokal saat ini setidaknya bisa menjadi sarana evaluasi untuk mengukur sejauh mana progres dari pembinaan sepak bola tanah air saat ini. Apakah sudah mencapai level yang diinginkan atau belum. Khususnya dalam pembinaan pemain muda.
Faktanya, ternyata para pemain muda belum mampu berbuat banyak. Masih banyak kesalahan yang perlu dibenahi. Timnas perlu untuk dipoles sana sini. Artinya, para pemegang kebijakan perlu bekerja lebih keras lagi untuk membina para pemain.
Terkait permasalahan ini, perlu bagi para pengambil kebijakan untuk memetakan apa saja hal-hal yang perlu dibenahi dan apa saja hal yang perlu diusahakan agar mereka terus berkembang.
2. Ajang seleksi pemain muda untuk pembentukan timnas di masa depan.
Penggunaan pemain muda saat ini juga bisa dijadikan ajang seleksi dan melihat siapa-siapa saja pemain yang berpotensi untuk dibina lebih lanjut sebagai pemain timnas senior di masa depan.
3. Sebagai pedoman dari kebijakan pengurus di masa mendatang.
Penggunaan para pemain muda ini juga bisa menjadi acuan bagi kebijakan para pengurus di masa mendatang, apakaj sudah cukup untuk untuk menggunakan para talenta lokal atau meneruskan program naturalisasi sebagaimana halnya yang dilakukan saat ini.
Bila para pemain muda ini sudah mampu memenuhi standar yang diinginkan, tentunya kita akan terus mendorong mereka untuk terus berkembanh. Namun bila tidak, ya mau tak mau kita terpaksa tetap mengandalkan para pemain naturalisasi sebagai sarana pembentukan timnas yang tangguh dan memenubi ekspektasi para pencinta sepak bola tanah air.
Tak ada yang salah dengan penggunaan para pemain muda di ajang piala AFF kali ini. Mereka perlu wadah untuk menimba pengalaman dan terus berkembang di masa depan. Dan meskipun performa mereka kali ini masij belum memenuhi ekspektasi. Tapi setidaknya, mereka telah mendapatkan dukungan untuk mengembangkan diri.
(EL)
Yogyakarta, 14122024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H