Catatan 8 gol dari 16 laga yang dimainkan bersama Real Madrid bukanlah catatan yang ideal bagi seorang Kylian Mbappe. Namun hal yang lebih krusial adalah potensi krisis yang melibatkan Mbappe dan klub barunya, Real Madrid. Hal yang perlu segera diantisipasi oleh sang manajer, Carlo Ancelotti.
Kylian Mbappe, nama pemain asal Perancis ini terus menjadi pusat perhatian dalam beberapa tahun terakhir. Ya, bersama klubnya kala itu, Paris Saint Germain (PSG) dan timnas Perancis, pemuda berusia 25 tahun ini sukses menorehkan sejumlah prestasi dengan raihan trofi level domestik dan internasional. Tak heran kalau raksasa Eropa, Real Madrid, tertarik untuk menjadikannya sebagai calon bintang masa depan mereka.
Meski melalui jalan berliku, Madrid pun sukses mendapatkan Mbappe pada awal musim ini. Kedatangannya digadang-gadang bakal mengguncang persepakbolaan Spanyol dan Eropa dengan Real Madrid sebagai kendaraannya. Namun siapa menyangka, sejauh ini Mbappe belum mampu memenuhi ekspektasi tersebut dan bahkan justru menjadi sumber krisis yang melanda Madrid belakangan ini.
Ya, seperti diketahui, Madrid saat ini tertahan di posisi dua klasemen Liga Spanyol dan tertinggal 9 poin dari pimpinan klasemen sementara, Barcelona. Sementata di level Eropa, Madrid sudah menderita dua kali kekalahan tak terduga dari Lille dan AC Milan dan membuat mereka terlempar dari posisi aman tim yang lolos dari fase pertama.
Apa yang terjadi dengan Mbappe ?
Kenapa Mbappe sulit berkembang bersama Madrid ?
Ada tiga catatan yang perlu dicermati sehubungan dengan peran Mbappe dalam krisis yang melanda Madrid belakangan ini.
1. Kedatangan Mbappe mengusik harmoni tim yang telah tercipta sebelumnya.
Alih-alih menjadi pahlawan baru Real Madrid, kedatangan Mbappe justru menjadi beban bagi Madrid. Keputusan Madrid untuk menjadikannya sebagai pusat permainan justru merusak harmoni tim yang telah tercipta sebelumnya.
Ya, kehadiran Mbappe mau tak mau sedikit merubah tatanan yang telah ada sebelumnya, khususnya di lini depan. Beberapa pemain yang sebelumnya memainkan peran penting seperti Rodrygo dan Jude Bellingham posisinya mulai terpinggirkan. Peran mereka pun dialihkan pada Mbappe sebagai aktor utama.