Meskipun kemudian Rapinha dan Yamal dimainkan Flick di babak kedua, namun situasinya sudah terlambat. Osasuna sudah terlanjur di atas angin dan sukses membuat Barcelona merasa tertekan.
2. Lemahnya barisan pertahanan
Catatan empat gol yang bersarang di gawang Barcelona dalam laga ini menunjukkan betapa tembok pertahanan Barcelona begitu mudahnya ditembus. Artinya, barisan pertahanan merupakan area yang perlu dijadikan evaluasi seiring kekalahan Barcelona kali ini.
Ya, keputusan Flick memberi menit bermain kepada beberapa pemain muda secara bersamaan di barisan pertahanan Barcelona dan hanya menyisakan Jules Kounde, harus dibayar mahal. Gerard Martin, Sergi Dominguez dan Pau Cubarsi tampak belum cocok untuk dimainkan secara bersamaan sejak menit awal. Mereka tampak belum padu dan sering ragu dalam mengambil keputusan. Hal yang kemudian berujung pada kesalahan yang mampu dimanfaatkan lawan hingga terciptanya empat gol yang menyakitkan ini.
3. Barcelona perlu pemain berpengalaman untuk mempertahankan performa.
Ketinggalan dua gol dan kesulitan membuat peluang di babak pertama yang dialami Barcelona memperlihatkan bahwa keputusan pelatih Flick dengan merotasi frontal susunan pemainnya dan memainkan lebih dari separo pemain lapis kedua pada laga ini ternyata bukan sebuah uji coba yang positif. Bagaimanapun juga pengalaman dan mental bermain memberi pengaruh besar akan performa sebuah tim. Dan oleh karena itu , keberadaan mayoritas pemain-pemain berpengalaman mutlak diperlukan demi menjaga performa tim agar berada diatas angin.
Satu kesalahan telah merubah peruntungan Barcelona dari tim yang selalu memetik kemenangan menjadi tim yang bisa dikalahkan. Hal ini perlu dijadikan sebagai bahan evaluasi agar kesalahn-keselahan seperti ini tak terulang lagi. Dan Barcelona bisa kembali di jalur kemenangan.
(EL)
Yogyakarta, 29092024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H