1. Gagal bersaing dengan Robert Lewandowski.
Masih eksisnya Robert Lewandowski sebagai penyerang tengah Barcelona praktis menutup jalan bagi Roque. Dengan posisinya yang sama tentu saja pelatih lebih mempercayai pemain berpengalaman seperti Lewandowski.Â
Sejauh ini kapten timnas Polandia tersebut masih tajam dan bisa diandalkan. Statistik menunjukkan kalau Lewandowski masih produktif. Tercatat lebih dari 20 gol per musim yang dilesakkannya dalam dua musim karirnya bersama Blaugrana. Catatan yang cukup ideal bagi seorang striker veteran seperti dirinya.
Selain itu, hubungan baik Lewandowski dengan Flick saat keduanya bekerja sama di Bayern Munchen dulu sedikit banyaknya tentu saja akan mempengaruhi keputusan Flick untuk memproritaskan Lewandowski.
2. Adaptasi yang lambat bersama tim
Sebagai penyerang tengah Roque telah membuktikan kemampuannya. Namun sebagai pemain yang beroperasi di lini depan, Roque sejatinya dituntut untuk menjadi pemain serba bisa. Tidak hanya sebagai penyerang tengah, tapi juga penyerang sayap.
Sayang, Roque belum berhasil memenuhi ekspektasi ini. Dalam beberapa kesempatan yang diberikan pelatih Xavi musim lalu maupun dalam laga pra musim bersama pelatih Flick, Roque terlihat sering kehilangan bola dan beberapa kali gagal dalam membuat umpan akurat. Alhasil Roque pun tak masuk dalam rencana pelatih Flick musim ini.
3. Kalah bersaing dengan para pemain baru
Ketika Vitor Roque masih berjuang untuk bisa beradaptasi, sejumlah pemain baru justru langsung bisa nyetel dengan gaya permainan Barcelona. Akibatnya, Roque pun kalah bersaing dan luput dari perhatian pelatih.
Ya, sejumlah nama sukses mencuri perhatian menjelang dimulainya musim baru kompetisi 2024/2025. Nama Pau Victor, Dani Olmo dan Fermin Lopez merupakan beberapa nama diantaranya.Â
Tiga rekrutan baru ini diperkirakan bakal mengisi daftar utama skuad Hansi Flick menyusul performa apik mereka dalam sejumlah laga pra kompetisi sekaligus membuat peluang Roque mendapatkan tempat semakin menipis.