Status sebagai wonderkid Barcelona tak cukup untuk memberi keuntungan bagi Vitor Roque. Digadang-gadang sebagai bintang masa depan, dalam hitungan bulan saja nasib Vitor Roque malah berubah menjadi pesakitan.
Awal tahun lalu, Vitor Roque diperkenalkan pada publik sebagai calon bintang Barcelona. Kedatangannya yang sejatinya pada musim baru kompetisi tahun ini dipercepat seiring dengan slot kosong yang ditinggalkan Gavi karena harus istirahat panjang memulihkan cedera ACL.
Ya, kedatangan Roque begitu dinantikan. Sebagai seorang striker, Roque dianggap mampu menjawab persoalan krisis penyerang dan kurangnya produktivitas lini depan Blaugrana sejak beberapa musim terakhir.
Agaknya tidak berlebihan ketika Barcelona berharap demikian. Status Roque sebagai pemain subur dengan catatan 20 gol dari 40 pertandingan di liga Brasil bersama Athletic Parananse musim ini merupakan jaminan bahwa Roque tidak bakal mengecewakan.
Selain itu, keinginan kuat sang wonderkid yang ingin meraih sukses bersama klub terbaik asal Catalan ini tentunya memperkuat keyakinan bahwa Roque bakal memberi perbedaan dan bisa menyulam kekurangan Barcelona saat ini.
Barcelona pun tak ragu merogoh kocek 30 juta Euro untuk menebus Roque dan memberi durasi kontrak hingga tahun 2031. Sebuah pertanda bahwa El Barca serius untuk mengorbitkan remaja berusia 18 tahun ini.
Namun sayang harapan tak sesuai kenyataan. Kehadiran Roque seolah terabaikan.
Jangankan untuk menjadi andalan tim, Roque justru sulit mendapatkan menit bermain. Enam bulan bersama tim, Roque hanya dimainkan 16 kali oleh pelatih Xavi Hernandez dimana hampir kesemuanya bermain sebagai pemain pengganti.
Selanjutnya, pergantian pelatih dari Xavi Hernandez ke Hansi Flick pada awal musim ini ternyata belum merubah peruntungan Roque. Ya, Roque sejauh ini belum didaftarkan Barcelona sebagai pemain yang akan memperkuat mereka pada musim ini. Alhasil, nasib Roque pun terkatung-katung tanpa kejelasan.
Ada beberapa alasan mengapa Vitor Roque gagal mendapat tempat dalam skuad Barcelona.