Tiga bulan sudah Rudolfo menganggur setelah di-PHK seiring pengurangan karyawan di perusahaan tempatnya bekerja. Meski demikian Rudolfo sebenarnya tak benar-benar menganggur. Hari-harinya diisi dengan kegiatan memancing di kali. Rudolfo biasanya memilih waktu malam hari untuk menjalankan hobinya ini.Â
Jam delapan malam setelah lewat waktu Isya, Rudolfo telah bersiap dengan joran, umpan dan jaring untuk penaruh ikan dan berjalan menuju kali yang tak jauh dari rumahnya. Biasanya Rudolfo menghabiskan waktu hingga tengah malam jam dua belas atau jam satu dini hari.
Soal urusan memancing, kemampuan Rudolfo tak perlu diragukan. Dirinya jarang pulang dengan tangan kosong. Bawal, lele dan patin merupakan hasil tangkapan yang sering dibawanya pulang.Â
Nantinya, ikan-ikan tersebut dimasak oleh ibunya sebagai lauk makanan sehari-hari. Kebetulan keluarga mereka adalah penggemar berat ikan. Jadi, mereka tak pernah bosan dengan masakan ikan setiap harinya.
Suatu malam, Rudolfo pulang lebih cepat dari biasanya. Jam sepuluh malam, Rudolfo sudah balik kanan dan berjalan gontai menuju rumah. Malam itu bukan malam keberuntungan baginya. Hanya dua ekor bawal kecil yang mampir ke pancingnya yang mana kemudian dilepaskannya lagi.Â
Alhasil, Rudolfo pun pulang dengan tangan hampa. Ketika ditanya adiknya, Esmeralda, tumben kok gak bawa ikan, Rudolfo menjawab karena ikan-ikan yang keluar malam itu ikan-ikan cowok semua bukan ikan cewek, makanya mereka tak mau mendekat.
(EL)
Pekanbaru, 21082024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H