Kepindahan Kylian Mbappe ke Real Madrid pada musim 2024/2025 ini memberi gairah baru bagi permainan klub. Kedatangan pemain berposisi penyerang ini akan membuat gaya bermain Madrid yang sebelumnya cenderung monoton menjadi lebih berwarna.
Masuknya Mbappe menjadikan Madrid kini punya banyak pemain bertipe menyerang. Setidaknya, tim ibukota Spanyol ini memiliki empat pemain super setelah sebelumnya juga ada nama Vinicius Jr, Rodrygo dan Jude Bellingham.
Keberadaan keempat pemain ini menandai era baru barisan penyerang Madrid sebagai tim bertabur bintang.
Ibarat karakter Fantastic Four dalam cerita komik Marvel, kuartet Vinicius, Mbappe, Rodrygo dan Bellingham hadir sebagai sosok pahlawan super yang siap membuat gebrakan dan mencuri perhatian para pencinta bola. Kehadiran mereka tak hanya akan membuat lini depan Madrid lebih tajam, tapi juga atraktif.
Satu dekade silam Madrid pernah memiliki armada penyerang yang menakutkan. Mereka adalah Karim Benzema, Gareth Bale dan Cristiano Ronaldo yang terkenal dengan sebutan trio BBC.
Selama lima musim sejak 2013 - 2018, trio bomber Madrid ini sukses menorehkan catatan spektakuler. Yang fenomenal tentu saja raihan 4 trofi Liga Champions pada 2014, 2016, 2017 dan 2018. Mereka juga melengkapinya dengan 1 trofi juara La Liga pada 2017 dan 1 trofi Copa del Rey pada 2014. Trio ini bubar pada musim 2018 ketika Ronaldo memutuskan hengkang ke Juventus pada 2018/2019.
Beralih ke musim 2024-2025, Madrid ingin mengulangi kesuksesan ini. Mbappe pun didatangkan secara gratis dari klub Perancis, Paris Saint Germain. Dan terciptalah formasi segi empat, Vinicius, Mbappe, Rodrygo dan Bellingham sebagai senjata penghancur yang punya daya ledak amat dahsyat dan siap meruntuhkan dinding pertahanan lawan.
Laga perebutan UEFA Super Cup 2024 menjadi awal pembuktian bagaimana digdayanya formasi ini. Madrid yang tampil menghadapi Atalanta dalam laga di stadion Narodowy, Warsawa, Polandia pada Kamis, 15 Agustus 2024, sukses menggebuk juara Europa League tersebut dengan skor 2-0.
Meski sempat kesulitan selama babak pertama, Mbappe dan kawan-kawan akhirnya berhasil membuka skor pada menit 59. Sebuah sepakan jarak dekat Fede Valverde yang meneruskan umpan tarik Vinicius dari sisi kanan menjadi awal dari keunggulan Madrid.
Sembilan menit berselang kombinasi apik Rodrygo, Vini, Bellingham dan Mbappe mengoyak gawang Atalanta untuk kedua kalinya. Sebuah umpan mendatar Bellingham dari sisi kiri dilanjutkan dengan tembakan keras dari dalam kotak pinalti ke tengah gawang oleh Mbappe dan menambah keunggulan mereka menjadi 2-0. Hasil ini bertahan hingga laga usai dan Madrid pun dikukuhkan sebagai jawara baru UEFA Super Cup.
Ada beberapa catatan menarik dari formasi Madrid musim ini sebagai efek dari masuknya Mbappe ke dalam skuad utama.
1. Mbappe menjadi pusat permainan tim
Pelatih Ancelotti menempatkan Mbappe sebagai pusat permainan tim. Pemain berusia 25 tahun ini menempati posisi penyerang tengah dan akan didukung Vinicius Jr di sisi kiri dan Rodrygo di sisi kanan. Selain itu, Mbappe juga diberi ruang bereksplorasi ke kanan dan kiri untuk memaksimalkan perannya sebagai seorang penyerang.
2. Madrid bermain lebih agresif dan atraktif.
Berbeda dengan musim sebelumnya dimana Madrid terkadang memperlambat permainan dan mengandalkan long pass, keberadaan empat pemain bertipe menyerang ini sedikit merubah gaya bermain mereka. Yakni dari bermain santai dan mengandalkan counter attack ke arah permainan yang lebih agresif dan atraktif.
Disini, Mbappe dan kawan-kawan bermain lebih cepat dan aktif bergerak mengeksplorasi ruang. Kehadiran gelandang bertipe destroyer seperti Valverde dan Tchouameni membuat mereka tak ragu untuk bermain ofensif.
3. Madrid bermain dengan highpress dan counterpress dengan intensitas tinggi
Permainan spartan dan para pemain yang tampil enerjik akan membuat Madrid tak ragu untuk menerapkan highpress dan counterpress dengan intensitas tinggi. Selain itu, dengan diselingi kombinasi umpan terobosan dan para pergerakan tanpa bola para pemain akan menyulitkan pemain lawan untuk mendeteksi dan
mengimbangi permainan mereka.
Sepuluh tahun berlalu dan Real Madrid bersiap mengulang lagi sejarahnya. Dan
Real Madrid tetaplah Real Madrid. Klub terbaik di dunia dengan kualitas dan komposisi pemain kelas wahid.
(EL)
Pekanbaru, 17082024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H