Mohon tunggu...
el lazuardi daim
el lazuardi daim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis buku SULUH DAMAR

Tulisan lain ada di www.jurnaljasmin.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kylian Mbappe, Real Madrid dan Utang pada Pencinta Sepak Bola

22 Juli 2024   11:55 Diperbarui: 22 Juli 2024   12:00 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meski demikian, publik tetap menaruh harapan pada kedua sosok tersebut, khususnya pada Mbappe. Ya, pemain yang mengidolakan Cristiano Ronaldo tersebut punya kapasitas menyamai pencapaian idolanya sebagai raja sepak bola dunia dengan sederet trofi dan prestasi.

Mbappe sebenarnya telah memulai kisahnya sejak enam tahun lalu. Bersama timnas Perancis, Mbappe sukses menghadirkan trofi Piala Dunia 2018 bagi negaranya. Mbappe sendiri menjadi bagian penting dari pencapaian itu dengan kontribusinya sebanyak empat gol.

Namun sayang, kisah Mbappe hanya sampai disitu. Masih kuatnya pesona Messi dan Ronaldo kala itu menjadi alasan nama Mbappe tak muncul ke permukaan. Dan bahkan dengan seorang Luka Modric pun, pemain yang bersama timnas Kroasianya dikalahkan Mbappe di final Piala Dunia 2018 itu, nama Mbappe masih kalah bersaing setelah kapten tim berjuluk Vatreni tersebut memenangkan Balon d'Or tahun itu.

Waktu terus bergulir, dan seorang Mbappe yang meskipun sering disebut-sebut sebagai calon pemain besar, namun kenyataannya berbanding terbalik dengan harapan. Belum terlihat tanda-tanda yang memberi indikasi bahwa Mbappe akan menyandang nama besar sebagai seorang pesepakbola.

Kenapa bisa demikian ?

The right man in the right place, seseorang harus berada di tempat yang tepat untuk menggapai sukses. Dan Mbappe ternyata tak berada dalam situasi seperti itu selama ini.

Ya, Paris Saint Germain (PSG) , tim yang tujuh musim dibela Mbappe, ternyata bukan tempat yang tepat yang mendukung perkembangan seorang Mbappe. Meski tampil digdaya di liga lokal, namun mereka selalu gagal di level kontinental.

Catatan terbaik Mbappe dan PSG hanyalah mencapai final Liga Champions 2019/2020. Kala itu, Mbappe yang dilatih Thomas Tuchel tak lulus melewati hadangan raksasa Jerman, Bayern Munchen dan harus takluk 0-1 di laga final.

Ironisnya setelah kekalahan itu, mereka tak pernah mencapai final lagi. Sebuah penurunan prestasi yang amat nyata dari sebuah tim yang bertabur bintang seperti PSG.

Berkali-kali gagal, Mbappe sepertinya sudah jengah dengan situasi ini. Dirinya perlu batu loncatan yang lebih pasti, yang membuatnya bisa melompat lebih tinggi menggapai puncak prestasi. Dan batu loncatan itu bernama Real Madrid.

Ya, sebagai klub terbaik di dunIa, Madrid bakal memberikan segalanya bagi Mbappe. Trofi, nama besar dan prestasi, semua itu menjadi harapan tentunya bagi Mbappei. Artinya, dengan menjadi bagian dari Madrid, akan  membuka jalan bagi Mbappe untuk segera melunasi utangnya pada sepak bola yang telah memberinya ruang untuk berprestasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun