Kroasia terus menunjukkan pesonanya. Negeri kecil di semenanjung Balkan ini hadir sebagai salah satu kekuatan sepak bola Eropa saat ini.
Sebagai sebuah tim, kekuatan timnas Kroasia tak boleh diremehkan. Dalam dua edisi Piala Dunia terakhir, tim yang identik dengan seragam merah putih kotak-kotak ini sukses menembus empat besar. Mengulangi pencapaian mereka kala pertama kali berpartisipasi pada tahun 1998 silam.
Pada Piala Dunia tahun 2018 lalu di Rusia, Kroasia hampir saja memenangkan trofi pertama Piala Dunia mereka. Namun langkah mereka digagalkan Perancis yang membekap mereka dengan skor 4-2.
Berikutnya pada Piala Dunia berikutnya dua tahun lalu, mereka kembali menembus empat besar. Sayang, tim berjuluk The Vatreni ini hanya mampu meraih posisi tiga usai dikandaskan Argentina di semi final dan menundukkan Maroko di perebutan posisi ketiga.
Berbeda dengan Piala Dunia, catatan Kroasia di Piala Eropa tak begitu mentereng. Dalam lima kali keikutsertaan sejak tahun 2004, pencapaian tertinggi Luka Modric dan kawan-kawan hanya sampai babak 16 besar. Yakni tahun 2016 dan 2020. Hal ini tentunya menjadi PR khusus bagi pelatih Zlatko Dalic untuk segera dicari jawabannya.
Bagaimana peluang Kroasia pada Euro tahun 2024 ini ?
Cukup berat sebenarnya. Apalagi Kroasia nantinya bergabung dalam grup maut bersama Spanyol, Italia dan Albania. Dan Kroasia sendiri dalam hal ini ditempatkan sebagai tim kuda hitam.
Sementara itu bagi pelatih Dalic, status sebagai tim kuda hitam bukan merupakan alasan untuk tidak menuai prestasi. Pelatih berusia 57 tahun ini tak merasa gentar dan siap mengantarkan pasukannya membuat kejutan.
Ya, Dalic berharap tuah di Piala Dunia akan kembali menaungi mereka. Membawa mereka melewati pencapaian sebelumnya. Minimal, bisa menembus semi final, seperti yang pernah mereka dapatkan di Piala Dunia.Â
Kroasia sendiri akan memgandalkan tiga kekuatan sebagai tulang punggung mereka pada keikutsertaan mereka pada Piala Eropa ediso ke-17 ini. Ada Dominik Lokakovic di bawah mistar, Josko  Gvardiol di lini belakang dan sang playmaker, Luka Modric sebagai pusat permainan.