Semua mata bakal tertuju pada Jude Belllingham. Pemain gelandang Real Madrid ini akan menghadapi mantan klubnya, Borussia Dortmund,
pada final Liga Champions 2024 yang akan berlangsung di stadion Wembley nanti malam, Minggu, 2 Juni 2024..
Pertandingan ini tentunya bakal terasa krusial bagi seorang Bellingham. Apalagi ini merupakan laga final pertamanya di sebuah turnamen besar. Dan publik bakal menanti seberapa besar peran yang bakal dimainkan pemain berusia 20 tahun ini.
Ya, laga final nanti bakal menjadi ujian sekaligus pembuktian bagi kualitas seorang Bellingham. Kualitas sebagai calon pemain besar. Karena itu tak ada alasan bagi sang gelandang untuk tidak tampil all out.
Bellingham sendiri kini tercatat sebagai salah seorang pemain dengan performa terbaik musim ini. Bersama klub barunya, Real Madrid, Bellingham mampu bertransformasi menjadi pemain yang mampu memainkan berbagai posisi, baik sebagai gelandang, maupun sebagai pencetak gol. Hal yang membuatnya menjadi sosok tak tergantikan dalam skuad El Real saat ini.
Dua trofi sudah dipersembahkannya sejauh ini. Yakni trofi juara La Liga dan trofi Supercopa de Espana pada awal tahun lalu.
Bersama Madrid, Bellingham telah menghasilkan 23 gol dari 41 laga yang dimainkannya dan menjadi pencetak gol terbanyak Madrid musim ini. Didukung dengan gaya bermainnya yang cenderung  menyerang sebagai gelandang box to box, Bellingham akan menjadi sosok berbahaya yang patut diwaspadai kubu Dortmund pada laga nanti.
Meski demikian, Bellingham tentunya tak boleh bersikap jumawa. Karena bisa saja, laga final nanti menjadi tak mudah. Usia yang masih belia dan faktor pengalaman bisa saja menjadi batu sandungan baginya untuk tidak bermain maksimal.
Ya, tak bisa dipungkiri bahwa banyak pemain muda gagal menunjukkan kemampuannya dalam laga final pertama mereka. Erling Haaland dan Kylian Mbappe misalnya. Dua pemain yang disebut-sebut sebagai pesepakbola terbaik saat ini tersebut gagal melewati final pertama mereka dengan mulus.
Mbappe yang membela PSG, gagal meraih trofi saat harus mengakui keunggulan Bayern Munchen pada tahun 2020 lalu. Sementara Haaland, walaupun memenangkan trofi juara, namun tampil di bawah ekspektasi saat Manchester City mengalahkan Inter Milan musim lalu.
Yang jelas, faktor mental akan menjadi penentu bagi performa Bellingham nanti. Mental yang kuat dan rasa percaya diri yang tinggi akan mampu membuat dirinya  bisa bermain lepas dan bisa mengeluarkan seluruh kemampuan terbaiknya. Bebas dari perasaan terbenani
Satu hal yang menjadi afirmasi positif bagi Bellingham adalah bahwa dirinya berada di tim besar dengan tradisi juara seperti Real Madrid.
Selain itu faktor rekan-rekannya yang sudah punya pengalaman juara seperti Vinicius Jr. , Luca Modric, Toni Kroos tentunya bisa menjadi pemicu semangat untuk mendongkrak kepercayaan dirinya.
Semua mata akan tertuju pada Jude Bellingham. Semua mata sedang menunggu jawaban, akankah gelandang timnas Inggris ini akan membuat sejarah dengan membawa Real Madrid meraih trofi ke-15 mereka atau menyusul nasib Mbappe, gagal di kesempatan pertama.
(EL)
Yogyakarta, 01062024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H