Mohon tunggu...
el lazuardi daim
el lazuardi daim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis buku SULUH DAMAR

Tulisan lain ada di www.jurnaljasmin.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Artikel Utama

Akankah Kita Mendapatkan Malam Lailatul Qadar?

31 Maret 2024   17:27 Diperbarui: 1 April 2024   12:24 1222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tradisi 'selikuran' di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Al Mubarokah, Andong, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (22/4/2022), dalam rangka emperingati Nuzulul Quran sekaligus menyambut Lailatul Qadar pada malam 'selikuran' atau malam ke-21 Ramadhan.(ANTARA FOTO/ALOYSIUS JAROT NUGROHO)

Akankah kita akan mendapatkan malam Lailatul Qadar? 

Satu pertanyaan singkat ini patut kita tanyakan pada diri kita masing-masing dan kita jawab sendiri di sisa waktu Ramadan yang hanya bersisa kurang dari sepuluh hari ini.

Malam Lailatul Qadar, malam yang satu ini dinamakan sebagai malam kemuliaan. Pada malam itu Al Quran diturunkan. Pada malam itu para malaikat turun ke bumi menyelesaikan segala urusan. Pada malam itu keberkahan dari Allah diberikan secara melimpah.

Malam Lailatul Qadar, malam ini sering juga dikatakan lebih baik dari seribu bulan. Artinya, ibadah kita pada malam itu dinilai lebih baik dari ibadah selama seribu bulan.

Keterangan tentang ini bisa kita lihat dalam kitab Jannatut Thalibin añ Syarhi Fathul Muin. Di sana disebutkan bahwa Allah menyuruh malaikat Jibril datang kepada Nabi Muhammad dan menurunkan surat Al Qadr. Serta memberi tahu Nabi Muhammad bahwa Allah memberikan kepada beliau dan umatnya Lailatul Qadar di mana ibadah pada malam itu lebih utama dari pada ibadah seribu bulan.

Maka, tak ada alasan untuk tidak mendapatkannya, bukan?

Malam Lailatul Qadar, kita semua pasti menginginkannya. Ya, malam yang amat mulia ini menjadi harapan bagi kita semua guna menjemput hadiah dari Allah. Hadiah berupa kemuliaan dan keberkahan dan ampunan Allah yang luar biasa dan diberikan pada orang-orang istimewa.

Siapakah dia orang-orang yang istimewa tersebut? Apakah kita termasuk salah satunya ? Mungkin saja asalkan kita menunjukkan usaha untuk mendapatkannya, maka kesempatan bagi kita untuk mendapatkannya tentunya cukup besar

Ilustrasi malam Lailatul Qadar. (Foto: Zeferli/ iStockphoto/Getty Images/detik.com)
Ilustrasi malam Lailatul Qadar. (Foto: Zeferli/ iStockphoto/Getty Images/detik.com)

Ya, malam Lailatul Qadar tidak datang begitu saja. Tapi datang karena dijemput. Maka, pandai-pandailah membujuknya agar mau berkunjung dan menemani diri kita di sepanjang malamnya.

Nabi sendiri menyuruh kita menjemputnya. Dalam sebuah hadis riwayat Bukhari Nabi bersabda, " Carilah Lailatul Qadar itu tiap tanggal ganjil dalam sepuluh hari terakhir Ramadan ."

Para ulama sepakat bahwa malam Lailatul Qadar ada pada sepuluh hari terakhir Ramadan. Tepatnya pada malam-malam ganjil. Namun tak ada keterangan spesifik pada malam keberapa Lailatul Qadar itu datang. Itu menjadi rahasia Allah dengan segala hikmahnya. Yakni untuk memotivasi kita untuk giat beribadah sepanjang waktu. Bukan hanya pada waktu-waktu tertentu saja.

Meski demikian, menurut Imam Ghazali kita sebenarnya bisa memperkirakan kapan malam Lailatul Qadar itu akan datang berdasarkan hari pertama Ramadan.

Jika awal Ramadan hari Senin maka Lailatul Qadar berada pada malam ke-21. Jika awal Ramadan pada hari Selasa atau Jumat, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-27. 

Jika awal Ramadan pada hari Rabu atau Minggu, maka Lailatul Qadar akan kita temukan pada malam ke-29. Jika awal Ramadan pada hari Kamis, maka Lailatul Qadar akan datang pada malam ke-25. Dan terakhir, Lailatul Qadar itu muncul pada malam ke-23 ketika awal Ramadan adalah hari Sabtu.

Namun secara umum, tak diketahui tanggal pasti kapan malam Lailatul Qadar tersebut akan datang.

Yang ada hanyalah keterangan tentang fadilah yang terkandung di dalamnya. Dalam sebuah hadis riwayat Bukhari disebutkan bahwa siapa yang berpuasa siang hari karena iman dan mengharapkan balasan dari Allah serta menghidupkan malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharapkan balasan dari Allah akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.

Selanjutnya, bagaimana caranya agar kita bisa mendapatkan malam Lailatul Qadar? 

Tidak sulit, cukup dengan menghidupkan malam itu dengan banyak beribadah. 

Namun Rasullulah memberi tuntunan ada empat langkah penting yang akan membukakan jalan bagi kita menuju malam Lailatul Qadar.

1. Memperbanyak beribadah dan beramal saleh.

Dalam hadis riwayat Muslim disebutkan bahwa Rasullulah giat beribadah pada bulan Ramadan melebihi bulan lainnya dan makin meningkatkan intensitasnya pada sepuluh hari terakhir Ramadan.

2. Beriktikaf

Beriktikaf artinya berdiam diri di masjid dengan niat mendekatkan diri kepada Allah dan mengisinya dengan amalan-amalan sunat seperti shalat sunat, membaca Al Quran atau membaca zikir. Rasullulah sendiri selalu beriktikaf di sepuluh hari terakhir Ramadan hingga akhir hayatnya.

3. Banyak bersedekah

Banyak cara bisa dilakukan dalam bersedekah. Mulai dari mencukupi kebutuhan keluarga, membantu kerabat dan tetangga dan juga memberi makanan untuk orang yang berpuasa.

4. Memanjatkan doa meminta ampunan

Ada sebuah doa yang dianjurkan untuk selalu diucapkan di setiap malam Ramadan, khususnya di malam Lailatul Qadar. Yaitu " Allahumma innaka 'afuwwun kariim, tuhibbul 'afwa fa'fu 'anni " yang artinya Ya Allah, sungguh Engkau Maha Pengampun dan Maha Pemurah. Engkau menyukai ampunan. Karena itu ampunilah aku.

Malam Lailatul Qadar sudah berada di hadapan kita. Dan siap datang kepada kita membawa ampunan dan kemulian dari Allah. Kini pilihan ada di tangan kita. Apakah kita akan berjuang untuk mendapatkannya atau mempertahankan kemalasan dan melewatkan kesempatan yang berharga ini

(EL)
Yogyakarta, 31032023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun