Nabi sendiri menyuruh kita menjemputnya. Dalam sebuah hadis riwayat Bukhari Nabi bersabda, " Carilah Lailatul Qadar itu tiap tanggal ganjil dalam sepuluh hari terakhir Ramadan ."
Para ulama sepakat bahwa malam Lailatul Qadar ada pada sepuluh hari terakhir Ramadan. Tepatnya pada malam-malam ganjil. Namun tak ada keterangan spesifik pada malam keberapa Lailatul Qadar itu datang. Itu menjadi rahasia Allah dengan segala hikmahnya. Yakni untuk memotivasi kita untuk giat beribadah sepanjang waktu. Bukan hanya pada waktu-waktu tertentu saja.
Meski demikian, menurut Imam Ghazali kita sebenarnya bisa memperkirakan kapan malam Lailatul Qadar itu akan datang berdasarkan hari pertama Ramadan.
Jika awal Ramadan hari Senin maka Lailatul Qadar berada pada malam ke-21. Jika awal Ramadan pada hari Selasa atau Jumat, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-27.Â
Jika awal Ramadan pada hari Rabu atau Minggu, maka Lailatul Qadar akan kita temukan pada malam ke-29. Jika awal Ramadan pada hari Kamis, maka Lailatul Qadar akan datang pada malam ke-25. Dan terakhir, Lailatul Qadar itu muncul pada malam ke-23 ketika awal Ramadan adalah hari Sabtu.
Namun secara umum, tak diketahui tanggal pasti kapan malam Lailatul Qadar tersebut akan datang.
Yang ada hanyalah keterangan tentang fadilah yang terkandung di dalamnya. Dalam sebuah hadis riwayat Bukhari disebutkan bahwa siapa yang berpuasa siang hari karena iman dan mengharapkan balasan dari Allah serta menghidupkan malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharapkan balasan dari Allah akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.
Selanjutnya, bagaimana caranya agar kita bisa mendapatkan malam Lailatul Qadar?Â
Tidak sulit, cukup dengan menghidupkan malam itu dengan banyak beribadah.Â
Namun Rasullulah memberi tuntunan ada empat langkah penting yang akan membukakan jalan bagi kita menuju malam Lailatul Qadar.
1. Memperbanyak beribadah dan beramal saleh.