Mohon tunggu...
el lazuardi daim
el lazuardi daim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis buku SULUH DAMAR

Tulisan lain ada di www.jurnaljasmin.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Tiga Hikmah di Balik Fungsi Puasa Ramadan sebagai Perisai

26 Maret 2024   07:08 Diperbarui: 26 Maret 2024   07:09 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ramadan. Foto: iStockphoto/detik.com

Ibadah puasa Ramadan tak hanya bermakna sebagai perintah ALLAH yang wajib ditunaikan. Tapi juga mengandung banyak hikmah yang memberi manfaat bagi orang yang menjalankannya. Salah satunya adalah puasa sebagai perisai jiwa.

Perisai artinya pelindung atau alat pertahanan diri dari sabetan pedang ataupun serbuan anak panah saat berperang. Maka disini puasa hadir sebagai sarana pertahanan diri dalam perang melawan hawa nafsu. Ya, dengan kata lain, puasa berfungsi sebagai penghalang bagi seseorang dari serbuan perbuatan maksiat dan melindungi jiwanya agar tetap suci.

Penjelasan tentang hal ini dapat kita lihat dalam penjelasan hadis Nabi yang diriwayatkan Imam Daud.
Disebutkan Nabi bersabda bahwa puasa adalah perisai. Bila seseorang sedang berpuasa, janganlah berkata kotor dan melakukan perbuatan buruk. Bila ada orang yang mencela atau memusuhi maka katakanlah bahwa " Aku sedang berpuasa."

Dari keterangan hadis diatas kita bisa melihat bagaimana peran puasa sebagai perisai bagi jiwa manusia. Yakni dengan menahan diri untuk tidak memperturutkan hawa nafsunya.

Ibnu Hajar Al Asqalani dalam kitab Fathil Bari memberi makna puasa sebagai perisai ke dalam tiga bagian.

1. Puasa sebagai perisai dari perbuatan dosa.

Adanya tuntutan untuk meninggalkan perbuatan yang dapat membatalkan puasa, perbuatan yang dapat menghilangkan ganjaran puasa serta perbuatan haram lainnya memberi tekanan pada seseorang untuk menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan tersebut. Tujuannya tentu saja agar puasanya tidak batal atau sia-sia.

Dalam hadis dari Abu Ubaidah yang diriwayatkan Ahmad dan Nasai disebutkan bahwa puasa akan menjadi perisai selama orang yang melakukannya tidak merusaknya dengan ucapan yang kotor, ghibah ataupun perbuatan dusta.

Keterangan hadis diatas setidaknya memberi gambaran betapa besarnya pengaruh puasa dalam mencegah seseorang melakukan hal-hal tercela. Dalam hal ini terkait dengan kehati-hatian dalam bersikap demi menjaga puasa agar tidak rusak

2. Puasa perisai dari azab neraka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun